Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Mitos-mitos gaib yang terkadang tak bisa dimasukkan nalar manusia masih terasa kental di tengah masyarakat Indonesia.
Hal ini dapat dilihat di berbagai daerah dengan adanya ritual-ritual yang dilaksanakan untuk menghormati leluhur.
Memang bagi sebagian orang hal semacam itu dinilai tak masuk akal sehat, namun bagi yang percaya konon katanya bisa mendatangkan berkah.
Belakangan ini di daerah Pekalongan, Jawa Tengah telah dihebohkan oleh sebua keluarga yang hampir setahun melakukan Tirakat di tengah hutan karena telah mendapat bisikan Gaib.
Melansir dari TribunJogja.com (25/7/2019), seorang perempuan dan laki-laki yang mengaku sebagai ibu dan anak tinggal dengan mendirikan tenda di tengah hutan di wilayah Dukuh Dakiran, Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Pekalongan, Jawa Tengah karena mendapatkan bisikan gaib.
Mereka telah mendirikan tenda di tengah hutan sejak September tahun lalu.
Perempuan dan laki-laki yang tinggal dalam hutan tersebut adalah T Winarsih (58) dan Thymotius Ghilwan Icko Vernandesh (39).
Lantaran mengaku memiliki hubungan ibu dan anak, ketika diperiksa KTPnya, kedua orang tersebut memiliki alamat berbeda.
Thymotius adalah seorang laki-laki warga Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.
Sementara itu, T Winarsih (58) yang mengaku ibu kandungnya beralamat di Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kapolsek setempat telah mandapatkan laporan dari warga bahwa ada dua orang yang sudah hampir setahun mendirikan tenda di tengah hutan.
Dari informasi yang didapat, mereka sedang melakukan tirakat di tengah hutan tersebut.
Melansir dari TribunJateng.com (25/7/2019), hal itu dibenarkan oleh Kapolsek setempat dan juga perangkat desa yang ikut mendatangi perkemahan mereka.
"Setelah dicek memang benar ada satu keluarga yang mendirikan tenda di lokasi tersebut. Jaraknya sekitar 10 menit dari pemukiman warga jika jalan kaki," kata Kapolsek saat dihubungi Tribunjateng.com melalui sambungan telepon.
Usai menggali informasi dan dilakukan pemeriksaan, ditemukan beberapa fakta mengenai dua orang yang melakukan Tirakat misterius di tengah hutan ini.
Berdasarkan informasi dari TribunJogja.com dan TribunJateng.com, Gridhot.ID memperoleh fakta-fakta seperti berikut.
1. Mengaku telah mendapat bisikan gaib
Sebelumnya diberitakan mereka melakukan tirakat tersebut setelah mengaku mendapatkan bisikan gaib. I
bu dan anak yang datang dari luar kota itu lalu mendirikan tenda di hutan wilayah Dukuh Dakiran, Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Keberadaan keduaanya diketahui sejak bulan September tahun 2018 lalu.
Keduanya mendirikan tenda di hutan yang tersebut tidak jauh dari pemukiman warga yang berjarak sekitar 200 meter.
Menurut informasi yang ada, Thymotius datang di daerah tersebut sekitar enam tahun lalu dan biasanya hanya melakukan tirakat sebentar saja sekitar 2 bulan saja, akan tetapi kali ini di lokasi yang sama melakukan tirakat sejak bulan September 2018 sampai hari ini.
2. Mendapat mandat dari seorang Juru Kunci
Thymotius tahu tempat tersebut dari juru kunci Sumur Munding atau Godang leles.
"Juru kunci itu bernama Rismono (40) dan merupakan warga Desa Bukur, Kecamatan Bojong dan untuk memenuhi kebutuhannya ibu kandungnya turun ke desa, akan tetapi seringnya di kirim oleh juru kunci tersebut," terang AKP Suhadi.
Dari keterangan Rismono dihadapan petugas kepolisian mengatakan dia kenal dengan Thymotius sekitar satu tahun yang lalu.
"Dia menyampaikan bahwa dia memang juru kunci Sendang Leles sebagai penerus kakeknya yg juga dulu juru kunci sendang leles. Dan saat Thymotius melakukan tirakat, Juru kunci tersebut sudah memberi tahukan kepada RT setempat namun tidak ada respon yang baik dan seolah membiarkan saja," ujar AKP Suhadi.
3. Lakukan Topo Bisu
Kapolsek sempat kebingungan karena pria yang membuat tenda di tengah hutan Bojong untuk diajak bicara karena sedang menjalani topo untuk tidak bicara.
Kemudian, pada saat petugas meminta keterangan kepada Thymotius ia tidak banyak berkata.
Hanya bilang sedang melakukan tirakat karena mendapatkan bisikan gaib dari ibu kandung.
"Saat petugas menanyai Thymitius, ia tidak banyak berkata. Karena ia pantang banyak bicara karena tengah melakukan tirakatan.
Apabila banyak bicara bisa merusak hajatnya," ujarnya.
4. Tirkat demi memenuhi kebutuhan ekonomi
Saat petugas meminta keterangan ibu kandungnya, bahwa dia tidak keberatan anaknya Thymotius melakukan tirakat di lokasi tersebut.
Ibunya juga akan menunggu sampai selesai anaknya melakukan tirakat untuk mewujudkan hajatnya.
"Keberadaan anaknya di lokasi tersebut kurang lebih bertujuan untuk memenuhi hajatnya terutama untuk memenuhi kehidupan agar lebih baik karena saat ini sedang jatuh ekonominya," ungkap Kapolsek.
5. Istrinya menyusul ke lokasi
Seorang perempuan datang ketika polisi sedang memeriksa Thymotius.
Menurut Kapolsek sesampainya di lokasi ternyata ada satu wanita yang mengaku Istri Thymotius Ghilwan Icko Vernandesh.
"Wanita itu bernama Indri Hafsari (40) warga Desa Bojong Koneng, Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat," ungkapnya.
Setelah dimintai keterangan wanita yang mengaku istrinya itu baru datang.
Diduga sang istri juga akan mengikuti tirakat sang suami.(*)