Find Us On Social Media :

Nasib Malang Mantan Petinju Muda Indonesia, Sabet Beberapa Gelar Juara Internasional Kini Pilih Banting Setir Jadi Kuli Bangunan, Alasannya Bikin Haru

Kisah Rivo, Mantan Juara Tinju Kelas WBC dan IBF yang Harus Rela Jadi Kuli Bangunan Demi Menyambung Hidup, Bahkan Pernah Hanya Dapat Uang Rp 50 Ribu Per Hari

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Sosok petinju nasional Rivo Kundimang dinilai telah memiliki pencapaian prestasi yang luar biasa bagi nama bangsa Indonesia.

Pencapaiannya di ring tinju tak bisa diremehkan begitu saja.

Pasalnya, diusiannya yang tergolong masih muda, ia suses meraih dua gelar tinju internasional.

Baca Juga: Mengabdi di Pedalaman Papua, Diana Cristiana Terkejut Saat Pertama Kali Datang, Muridnya Lebih Kenal Bendera Bintang Kejora Daripada Merah Putih

Petinju asal Manado, Sulawesi Utara, pemegang gelar WBC Asia Youth dan IBF Pan Pacific kelas Super Light 63,5 Kg.

Namun, dibalik prestasiya yang gemilang, ternyata kehidupannya saat ini justru berbanding terbalik dengan kesuksesannya.

Usai namanya dielu-elukan di ring tinju sebagai atlet erbakat, kini dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Rivo harus menjadi buruh kasar, lebih tepatnya menjadi kuli Bangunan.

Baca Juga: Rindu Sosok Gusdur yang Senantiasa Merasakan Penderitaan Orang Papua, Arie Kriting: Tidak Boleh Ada Tindakan Rasial Atas Nama Apapun

Melansir dari Kompas.com, ketika ditemui di kediamannya di Jalan Pumorow Banjer, Lingkungan III, Manado, Selasa (30/7/2019), Rivo menuturkan kecilnya pendapatan sebagai petinju membuatnya banting setir.

Pengidola Chris John ini tak pernah mendapatkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat masih menggeluti dunia tinju.

Rivo menjelaskan, saat masih di dunia tinju, ia mendapat honor sesuai dengan kotrak yang telah ia tanda tangani.

Saat itu, ia mendapatkan honor sebesar Rp 12 juta untuk waktu tujuh bulan.

Baca Juga: Jawab Telpon Permintaan Maaf dari Khofifah Atas Penyebab Kerusuhan di Manokwari, Gubernur Papua Barat: Kami Minta Ibu Gubernur Tindak Lanjuti Tuntutan Massa

Penghasilannya itu terbilang sangat kecil bagi seorang penyabet juara dunia olahraga tinju.

Bahkan, saat masih menetap di Jakarta selama sekitar dua tahun, Sang Mantan Juara Tinju ini terpaksa harus berhemat.

Dengan uang sebesar Rp 50,000 per hari, ia harus bisa tetap bertahan di kehidupan Jakarta yang terbilang mahal.

Baca Juga: Viral di Media Sosial Pria Asal Kabupaten Magelang Buka Jasa Melupakan Mantan, Syaratnya Hanya dengan Tarif Sebesar Rp 12 Ribu dan Membawa Foto Mantan, Ini Cara Kerja dan Faktanya

Sementara itu, uang sebesar Rp 350.000, adalah minimal uang makan yang ia dapatkan untuk satu minggu.

Jumlah tersebut bahkan jauh lebih sedikit ketimbang penghasilannya saat menjadi kuli bangunan.

Pada saat ia menjadi kuli bangunan, upah sejumlah Rp 150.000 bisa ia peroleh setiap harinya.

Bahkan dalam sebulan sudah ia bisa mendapatkan upah sekitar Rp 4,5 juta.

Ia menuturkan, saat masih di Jakarta, Rivo dan istrinya bahkan harus rela makan kacang-kacangan, rempeyek dan minum kopi lantaran bayaran sebagai atlet tinjunya yang sangat sedikit.

Baca Juga: Sikap Kolonel Laut Hariyo Poernomo Jadi Primadona Saat Disalami Langsung Presiden Jokowi Usai Bertugas Sebagai Komandan Upacara, Natizen: Calon Laksamana

Mirisnya lagi, sebagai seorang atlet tinju kelas dunia, ia hanya diberi uang sebesar Rp. 100.000 untuk membeli asupan vitaminnya.

"Uang itu hanya beli vitamin CDR saja sudah habis. Seharusnya kita diberikan susu atau vitamin yang lebih untuk kebugaran," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Disaat menyabet juara kelas IBF Pan Pacific, pihak sponsor, sempat berjanji akan memberikan sepeda motor, namun sampai hari ini janji itu tak pernah ditepati.

Baca Juga: Kisah Amirul Syafieq, Dulu Pernah Jadi Pemain Sepakbola Andalan Malaysia dengan Gaji Belasan Juta Per Bulan, Tapi Kini untuk Nikahi Kekasihnya Saja Harus Jadi Tukang Ojek Online

Hidup bergantung pada profesi petinju yang sangat jauh dari kata layak menjadi alasan untuknya dan istri kembali ke Manado dan beralih profesi agar kehidupan keluarganya kembali stabil.

Mantan juara tinju dunia ini masuk ke dunia olahraga tinju sejak usianya 10 tahun.

Pria kelahiran 1 November 1997 ini masuk ke dunia tinju, karena orangtuanya melihat bakat pada diri Rivo.

Rivo pertama berkarir di sasana Panther, kemudian naik ke tinju profesional sasana Aquase, baru pindah ke Navaz Boxing Camp.

Baca Juga: Sewa Pembunuh Bayaran untuk Tembak Ibu Kandung demi Bebaskan Kekasih dari Penjara, Aksi Gadis Ini Gagal Total, Namun Masih Peroleh Maaf dari Sang Ibunda

Prestasi terakhir yang ia sabet bahkan belum ada enam bulan lamanya, yakni pada April 2019 kemarin.

Ia merebut sabuk juara IBF Pan Pacific kelas Super Light 63,5 Kg dan menang atas petinju Filipina, Ryan Sermona.

Dengan menang TKO pada ronde ke empat, Rivo memaksa Ryan Sermona untuk menyerah dan berhak atas sabuk juara IBF Pan Pacific pada April tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Ada di Gerbong PT KAI Saat Detik-detik Peringatan Proklamsi 17 Agustus, Band Gigi Ikut Upacara di Atas Kereta, Armand Maulana Beri Kesaksian Pertama dalam Sejarah

Ia saat masih menjadi atlet tinju sangat mengidolakan Chris John dan Manny Pacquiao.(*)