Find Us On Social Media :

Heran Egianus Kogoya Terus Berulah Hingga Berani Pamer Amunisi, Kapendam Curiga Ada Oknum KKB Papua Susupi Instansi Pemerintah untuk Pasok Senjata

Kapendam curiga ada oknum KKB susupi instansi pemerintah untuk pasok senjata

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Konflik bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, masih terus terjadi.

Terakhir pada Selasa (23/07/2019), pasukan TNI berhasil menguasai markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Nduga, Papua.

Dikutip GridHot.ID dari Antara, sistuasi kemanan di Kabupaten Nduga, Papua, dikabarkan makin kondusif setelah TNI menguasai markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mugi sejak Selasa (23/7/2019).

Baca Juga: Bermarga Sama dengan Pimpinan KKB Ndugama, Listra Kogoya Perempuan Pegunungan Papua Pertama yang Jadi Perwira dan Dilantik Langsung Jokowi

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyampaikan hal tersebut di Jayapura, Rabu (24/7/2019).

"Secara keseluruhan, situasi keamanan saat ini makin kondusif, namun prajurit tetap diminta untuk selalu siaga dan tidak lengah. Prajurti diminta selalu waspada karena tidak tertutup kemungkinan akan ada serangan balik, terutama saat lengah," uajr M. Aidi.

Dia mengakui pada Sabtu (20/7/2019) KKB pimpinan Egianus Kogoya menyerang anggota TNI di Yuguru saat mereka sedang beristirahat makan siang, hingga menewaskan salah satu anggota bernama Prada Usman Hambela.

Baca Juga: Bongkar Kedok Benny Wenda, Pimpinan OPM yang Dapat Penghargaan Dewan Kota Oxford, KKB Papua: Stop Mengatasnamakan Kami

Selanjutnya, pada Selasa (23/7/2019), anggota TNI berhasil menguasai rumah warga yang dijadikan markas KKB di Mugi, dan mengamankan satu pucuk senjata api jenis pistol dan 224 butir amunisi dari berbagai kaliber serta dokumen lainnya.

Dikutip dari Kompas, pada kesempatan tersebut, pasukan TNI berhasil mengamankan 1 pucuk pistol standar militer kaliber 9 mm, 3 buah HT, 1 buah GPS, 3 buah magazen, serta ratusan munisi kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyebut hasil sitaan tersebut diyakini hanya sebagian kecil logistik persenjataan yang dimiliki KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Pasti banyak karena sumbernya juga banyak. Kita tidak tahu dari mana sumber itu. Contoh beberapa bulan lalu ada seorang warga Polandia yang tertangkap melakukan transaksi, berarti ada pihak-pihak tertentu di luar," ujarnya kepada Kompas.com di Jayapura, Rabu (24/07/2019).

Baca Juga: Sembunyi di Balik Belukar, KKB Kembali Berulah Tembaki Tentara yang Sedang Istirahat Saat Kawal Pembangunan Jalan Trans Papua

Selain itu, sambung Aidi, garis batas negara Indonesia-Papua Nugini sangat panjang sehingga tidak mungkin dapat diawasi 24 jam.

Kemudian, garis pantai Papua juga sangat panjang dan memungkinkan untuk dimasuki pihak-pihak tertentu yang ingin memasok senjata untuk KKB.

Namun Aidi menekankan adanya kemungkinan lain yang disebutnya sebagai oknum yang menjadi bagian dari KKB tapi memiliki kedudukan di instansi pemerintah.

Baca Juga: Bahagia di Atas Penderitaan TNI, KKB: Helikopter Hilang Kontak dan Jatuh Pertanda Alam Papua Mendukung Perang Kemerdekaan

"Dan, tidak menutup kemungkinan ada oknum yang berperan memasok senjata. Kita lihat saja siapa yang paling nyaring suaranya untuk seolah-olah mendukung mereka dan meminta TNI/Polri ditarik, mungkin kita bisa mengarah ke sana, tapi sekali lagi saya tidak menuduh," tuturnya.

Selain itu, Aidi meyakini bahwa senjata yang dimiliki oleh Egianus Kogoya tidak didapat secara gratis namun harus dibeli dengan harga yang cukup tinggi.

"Dilihat dari barang bukti yang dia pamerkan sendiri atau yang kita dapatkan, terlihat kalau semua harus didapatkan dengan uang, bararti ada pemasoknya," kata Aidi.

Sementara itu, Egianus Kogoya sendiri sempat pamer amunisi senjatanya pada 23 Juli 2019, lewat sebuah postingan akun Facebook Tentara Pembebasan Nasinal Papua Barat (TPNPB).

Baca Juga: Tak Ingin Masa Depan 13 Anaknya Tambah Suram, Mantan Ajudan Tinggi KKB Putuskan Kembali ke NKRI

Dalam sebuah potret yang diunggah akun TPNPB, nampak amunisi dalam jumlah besar dijejer rapi di atas kain berwarna merah.

Egianus Kogoya yang berpose di hadapan barisan amunisi tersebut nampak memandang kamera dengan tangan mengepal dengan dikelilingi sejumlah pria di belakangnya.

 

(*)