Find Us On Social Media :

Harga Semen Capai Rp 800 Ribu per Sak di Kabupaten Jayawijaya, Semakin Langka Hingga Harus Dikirim dengan Pesawat Hercules ke Papua

ilustrasi

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Tak hanya bahan bakar, namun Papua juga kekurangan pasokan semen di wilayahnya.

Dikutip Gridhot dari Antara, Kabupaten Jayawijaya, Papua disebut mengalami kelangkaan semen.

Pejabat Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya, Arisman Chaniago di Wamena mengatakan langka semen di wilayah tersebut telah terjadi selama dua minggu terakhir.

Baca Juga: Operasi Patuh 2019 Siap Digelar Secara Serentak di Seluruh Indonesia Mulai Besok, Ketahui Beda Surat Tilang Merah dan Biru yang Sering Diberikan Polisi, Sepele Tapi Penting

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya bahkan sampai meminta maskapai kargo yang beroperasi untuk menormalkan pasokan semen yang ada.

Kini Arisman mengaku telah mengimbau armada komersil kargo di sana untuk membantu.

"Sudah dijawab positif oleh semua armada dan siap membantu," katanya.

Baca Juga: Detik-detik Massa Kibarkan Bendera Bintang Kejora di Kantor Bupati Deiyai, Pimpinan OPM Goliath Tabuni Kembali Serukan Gerakan Papua Merdeka

Bahkan pemerintah setempat juga meminta bantuan dari TNI AU untuk pendistribusian semen ke Jayawijaya.

Mereka meminta TNI AU menggunakan Hercules dalam proses tersebut.

"Surat itu hari ini ditunggu oleh Pangab di Timika, untuk dikoordinasikan," tambah Arisman.

Baca Juga: Rabu Siang, Deiyai Papua Mencekam, Kontak Tembak Masih Berlangsung, Sepucuk Senjata Milik Aparat Hilang

Salah seorang warganet atau netizen mengatakan kalau harga semen di Papua sudah terlampau mahal.

Bahkan disebut harga satu saknya bisa mencapai Rp 800 ribu.

Namun Arisman sendiri mengatakan kalau dirinya belum menemukan harga semen di atas Rp 600 ribu selama turun ke lapangan.

Baca Juga: Tak Hanya Ditelanjangi dan Dianiaya, Dompet Bripka D Juga Hilang Saat Diarak Warga Usai Bertamu ke Rumah Bidan Desa Tengah Malam

"Sementara laporan dari masyarakat iru ada harga mencapai Rp 700-800 ribu per sak,

"Ini mungkin permainan oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang sengaja merusak pasar," katanya.

Dirinya menyebutkan semen subsidi tol udara kemasan 40 kilogram sudah ada tetapi belum bisa dijual.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Pecah Kerusuhan di Deiyai, Papua, Satu Anggota TNI Tewas Terkena Panah

Arisman mengatakan sedang dilakukan perhitungan dengan pelaku usaha tol udara terkait penetapan harga semen subsidi.

"Kami belum menerima konsep harga dari pelaku usaha yang menangani tol udara ini," pungkasnya.

(*)