Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rusuh Manokwari Diduga Akibat Terprovokasi Unggahan Media Sosial, Siber Bareskrim Polri Bakal Usut Akun Penyebar Konten Provokatif Kerusuhan Papua

Candra Mega Sari - Senin, 19 Agustus 2019 | 18:47
Aksi blokade jalan oleh masyarakat Papua di Manokwari, terhadap tindakan rasisme yang terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
(KONTRIBUTOR KOMPAS TV/ BUDY SETIAWAN) (Kompas.com)

Aksi blokade jalan oleh masyarakat Papua di Manokwari, terhadap tindakan rasisme yang terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID -Warga di Manokwari, Papua Barat menggelar aksi protes atas dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Dalam aksinya, massa memblokade ruas jalan di antaranya Jalan Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi, dan Jalan Manunggal Amban di Distrik Manokwari Barat.

Selain memblokade jalan, massa juga membakar kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat dan sejumlah kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Baca Juga: Putranya Gantikan Posisi Koko Ardiansyah Sebagai Anggota Paskibra, Plt Bupati Labuhan Batu: Anak Saya Sanggup, Apa Salahnya, Emang Anak Pejabat Tidak Boleh?

Dilansir dari siaran Live Kompas TV, Senin (19/8/2019), Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari mengadakan pertemuan dengan perwakilan massa di Jalan Yos Sudarso, untuk mendengar langsung tuntutan massa.

Awalnya pertemuan berlangsung damai, namun tiba-tiba massa melempari aparat menggunakan batu dan kayu hingga menyebabkan pertemuan dibubarkan.

Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari terpaksa dievakuasi meninggalkan area pertemuan.

Baca Juga: Gagal Jadi Anggota Paskibra Lantaran Posisinya Diserobot Anak Pejabat Labuhan Batu, Koko Ardiansyah Justru Ditunjuk Sebagai Pembaca UUD 1945 di Kemenpora Hingga Bertemu dengan Jokowi

"Evakuasi Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari berlangsung cukup jauh, dimana sekitar hampir 60 meter. Apalagi massa menyerang ke arah depan," ujar kontributor Kompas TV, Budy Setiawan.

Untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari, polisi terpaksa menembakkan gas air mata.

Source :Kompas.comAntara Kompas TV

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x