Diduga Bunuh Diri Usai Bantai Rekan Sesama ABK, Tiga Pelaku Pembajak di KM Mina Sejati Ternyata Masih Satu Keluarga, Jalankan Aksinya dengan Parang Saat Para ABK Tidur

Jumat, 23 Agustus 2019 | 12:13
KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY

Sejumlah ABK KM Mina Sejati dengan saat dievakuasi dengan menggunakan Speedboat dari KRI Teluk Lada untuk dibawa ke Pelabuhan Dobo, Kepulauan Aru, Selasa (20/8/2019)

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID -Aksi pembajakan di KM Mina Sejati yang mengangkut36 anak buah kapal (ABK) saat berlayar di peraiaran Kepulauan Aru, Maluku, Sabtu (17/8/2019) masih menjadi misteri.

Pasalnya nasib 23 ABK KM Mina Sejati, termasuk tiga pelaku pembantaian di kapal tersebut hingga kini belum diketahui keberadaanya.

Dikutip dari Kompas, TNI AL menduga 23 ABK termasuk tiga pelaku pembantaian telah tewas dalam insiden berdarah yang terjadi pada Sabtu (17/8/2019).

Baca Juga: Prada DP Tega Bunuh Putri Bungsu yang Disayanginya Secara Sadis, Ibunda Fera Oktaria Tak Puas Kekasih Putrinya Dituntut Penjara Seumur Hidup: Nyawa Dibayar Nyawa

Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Aru, Letkol Laut Suharto Silaban mengungkapkan, dari keterangan sejumlah ABK selamat, insiden pembantaian di atas KM Mina Sejati dilakukan tiga pelaku saat rekan sesama ABK sedang tertidur.

Saat para ABK bangun, mereka melihat teman-temannya sudah dibunuh.

Beberapa korban yang selamat ikut mengalami luka dalam insiden tersebut.

Baca Juga: Buntut Kerusuhan Bumi Cendrawasih, Akses Internet di Papua dan Papua Barat Sementara Diblokir Kominfo, Pimpinan OPM Goliath Tabuni: Indonesia Sudah Kehilangan Akal Sehat

Mereka menceburkan diri ke laut dan kemudian ditolong oleh KM Gemilang Samudera yang saat itu berada tak jauh dari KM Mina Sejati.

"Ada yang dibunuh itu masih tidur semua, dan yang dibunuh itu alami luka-luka semua," ujar Silaban, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/8/2019).

Dari keterangan yang diperoleh, sebagian ABK baru mengetahui kejadian itu setelah bel di dalam kapal berbunyi.

Baca Juga: Rusuh Manokwari Diduga Akibat Terprovokasi Unggahan Media Sosial, Siber Bareskrim Polri Bakal Usut Akun Penyebar Konten Provokatif Kerusuhan Papua

Bunyi bel itu tanda waktu bekerja.

KOMPAS.com/HENDRA CIPTA
KOMPAS.com/HENDRA CIPTA

Ilustrasi kapal nelayan

Namun, begitu bel dibunyikan ada yang sudah dibunuh. Ada perlawan oleh ABK pada saat itu.

Silaban belum dapat membeberkan motif di balik insiden itu karena para ABK yang selamat dalam kejadian itu tidak mengetahuinya.

Baca Juga: Sehari Berjuang Melawan Maut, Pratu Sirwandi, Anggota TNI Korban Penembakan KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Akhirnya Meninggal Dunia

TNI AL juga kesulitan mengungkap motif di balik kejadian itu lantaran tiga pelaku hingga kini belum ditemukan.

Melansir dari ANTARA, identitas tiga orang ABK yang diduga sebagai pelaku pembajakan di atas KM Mina Sejati sudah terungkap.

Ketiga pelaku pembantaian di atas KM Mina Sejati itu yakni Nurul Huda, Ferri Dwi Lesmana dan Qersim Ibnu Malik.

Baca Juga: Dibajak Saat Mati Lampu Malam Sebelumnya, Tepat di Hari Kemerdekaan RI, Bendera Bintang Kejora Sempat Berkibar di Asmat Papua, Begini Kronologinya

Tiga ABK pelaku pembantaian di atas KM Mina Sejati ternyata memiliki hubungan keluarga yang sangat dekat.

Silaban mengatakan ketiga pelaku pembantaian melancarkan aksinya dengan menggunakan parang saat puluhan ABK lainnya sedang tertidur diatas kapal.

"Kalau keterangan yang kita ambil dari ABK mereka (pelaku) ini adalah bapak anak dan juga paman, jadi keluarga dekat semua," kata Silaban kepada Kompas.com saat dikonfirmasi dari Ambon, Jumat (23/8/2019).

Baca Juga: Briptu Heidar, Anak Tunggal yang Fasih Berbahasa Jerman, Sempat Bebaskan Warga yang Disandera KKB Papua Hingga Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

TNI AL menduga kuat, ketiga pelaku telah mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri usai membantai rekan-rekannya sesama ABK.

Silaban menambahkan, dari keterangan sejumlah ABK, dua pelaku telah mengikuti pelayaran dengan kapal tersebut ke wilayah perairan Aru sebanyak dua kali.

Sedangkan satu pelaku baru pertama kali mengikuti pelayaran dengan kapal tersebut.

Baca Juga: Dibongkar Jurnalis Senior Papua, Identitas Asli Egianus Kogoya, Pimpinan KKB di Nduga yang Kerap Menantang Pasukan TNI, Ternyata Masih Sangat Belia, Bau Kencur dan Belum Genap Berusia 2 Dasawarsa

"Kalau anak dan bapak sudah dua kali trip dengan kapal itu ke sini tapi kalau pamannya itu baru pertama kali," katanya.

Saat disinggung apakah ketiga pelaku ini memiliki keterkaitan dengan jaringan kelompok radikal, Suharto enggan menjelaskannya.

"Kita tidak tahu ya karena ABK juga tidak pernah bilang begitu, yang mereka tahu ketiga orang itu hanya bersaudara, anak bapak sama paman. Kalau soal itu nanti kita berasumsi lagi," katanya.

Baca Juga: Putranya Gantikan Posisi Koko Ardiansyah Sebagai Anggota Paskibra, Plt Bupati Labuhan Batu: Anak Saya Sanggup, Apa Salahnya, Emang Anak Pejabat Tidak Boleh?

Antara menyebutkan total 20 ABK belum diketahui nasibnya. Namun lima ABK dilaporkan tewas tetapi belum ada bukti karena mayatnya belum ditemukan.

Hanya dua orang yang dipastikan tewas setelah meloncat dari kapal untuk menyelamatkan diri bersama 11 orang lainnya, termasuk nakhoda kapal.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, ANTARA