Find Us On Social Media :

Masih Berkeliaran Hingga Libatkan 2 Negara, Andi Baso Jadi WNI Paling Dicari di Balik Bom Gereja Jolo, Diburu Polisi Indonesia dan Filipina

Bom bunuh diri di Gereja Jolo, Filipina

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Nama Andi Baso mendadak disebut-sebut oleh kepolisian Indonesia dan Filipina.

Sosok Andi Baso yang sempat jadi misteri kini dibongkar polisi.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror bahkan sampai menjalin kerjasama dengan Kepolisian Filipina untuk mengejar Andi Baso.

Baca Juga: Peneliti Sebut Gempa Maluku Utara Hasilkan Energi Setara 50 Kali Bom Hiroshima

Andi Baso sendiri merupakan seorang buronan terduga teroris yang kini paling dicari tak hanya oleh Indonesia, tapi juga Filipina.

Pencarian Andi Baso bermula dari penangkapan terduga teroris berinisial N di Padang, Sumatera Barat, dan Y di Malaysia pada awal 2019.

N dan Y memberikan informasi terkait aktivitas teror yang dilakukan oleh pasangan suami istri Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh.

Baca Juga: Kisah KRI Samadikun Bombardir Kapal Selam Asing Sampai Rusak Karena Menyusup ke Perairan Indonesia

Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh diduga menjadi pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina, pada 27 Januari 2019.

Ledakkan terjadi saat misa sedang berlangsung.

Dikutip GridHot.ID dari Kompas, Sebelum meledakkan diri di Gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina pada 27 Januari 2019 lalu, pasangan suami istri Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh rupanya mengikuti program indoktrinasi terlebih dahulu di Indonesia.

Hal itu diungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2019).

Baca Juga: Tergabung Dalam Jaringan ISIS, Pelaku Bom Bunuh Diri Tugu Kartasura Kerap Minta Uang Orang Tua untuk Rakit Bom

"Rekam jejaknya, kedua orang yang bersangkutan mengikuti indoktrinasi, brain wash, penanaman nilai-nilai dari paham radikal ekstrem tersebut," kata Dedi.

Soal siapa yang melakukan brain wash, Dedi belum dapat memastikannya.

Namun, yang pasti keduanya terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berbasis di Makassar.

Baca Juga: Masih Muda, RA Pelaku Bom Bunuh Diri Pospam Tugu Kartasura Diketahui Benci Musik Campursari

Saat brain wash itu dilakukan, lanjut Dedi, pasutri tersebut juga telah menyatakan kesanggupan untuk meledakkan diri di gereja Filipina.

"Ada juga kesanggupan yang bersangkutan untuk menjadi pengantin, suicide bomber," ujar Dedi.

Diketahui, pasutri tersebut memasuki Filipina secara ilegal pada Desember 2018.

Adapun, aksi meledakkan diri dilakukan sekitar satu bulan setelahnya.

Namun, tim Densus 88 Antiteror Polri masih mendalami apakah penentuan target pengeboman juga dilakukan di Indonesia atau usai keduanya sudah masuk ke Filipina.

Baca Juga: Masih Hidup, Pelaku Bom Bunuh Diri Pospam Tugu Kartasura di Bawa ke Rumah Sakit

Oleh sebab itu, komunikasi keduanya dengan JAD dan komunikasi JAD dengan teroris di Filipina juga akan didalami.

"Sebelum dia melakukan ( bom bunuh diri), tentunya kan ada komunikasi dulu, komunikasi dengan pihak sana juga," tutur dia.

Salah satu yang disasar Densus 88 demi mencari titik terang kasus ini adalah menangkap Andi Baso.

Ia adalah anggota JAD Makassar yang membantu memasukkan Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh ke Filipina.

Baca Juga: Bawa Tas Ransel Mendekati Pospam Tugu Kartasura, Pelaku Peledakkan Bom Bunuh Diri Gunakan Bom Berdaya Ledak Rendah

Dikutip dari Tribrata, pasutri tersebut diketahui juga menjadi deportan Turki pada bulan Januari 2017.

"Mendiang Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh pada Desember 2018 berangkat melalui jalur gelap ke sana (Filipina),” tutur Brigjen Pol. Dedi Prasetyo.

Andi Baso sendiri adalah seorang WNI yang diketahui kabur ke Filipina sejak Desember 2018.

Bersama rekannya, Andi Baso juga disebut melakukan pengeboman di Gereja Katedral di Pulau Jolo, Filipina.

Dikutip GridHot.ID dari Tribrata, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, menjelaskan pihaknya terus berupaya melacak keberadaan buronan Andi Basso yang diyakini masih berada di Filipina Selatan.

Baca Juga: Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura Sudah di Genggam, Tak Lulus Kuliah dan Sempat Jual Gorengan

Densus 88 dan Polisi yang berada di sana telah berkoordinasi untuk melakukan pengejaran terhadap Andi Baso yang diyakini berada di Filipina Selatan, Jelas Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/07/19).

Jenderal bintang satu tersebut mengatakan bahwa Andi Baso telah ditetapkan sebagai buronan karena melakukan serangkaian aksi teror.

Pertama, pengeboman di Gereja Oikumene, Samarinda pada 2016.

Baca Juga: Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura Sudah di Genggam, Tak Lulus Kuliah dan Sempat Jual Gorengan

Karena diburu polisi, Andi kemudian melarikan diri ke Filipina.(*)