Find Us On Social Media :

Bumbungan Abu Vulkaniknya Terlihat Jelas dari Menara Sate, Gunung Tangkuban Parahu Kembali Erupsi Usai 25 Tahun Berlalu Sejak Letusan Terkahirnya

Erupsi Gunung Tangkuban Parahu

Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) visual gunung api tampak jelas.

Asap kawah utama bertekanan lemah hingga sedang dan teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal.

Dari hasil rekaman seismograf PVMBG 21 Juli 2019 terpantau terjadi 425 kali gempa Hembusan.

Baca Juga: Penampakan Amat Dekat Erupsi Gunung Anak Krakatau, Bara Api Dilontarkan dan Turun Bagaikan Hujan Bebatuan Neraka

Sementara itu terjadi 2 kali gempa Tremor Harmonik, 3 kali gempa Low Frequency, 3 kali gempa Vulkanik Dalam dan 3 kali gempa Tektonik Jauh.

Dikutip dari Antara, kepulan asap letusan Gunung Tangkuban Parahu, terlihat jelas dari puncak atau menara Tusuk Sate, Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat pada Jumat (26/7/2019).

"Jam setengah lima sore itu sudah ramai info Gunung Tangkuban Parahu meletus, kebetulan masih di pressroom (Gedung Sate) terus tadi bareng wartawan lain naik ke atas menara (Tusuk Sate Gedung Sate) memang kepulan asapnya terlihat jelas," kata salah seorang warga yang juga wartawan di Bandung, Agustin Purnama.

Baca Juga: Penampakan Amat Dekat Erupsi Gunung Anak Krakatau, Bara Api Dilontarkan dan Turun Bagaikan Hujan Bebatuan Neraka

Dia mengatakan hingga pukul 16.30 WIB kepulan asap Gunung Tangkuban Parahu terlihat jelas di menara Gedung Sate Bandung.

"Tadi di atas, sampai jam setengah lima sore di sisi timur Tangkuban Parahu yang dilihat dari Gedung Sate asapnya masih mengepul ke atas langit," kata dia.

Dikutip dari Badan Geologi ESDM, Gunung Tangkuban Parahu terkahir kali erupsi pada tahun 1994.

Saat itu terjadi peningkatan kegiatan kuat dengan gempa seismik dangkal dan erupsi freatik kecil.

Erupsi Gunung Tangkubanparahu dapat digolongkan sebagai erupsi kecil.

Berdasarkan pengalaman sejak abad ke 19, gunungapi ini tidak pernah menunjukkan erupsi magmatik besar kecuali erupsi abu tanpa diikuti oleh leleran lava, awan panas ataupun lontaran batu pijar.(*)