Niat Wakili Indonesia dalam Olimpiade Matematika, 200 Pelajar Indonesia Terjebak di Hong Kong Gara-gara Kerusuhan

Minggu, 01 September 2019 | 16:09
Lam Yik Fei/The New York Times

Hong Kong yang kini tengah dilanda protes anti-Beijing.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Hong Kong masih terus dipenuhi pendemo yang terus memperjuangkan tuntutannya.

Pendemo yang kompak menggunakan pakaian serba hitam tersebut terus memenuhi ruas-ruas kota Hong Kong hingga beberapa sektor lumpuh.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pendemo bahkan seringkali bentrok dengan aparat yang bertugas hingga gas air mata sering kali terlihat di berbagai titik kerusuhan.

Baca Juga: Cari Mati, Habis Minta Maaf karena Diserbu Hujatan Netizen, Bos Taksi Malaysia Shamsubahrin Ismail Kembali Berulah, Hina dan Kecam Pemerintah Indonesia

5000 pendemo sempat memadati bandara dan melakukan demo secara damai.

Meski secara damai, penahanan tersebut mengakibatkan 100 penerbangan terpaksa dibatalkan.

Demo yang beredar di seluruh penjuru Hong Kong tersebut menyebabkan beberapa atlit Indonesia tak bisa pulang ke Tanah Air.

Baca Juga: Kasus Mahasiswa Baru Disuruh Jalan Jongkok dan Minum Air Ludahan di Universitas Khairun Jadi Viral, Kemenristek Dikti Katakan Hal Ini

Pada pertengahan Agustus tim renang PON DKI tak bisa pulang sesuai jadwal lantaran adanya aksi unjuk rasa.

Sebanyak 15 atlet putra-putri, enam pelatih dan satu manajer tim mengalami kesulitan untuk pulang ke Indonesia pada 12 Agustus 2019 lalu.

Meski sudah beberapa minggu, aksi demo di Hong Kong tak juga mereda.

Baca Juga: Tak Gentar Bela Elza Syarief Hingga Berujung Dipolisikan Nikita Mirzani, Poppy Kelly Ternyata Bukan Anak Kandung Sang Pengacara

Lagi-lagi insan berprestasi Indonesia harus terjebak di Hong Kong akibat adanya unjuk rasa yang melumpuhkan beberapa sektor fasilitas umum.

Sebanyak 200 pelajar Indonesia yang tengah mengikuti Olimpiade Matematika terjebak di Hong Kong akibat demo tersebut.

Dikutip Gridhot dari tayangan Kompas TV di Youtube, Sonny Sudiar selaku pendamping pelajar Indonesia menceritakan kalau kondisi sempat chaos (ricuh) hingga mereka harus bertahan di hotel masing-masing.

Baca Juga: Tuding Nikita Mirzani Sebagai Sosok yang Selalu Menentang Hukum, Elza Syarief Bahkan Harus Gandeng Psikolog Seto Mulyadi Agar Bisa Lakukan Mediasi dengan Ibu 3 Anak Itu

Massa yang bentrok dengan aparat membuat para pelajar sempat kesulitan untuk beraktivitas keluar hotel.

Sonny mengatakan kalau para pelajarnya aman di dalam hotel dan tidak terkena imbas parah dari demo yang ada.

Kompas TV
Kompas TV

Sonny selaku pendamping menceritakan kondisi terkini

Namun ketika demo menjadi ricuh, para pelajar kesulitan untuk mencari makanan.

Baca Juga: Bermula dari Anak Buahnya Ketahuan Simpan Puluhan Kilo Sabu di Ban Cadangan Mobil Hingga Akhirnya Diciduk BNN, M Adam Merasa Apes, Aset Rp 28 Miliar Hasil Usaha Haramnya Selama Bertahun-tahun Disita Negara

Meski sempat ricuh, ratusan pelajar dari Indonesia tetap aman saat mengikuti olimpiade karena lokasi perlombaan yang jauh dari titik-titik kerusuhan.

Mereka juga pulang kembali ke hotel masing-masing dengan aman.

Meski begitu, Sonny menceritakan kalau dirinya mendapatkan kabar massa akan berusaha menahan bandara.

Kompas TV
Kompas TV

Massa pendemo Hong Kong yang sempat bentrok dengan polisi

Baca Juga: Sempat Divonis Mati namun Dianulir Majelis Hakim MA Jadi 20 Tahun Penjara, Ini Jawaban Gembong Narkoba M Adam Saat Ditanya BNN Soal Caranya Dapatkan Keringanan Hukuman Tersebut

Ribuan massa disebut akan mendatangi bandara untuk menahan penerbangan.

Dirinya meminta doa kepada masyarakat Indonesia agar rombongannya bisa kembali ke Tanah Air dengan selamat.

"Kami mohon doanya kepada seluruh rakyat Indonesia, supaya rombongan Indonesia bisa kembali ke Tanah Air dengan selamat," ucap Sonny Sudiar.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas TV, Kompas.com