Find Us On Social Media :

Kisah Muhammad Rafdi, Anak Wakil Walikota Tidore yang Jadi Kuli Bangunan, Kerap Dapatkan Cemooh dari Orang-orang

Anak dari wakil walikota Tidore yang bekerja sebagai kuli bangunan

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Bagi sebagian besar orang, anak pejabat selalu diidentikkan dengan hidup yang bergelimang harta.

Namun, anggapan semacam itu ternyata tidak sepenuhnya benar.

Pasalnya, ada beberapa anak pejabat yang justru harus bekerja keras untuk bisa mendapatkan penghasilan untuk menyambung hidup.

Baca Juga: Viral! Pemuda Keterbelakangan Mental Dihajar Habis-habisan oleh 3 Pria di Pasar, Ternyata Ini Pemicunya

Seperti contohnya tampak pada diri Muhammad Rafdi Marajabessy, anak dari wakil walikota Tidore yang bekerja sebagai kuli bangunan.

Beberapa waktu lalu, foto-foto dirinya saat di lokasi proyek sempat menjadi perbincangan khalayak umum.

Foto-foto tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Facebook Muhammad Nauval pada Kamis (4/7/2019).

Baca Juga: Calon Suami Tak Kuat Bayar Uang Panaik Rp 15 Juta, Gadis Sulawesi Selatan Nekat Tenggak Racun Usai Lamaran Sang Kekasih Ditolak

"Dia Ini Anakx Wakil Walikota Tidore tapi dalam kehidupan keseharianx sangat sederhana dan mandiri malahan berkerja sebagai Kuli Bangunan...!!!" tulis akun Facebook Muhammad Nauval seperti dikutip GridHot.ID.

Meskipun kisahnya begitu dielu-elukan, Rafdi mengaku banyak orang yang mencemoohnya.

Namun, anak Wakil Walikota Tidore Muhammad Senin itu tidak memedulikan cemoohan tersebut.

Melansir Kompas.com, Rafdi memegang prinsip tentang kerja keras untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Baca Juga: Bukannya Dikasih Libur dari Kantor, Perempuan di India Justru Disuruh Angkat Rahimnya Agar Tak Menstruasi

"Saya tidak ambil pusing karena sebe (ayah) selalu mengajarkan bahwa hidup itu keras. Kerja itu harus mulai dari bawah bukan dari atas ke bawah," kata Rafdi saat ditemui Kompas.com di lokasi kerjanya sebagai kuli bangunan di Kota Tidore Kepualauan, Maluku, Selasa (9/7/2019).

Rafdi adalah anak ketiga dari lima bersaudara.

Selain Rafdi, anak-anak Wakil Walikota Senin yang lain juga tidak memanfaatkan jabatan ayahnya untuk mendapat pekerjaan.

Baca Juga: Jadi Seragam Wajib Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Sarung Sempat Dipertanyakan Kesopanannya untuk Acara Resmi

Misalnya, anak pertama Senin yang juga kakak Rafdi, saat ini adalah pegawai honorer di rumah sakit di Tidore.

Lalu anak kedua Senin baru saja menyelesaikan kuliah S-1 dan berencana melanjutkan ke jenjang S-2.

Anak keempat masih kuliah, sedangkan yang kelima masih di bangku sekolah dasar.

Sementara Rafdi sendiri hanya lulusan SMA sejak 2017.

Baca Juga: Dari Kuli Bangunan Hingga Pesuruh Kapal Ikan, Inilah Deretan Pekerjaan Muhammad Rafdi, Anak Wakil Walikota Tidore yang Tak Mau Gantungkan Hidup Pada Sang Ayah

Ia bercerita, tak sedikit masyarakat yang mengatakan kepadanya, mengapa masih saja mengerjakan pekerjaan kasar dan tidak minta pekerjaan kantoran kepada ayahnya.

"Saya katakan sama mereka bahwa sebe sebelum menjadi wakil wali kota memulainya dari bawah dan saya ingin seperti sebe," terang Rafdi.

Rafdi tidak mau memanfaatkan jabatan ayahnya karena jabatan ayahnya itu adalah amanah yang diemban dari dan untuk masyarakat.

Baca Juga: Bunuh 1.000 Ekor Jaguar Dilindungi, Seorang Pemburu Liar Berprofesi Sebagai Dokter Gigi Ditangkap

Untuk itulah, ia yang memutuskan menjadi kuli bangunan.

Yang penting, ia bisa bekerja dan cari pengalaman kerja, serta menambah nafkah hidup bagi istri dan satu anaknya.

Kendati ia bekerja kuli bangunan, Rafdi menyebut ayahnya tidak pernah marah atau melarangnya. Justru sang ayah terus memotivasinya agar terus bekerja.

"Sebe sering ke tempat saya kerja, biasanya di hari libur kerja. Kalau tidak datang, biasanya telepon menanyakan apakah hari ini kerja atau tidak," ujar Rafdi.

Baca Juga: Terang-terangan Tantang Bos Facebook Lomba Paddling, Susi Pudjiastuti Minta Dukungan

Kepada pengawas tukang pun, Rafdi meminta agar dirinya diperlakukan sama seperti yang lain.

Dari pekerjaannya tersebut, Rafdi mengaku tidak bisa mengalkulasi besaran upah yang ia dapatkan karena hal itu berdasarkan besaran proyek atau bangunan.

"Kalau misalkan pekerjaan bangunan sudah selesai dan belum ada pekerjaan baru, saya isi dengan ikut perahu pergi memancing. Kadang berhari-hari baru pulang," kata Rafdi.

Baca Juga: Pengangkatan Tulang Rusuk Jadi Cara Lucina Luna Rampingkan Pinggangnya, Berbahayakah?

"Untuk lanjut sekolah sepertinya tidak mungkin. Saya ingin mengikuti jejak ayah yang memulai pekerjaan dari bawah, kemudian menjadi politisi, anggota DPRD, hingga wakil wali kota," katanya lagi. (*)