Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Orang yang memiliki masalah kejiwaan atau sering disebut orang gila kerap sekali terlihat dikucilkan oleh masyarakat.
Bahkan banyak keluarga yang tega membiarkan anggotanya yang memiliki masalah kejiwaan terlantar.
Ada juga yang tega memasungnya dengan alasan supaya tenang dan tak mengganggu kenyamanan mesyarakat.
Namun, yang mengagetkan hal tersebut justru tak dilakukan oleh sosok satu ini.
Melansir dari TribunJogja.com, sosok Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah patut diacungi jempol dan diberi apresiasi.
Budhi Sarwono rela memberikan perhatian khusus pada penderita gangguan jiwa tanpa pamrih.
Meski disibukkan dengan urusan pemerintahan di Kabupaten Banjarnegara, ia masih sempat meluangkan waktunya untuk memberikan perhatian dan merawat Yatimin.
Yatimin adalah seorang penderita gangguan jiwa yang dirawat Budhi di rumah dinas bupati.
Saat ditemui, Yatimin dan Budhi Sarwono tampak akrab di halaman belakang rumahnya.
Sambil duduk Budhi memberikan sebatang rokok pada Yatimin dan menyalakannya.
Sudah setahun terakhir ini Timin tinggal di rumah dinas bupati.
Setiap hari, Timin bertugas merawat sekitar 14 ekor burung milik bupati dan juga bebek serta tanaman di belakang rumah dinas bupati.
"Betah," jawab Timin singkat ketika ditanya betah atau tidak tinggal di rumah bupati, Jumat (23/8/2019).
Sebelumnya, Timin hidup di gubug sangat sederhana di belakang rumah orang tuanya di Dusun Bulukuning, Desa Kaliajir, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banyumas.
Timin tinggal disana dengan dipasung oleh keluarganya.
ia tidur hanya beralaskan karung dan bantal yang terbuat dari karung yang berisi pasir.
Keluarganya terpaksa mengasingkan dan memasung Timin karena tingkahnya yang sering tak terkendali.
Ketika kejiwaannya tak terkendali, ia kerap membakar gubug sawah dan beberapa kali kerap mencoba untuk membakar bangunan.
Tingkah aneh Timin tersebut dirasakan keluarga sejak sepulang merantau di Jakarta.
Kehidupan keluarganya pun hancur, bahkan anak dan istrinya kini telah memiliki kehidupan sendiri.
"Ada masyarakat yang melapor, katanya ada orang dipasung. Saya langsung turun ke lapangan, waktu saya datang ke sana pertama kali, kondisinya kurus, kering, rambut gondrong tidak terurus," kata Budhi Sarwono atau yang dikenal dengan nama Wing Chin.
Usai tak mampu ditangani oleh keluarganya, Timin pun dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa di Magelang, Jawa Tengah.
Usai menjalani perawatan beberapa pekan, Timin akhirnya dipulangkan namun tidak ke rumahnya melainkan ke rumah dinas bupati.
Disanalah kehidupan Timin mulai berubah 180 derajat usai dirawat oleh Wing Chin.
"Sampai sekarang masih perawatan dengan obat jalan. Ibarat komputer habis diinstal ulang, kita tinggal ngisi, kita isi dengan kegiatan positif, olahraga, bekerja, ibadah, bertahap sedikit demi sedikit," ujar Wing Chin.
Wing Chin mengaku tidak khawatir perilaku Timin akan kembali seperti sebelumnya.
"Kasihan dia, dia kan punya hak hidup juga," kata Wing Chin.
Melansir dari Kompas.com, setelah sembuh total, Wing Chin berencana untuk mengembalikan Timin ke keluarganya.
Selain merawat Timin, Pemkab banjarnegara juga telah memugar rumah orang tua Timin menjadi lebih bagus.(*)