Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID -Komik Jepang atau sering disebut dengan nama manga telah menjadi sebuah alternatif bacaan hiburan untuk setiap orang.
Tak jarang pula banyak orang yang sangat menggandrungi komik khas Jepang ini.
Namun sayangnya komik manga ini terkadang sulit didapatkan di beberapa negara karena terbentur dengan aturan-aturan yang ada.
Hal ini yang membuat beberapa penggemar manga kecewa.
Sehingga timbulah sebuah aksi pembajakan untuk menerobos regulasi yang ada.
Berkat perkembangan teknologi, digitalisasi komik membuat pembaca merasa pembajakan adalah solusi paling mudah.
Terutama untuk mengikuti lanjutan cerita yang mereka sukai.
Pasalnya, di Jepang nyaris semua manga mengalami serialisasi di majalah khusus komik macam Shonen JUMP, Big Comic, atau Ribon.
Serial populer biasanya bab barunya rata-rata terbit tiga kali sebulan.
Komik scan ilegal atau bajakan ini tentu membantu memuaskan para penggemar berat.
Baca Juga: Punya Penghasilan Super Fantastis, Bocah 6 Tahun Asal Korea ini Jajan Rumah Seharga Rp 100 Miliar
Hal ini lah yang merugikan para komikus dan industri yang memproduksi manga.
Karena orang yang sudah membaca manga dari web atau scan biasanya malas untuk membeli versi cetaknya.
Namun kini, salah satu aktor terbesar di dunia pembajakan komik Jepang ini sudah berhasil diringkus polisi.
Melansir dari AFP, ia adalah Romi Hoshino (27), seorang pembajak manga paling kakap sedunia.
Dia ditangkap aparat saat mendarat di bandara internasional Manila, Filipina.
Penangkapannya merupakan hasil kerja sama Kepolisian Filipina dan Jepang yang sudah memburunya sejak 2018.
Pria 27 tahun ini adalah pengelola Mangamura, salah satu situs manga ilegal terbesar di dunia.
Situs tersebut disebut-sebut sebagai pelanggar hak cipta paling top di Jepang.
Melansir dari Mainichi News, hal itu menyebabkan kerugian bagi industri penerbitan mencapai US$2.93 miliar atau setara Rp 41,27 triliun.
Pasalnya sebanyak seratus juta pengunjung menelusuri sekitar 60.000 serial manga yang mereka scan setiap bulannya.
Jumlah itu baru terhitung sejak September 2017 sampai Februari 2018.
Alhasil, Mangamura ditutup tahun lalu setelah pemerintah Jepang mendesak penyedia jasa layanan internet memblokirnya karena sudah melakukan pembajakan.
Pemerintah Jepang pun mengeluarkan peraturan mengunduh komik hasil scan dapat dikriminalisasi.
Sebelum akhirnya ditahan, pemerintah Jepang meminta bantuan aparat kepolisian Filipina untuk menangkap Hoshino.
Berkat kerjasama dengan interpol cabang Tokyo, Hoshino pun diringkus.
Belum jelas sejak kapan Hoshino rutin berkunjung ke Manila.
Media juga masih mendapat informasi, darimana dia bisa memperoleh akses scan manga resolusi tinggi untuk dibagikan pada penggemar manga.
"Keberadaannya di Filipina dianggap membahayakan publik," demikian pernyataan Jaime Morente selaku Kepala Biro Imigrasi Filipina kepada kantor berita AFP.
Hoshino kini ditahan di sebuah kantor imigrasi dan akan segera dideportasi ke Jepang.(*)