Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Belakangan kisah Koko Ardiansyah, pelajar asal Labuhan Batu, Sumatera Utara ramai diperbincangkan publik.
Pasalnya, Koko yang sudah dinyatakan lolos justru gagal menjadi anggota paskibra lantaran posisinya digantikan oleh seorang anak pejabat.
Padahal saat pengumuman namanya berada di urutan nomor 29, Koko juga sudah melakukan pengukuran baju serta sepatu.
Namun ketika pengumuman untuk mengikuti karantina, nama Koko justru sudah tidak ada lagi.
Kabar yang beredar, posisi Koko digantikan oleh seorang anak bupati yang masuk tanpa jalur seleksi.
"Kemarin belum kenal tapi sekarang sudah, si Doni. Dengar-dengar anak bupati kak," ucap Koko seperti dikutip dari YouTube Official iNews, Selasa (13/8/2019).
Namun tak lama setelah videonya viral, Koko mengklarifikasi bahwa ia hanya sebagai cadangan anggota paskibra.
Koko baru mengetahui jika anak Plt Bupati Labuhan Batu yang menggantikannya telah mengikuti seleksi tingkat provinsi namun gagal sehingga berhak mendapat posisi tersebut.
Sempat bungkam, Plt Bupati Labuhan Batu, Andi Suhaimi Dalimunthe angkat bicara.
Andi menuturkan bahwa tidak ada keistimewaan yang didapatkan anaknya untuk bisa masuk ke anggota paskibra.
Ia merasa ada seseorang yang sengaja melakukan hal ini karena tidak suka pada dirinya.
Hal itu diketahui Gridhot.ID dari video yang diunggah di akun YouTube Official iNews yang tayang pada Kamis (15/8/2019).
"Tidak ada keistimewaan anak saya sebagai paskibraka hari ini, ini yang saya inginkan, tapi suatu hal mungkin yang tidak suka sama diri saya, terus dicari sesuatu hal yang saya rasa tidak logika gitu," ucap PLT Labuhan Batu, Andi Suhaimi Dalimunthe.
Tak hanya itu, Andi Suhaimi Dalimunthe menganggap jika anaknya mampu dan layak untuk menjadi anggota paskibra.
"Kecuali kalau anak saya ini tidak sesuai terus saya paksa-paksa, ini boleh dilihat sendiri bahwasanya anak saya sanggup mampu apa salahnya dia mampu, emang anak pejabat tidak boleh?" tuturnya.
Sementara, Ketua DPRD Labuhanbatu, Dahlan Bukhari merasa kasus seperti ini membawa dampak negatif bagi mental anak.
"Ini akan mempengaruhi karakter, mempengaruhi mental anak-anak kita, sehingga kita menyayangkan hal itu terjadi," tutur Dahlan.
Dahlan Bukhari memberikan imbauan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga agar segera memberikan klarifikasi konkret terkait hal tersebut.
"Imbauan kami kepada dispora segera lakukan klarifikasi konkret sehingga kedepannya kalau ada kelemahan terhadap rekrutmen calon paskibraka ini supaya ada perbaikan," sambungnya.
(*)