Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Belakangan ini, seorang murid pelajar SMK di Malang, Jawa Timur viral di media sosial.
Siswa bernama Andreas Oktaviani Tampubolon ini viral karena ia hidup sehari-hari di sekolahnya.
Pertama kali siswa berumur 15 tahun ini jadi sorotan ketika gurunya membagikan kisah kehidupan Andreas yang setiap hari hidup menumpang di ruang OSIS SMK Widyagama, Kota Malang.
Dalam thread itu, sang guru mengungkap Andre yang terpaksa tidur di ruang OSIS sekolah lantaran ditinggal orang tuanya.
Lalu bagaimana ia bisa bertahan hidup selama ini tanpa bantuan orang tua dan tetap ceria tanpa keluahan?
Dan dimana sebenarnya orang tuannya?
Melansir dari SuryaMalang. com, telah dirangkum fakta-fakta soal kisah hidup Andreas Tampubolon untuk bertahan hidup tinggal sendirian.
1. Sumber penghasilan
Andreas Tampubolon mempunyai keahlian di bidang komputer dan jaringan.
Bahkan Andreas Tampubolon membuka jasa service komputer yang kelola bersama temannya.
“Saya belajar dari melihat kakak teman saya. Saya menirukan, dan ternyata bisa,” ujar Andreas Tampubolon kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (7/9/2019).
Andreas Tampubolon membeli makanan menggunakan uang pribadinya yang diperoleh dari jasa service.
Kadang dia mendapat kiriman makanan dari teman maupun gurunya.
“Teman-teman dan guru sangat baik. Saya bersyukur sekali,” kata Andreas Tampubolon.
2. Ditinggal orang tua sejak SMP
Awalnya, Andreas hidup bersama kedua orang tuanya di rumah kontrakan di Desa Wendit, Kabupaten Malang.
Orang tuanya mulai meninggalkan Andre pada saat ia kelas 3 SMP.
Alasan dari orang tuanya meninggalkannya karena sedang terlibat masalah keuangan.
Andreas Tampubolon menyebut ketika masa kontrakan rumah habis itulah yang menjadi masalah tersulit yang pernah dihadapinya.
Kemudian dia mengontak teman-temannya agar mendapat pertolongan.
“Ada teman yang menawari saya kerja membantu kakaknya yang punya usaha di bidang komputer. Saya tinggal di sana selama dua bulan,” cerita dia.
Ia pun saat itu memutuskan untuk meninggalkan rumah temannya itu karena tidak enak terlalu lama menumpang.
Beruntung, guru di SMK Widyagama membolehkan ruang OSIS dipakai untuk tidur.
Ruang OSIS tempat tidur Andre cukup luas. Ia tidur di sebuah kasur.
Baju miliknya disimpan di dalam sebuah laci besar, sementara buku-buku, ditata di meja.
Namun hingga sekarang, Andreas masih sering berhubungan dengan orang tuanya.
3. Hobi baca buku
Meski hidup di sekolah, Andreas Tampubolon menjalani aktivitasnya secara normal seperti kebanyakan pelajar lainnya.
Sehari- harinya sekolah ia lalui seperti biasa, sarapan dan mandi ia lakukan di sekolah.
“Tidak ada kesulitan. Sama saja seperti yang lain,” ucapnya.
Untuk mengisi waktu luang, Andreas Tampubolon membaca buku dan bermain game.
Buku yang gemar dibaca adalah novel dan komik.
Satu buku yang telah diselesaikannya adalah Magic Library karya Jostein Gaarder, penulis novel filsafat Dunia Sophie.
4. Rencana usai lulus SMK
Jika lulus nanti, Andreas Tampubolon berharap mendapat beasiswa agar bisa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
“Kalau dapat beasiswa saya mau ambil. Kalau tidak, mungkin langsung kerja saja,” ujarnya.
Andreas Tampubolon mengaku ingin mengejar cita-cita yang tak lain ingin membanggakan orang tua.
"Cuma ingin mengejar cita-cita, kepinginnya sih banggain orang tua" ucap Andreas Tampubolon.
5. Sosok yang tanggung jawab
Sosok Andreas Tapubolon merupakan pribadi yang tegar dan tak mau menyerah.
Masalah yang sulit tetap ia haddapi tanpa pernah mengeluh.
“Dia adalah anak baik anak. Dia tidak mengeluh dan tegar,” ujar Adinda Restika Putri, teman Andreas Tampubolon.
Adinda adalah teman Andreas Tampubolon yang memberi tahu jika temannya itu tidak mempunyai tempat tinggal.
“Waktu Andre keluar dari rumah teman, saya chat ke temen-temen, siapa yang bersedia menampung.”
“Tapi tidak ada yang jawab. Akhirnya saya beritahukan ke guru, akhirnya boleh tinggal di sini,” katanya.
Adinda dan teman-teman sekelas Andreas Tampubolon bergantian mengirim makanan ke ruang OSIS.
Kadang mereka juga menjemput Andreas Tampubolon untuk diajak main bersama.(*)