Find Us On Social Media :

Usai Kasus Remaja Difabel Tewas Dikeroyok di Pusat Layanan Anak, Kini Keluarga Sebut Dinas Sosial Pontianak Menculik Anaknya dan Fasilitas Seperti Penjara

Kondisi Pusat Layanan Anak Terpadu Pontianak (kiri) keluarga korban saat mengetahui jasad anaknya (kanan)

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Kasus tewasnya seorang remaja difable di Pontianak karena dikeroyok kawannya sendiri kini semakin panjang.

Sebelumnya diketahui seorang anak berkebutuhan khusus tewas dikeroyok kawannya di Pusat Layanan Anak Kota Pontianak.

Dikutip dari laporan Kompas TV melalui Youtube, korban dianiaya dua orang anak yang sedang berhadapan dengan hukum di Pusat Layanan Anak Terpadu.

Baca Juga: Wanita Asal India Nekat Bakar Tubuhnya Sendiri Hingga Tewas, Usai Frustasi karena Kasus Pemerkosaannya Sejak Tahun 2015 Tak Pernah Ditangani Polisi

Korban yang berinisial R (17) dianiaya hingga tewas gara-gara menolak saat disuruh memijat atau mengurut pelaku.

Kedua pelaku penganiayaan berinisial RD dan WR yang merupakan anak berhadapan dengan hukum.

Dikutip dari Kompas.com, korban sempat dibawa ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia, Sabtu (27/7/2019) sekitar pukul 5.30 WIB.

Baca Juga: Terlilit Hutang Rp 50 Juta Buat DP Mobil, Anggota Polisi Disetrap Usai Mangkir Tugas Selama Dua Minggu untuk Jadi Sopir Taksi Online

Menurut Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat, korban adalah anak titipan Dinas Sosial Kota Pontianak dan bukan anak yang sedang dalam proses hukum untuk kasus apapun.

Setelah kejadian tersebut keluarga merasa tidak terima dengan kepergian anaknya.

Ali selaku orang tua angkat R menceritakan kalau awalnya korban meminta izin keluar rumah untuk membeli bakso namun tak kunjung kembali dan dinyatakan hilang hingga 7 hari lamanya.