Find Us On Social Media :

Ini Sosok Pemberi Perintah Aksi Eksekusi ISIS yang Kerap Penggal Kepala Tawanan Sambil Menyiarkan Lewat Internet, Ada Sederet Kebrutalan yang Dilakukannya

Pernah Bakar Tawanan Hidup-hidup dan Penggal Kepala Tawanan dalam Siaran Langsung, Inilah Kisah Pemimpin ISIS Paling Brutal!

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Islamic State of Iraq and Syria sebuah organisasi baru di Timur Tengah yang sering disebut dengan nama ISIS masih banyak disoroti mata dunia.

Kelompok yang sudah dicap sebagai biangnya terorisme ini memang sering menebar teror di dunia.

Aksi-aksi teror mereka yang keji tak terlepas dari doktrin para pemimpin mereka.

Baca Juga: Tega! Sambil Gendong Putrinya, Wanita Ini Nekat Terjun dari Lantai 10 Apartemennya Usai Lempar Sang Putra Terlebih Dahulu, Saat Ditemukan Justru Minta Tetangga Telepon Suami

Sosok salah satu pemimpin ISIS yang paling dikenal paling brutal dan kejam adalah Saddam al-Jamal.

Bahkan kekejamannya tak jarang disiarkannya secara langsung melalui internet.

Sementara hingga sekarang empat di antara pemimpin senior ISIS berhasil ditangkap pada pekan lalu oleh pasukan keamanan Irak, setelah mereka dibujuk ke luar dari Suriah dengan pesan Telegram palsu.

Baca Juga: 4 Fakta Yan Vellia, Istri Didi Kempot yang Jarang Tersorot Kamera, Beda Usia Belasan Tahun dengan Sang Maestro Hingga Sering Jadi Teman Duet Sepanggung Tapi Tak Banyak yang Menyadari Sosoknya

Di antara empat pemimpin senior ISIS yang berhasil ditangkap, Saddam al-Jamal dianggap sebagai pemimpin ISIS yang paling brutal.

Dia mendapatkan reputasi kebrutalan sebagai pemimpin ISIS dengan yang suka “memenggal tawanan”.

Dan Dinas keamanan Yordania percaya bahwa Saddam al-Jamal adalah dalang dari pembunuhan brutal terhadap pilot jatuh Muath al-Kasasbeh pada tahun 2015.

Dilansir dari dailymail.co.uk, Al-Kasasbeh adalah pilot Angkatan Udara Kerajaan Yordania yang ditembak jatuh di Raqqa, Suriah, pada bulan Desember 2014.

Baca Juga: Emak-emak Cium Bendera Merah Putih Hingga Indonesia Raya Berkumandang, Ini 5 Hal Menarik di Tengah Kerusuhan Kabupaten Fakfak Papua Barat

Beberapa minggu kemudian, ISIS merilis video online yang menunjukkan bahwa pria 26 tahun tersebut dibakar hidup-hidup dalam sangkar.

Diketahui, Al-Jamal telah dituduh melakukan serangkaian kekejaman, termasuk mengambil bagian dalam pembantaian di provinsi Suriah Deir Ezzor pada tahun 2014 yang menewaskan 700 anggota suku yang bangkit melawan ISIS.

Dia sebelumnya adalah seorang komandan di Tentara Pembebasan Suriah dan kemudian pemimpin kelompok Islamis 'moderat' yang bersekutu Barat yang disebut Ahfab al-Rasoul.

Baca Juga: Cerita Langsung ke Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Pratu Tommy Bongkar Besaran Gaji Hingga Pacar yang Tetap Setia Walau Ditinggal Tugas

Bahkan Al-Jamal dikatakan telah memerintahkan untuk mengeksekusi anak-anak, kadang di depan orangtua mereka.

Pada tahun 2014, pejabat Irak mengklaim bahwa Al-Jamal telah membunuh seluruh keluarga setelah orangtua mencegah putrinya menikahi dia.

Selain Al-Jamal, tiga pemimpin ISIS yang berhasil ditangkap adalah Syiria Mohamed al-Qadeer dan dua warga Irak, Omar al-Karbouli dan Essam al-Zawbai, ketiganya merupakan pemimpin lapangan.

Di beritakan terdapat komandan ISIS yang akhirnya tewas di pertempuran setelah ditinggalkan anak buahnya.

Baca Juga: Bangun Kesiangan Gara-gara Nonton Panjat Pinang, Viral Surat Ijin Tidak Masuk Sekolah Siswi SMA N 1 Tegal, Bikin Ngakak Teman Satu Kelas

Dilansir Daily Mirror, Kamis (20/12/2018), rekaman yang berasal dari GoPro memperlihatkan komandan ISIS itu menyiapkan senapannya.

Komandan yang tak disebutkan identitasnya itu menembaki musuh yang berada di depannya.

Dia kemudian berteriak setelah melihat kendaraan dan anak buahnya pergi meninggalkannya.

Baca Juga: 5 Jam Sebelum Pecah Kerusuhan di Kabupaten Fakfak, Beredar Pesan Berantai Penurunan Pasukan di Sorong: Teman-teman Jangan Tidur Cepat

Si komandan ISIS itu masih terus menyerang sebelum dia tertembak dan tewas.

Videonya ditemukan oleh Pasukan Pertahanan Suriah (SDF).

Berdasarkan laporan Idlib Post, peristiwa itu terjadi di Deir Ezzor, kota terbesar yang terletak di timur Suriah.

Dalam akun media sosialnya, SDF menjelaskan para anggota ISIS berada dalam kebingungan dan memilih untuk tidak patuh kepada pemimpin mereka dan meninggalkannya.

Baca Juga: Dari Papua Merembet ke Jakarta, Pimpinan OPM Goliath Tabuni Ajak Kepung Mabes TNI AD dan Istana Merdeka: Lawan Kolonial Indonesia

Milisi Kurdi itu, diwartakan The Independent, tengah berada dalam operasi untuk membebaskan Hajin yang berada dalam kendali ISIS.

Kota yang berlokasi di tepi sungai Eufrat itu merupakan benteng terakhir ISIS di Suriah.

SDF mengumumkan telah menguasai sebagian besar Hajin.

Baca Juga: Kini Jadi Penyanyi Legendaris Hingga Berjuluk God Father of Broken Heart, Siapa Sangka Didi Kempot Dulunya Pengamen yang Tinggal dekat Kandang Kambing, Sosok Bu Yoto Ada di Balik Perjalanan Karier Sang Maestro

Pembebasan Hajin bakal menjadi batu pijakan penting bagi SDF yang sudah menjadi sekutu negara Barat untuk memerangi ISIS dalam empat tahun terakhir.

Dengan dukungan yang diberikan Inggris serta Amerika Serikat (AS), SDF mampu memukul ISIS hingga terdesak di wilayah Hajin dan Deir Ezzor.(*)