Dicampakkan Kedua Orangtuanya Hingga Harus Hidup di Ruang OSIS Sekolah, Andreas Tampubolon si Siswa SMK yang Sempat Viral, Punya Cita-cita Mulia Bagi Ayah Ibunya

Senin, 09 September 2019 | 10:42
SURYAMALANG.COM/Aminatus Sofya

Andreas Oktaviandi Tampubolon (15), pelajar kelas X SMK di Kota Malang.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Belakangan ini, seorang murid pelajar SMK di Malang, Jawa Timur viral di media sosial.

Siswa bernama Andreas Oktaviani Tampubolon ini viral karena ia hidup sehari-hari di sekolahnya.

Pertama kali siswa berumur 15 tahun ini jadi sorotan ketika gurunya membagikan kisah kehidupan Andreas yang setiap hari hidup menumpang di ruang OSIS SMK Widyagama, Kota Malang.

Baca Juga: Bak Pinang Dibelah Dua, Seorang Anggota Polres Bojonegoro Viral Usai Tilang Pengendara yang Wajahnya Mirip Dengannya, Saat Buka Helm Ternyata Ayah Sendiri, Seumuran?

Dalam thread itu, sang guru mengungkap Andre yang terpaksa tidur di ruang OSIS sekolah lantaran ditinggal orang tuanya.

Lalu bagaimana ia bisa bertahan hidup selama ini tanpa bantuan orang tua dan tetap ceria tanpa keluahan?

Dan dimana sebenarnya orang tuannya?

Baca Juga: Pilu, Sudah Ditandu Belasan Kilometer Lewati Jalan Rusak dan Terjal Demi Capai Puskesmas, Kenti Harus Rela Kehilangan Bayinya Meninggal Sebelum Tiba Sampai Tujuan

Melansir dari SuryaMalang. com, telah dirangkum fakta-fakta soal kisah hidup Andreas Tampubolon untuk bertahan hidup tinggal sendirian.

1. Sumber penghasilan

Andreas Tampubolon mempunyai keahlian di bidang komputer dan jaringan.

Bahkan Andreas Tampubolon membuka jasa service komputer yang kelola bersama temannya.

“Saya belajar dari melihat kakak teman saya. Saya menirukan, dan ternyata bisa,” ujar Andreas Tampubolon kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (7/9/2019).

Andreas Tampubolon membeli makanan menggunakan uang pribadinya yang diperoleh dari jasa service.

Kadang dia mendapat kiriman makanan dari teman maupun gurunya.

“Teman-teman dan guru sangat baik. Saya bersyukur sekali,” kata Andreas Tampubolon.

(Twitter/@vioninot )
(Twitter/@vioninot )

Siswa SMK di Malang tinggal di Ruang Osis

Baca Juga: Pengendara Motor Keluarkan Jurus Silat di Depan Polisi Saat Ditilang, Bukannya Bikin Takut Malah Aksinya Buat Netizen Ngakak

2. Ditinggal orang tua sejak SMP

Awalnya, Andreas hidup bersama kedua orang tuanya di rumah kontrakan di Desa Wendit, Kabupaten Malang.

Orang tuanya mulai meninggalkan Andre pada saat ia kelas 3 SMP.

Alasan dari orang tuanya meninggalkannya karena sedang terlibat masalah keuangan.

Andreas Tampubolon menyebut ketika masa kontrakan rumah habis itulah yang menjadi masalah tersulit yang pernah dihadapinya.

Baca Juga: Pengendara Keras Kepala, Sudah Naik Trotoar, Serempet Anak Kecil, Diingatkan Pejalan Kaki Malah Lakukan Penyerangan, Aksinya Viral dan Identitas Plat Nomornya Tersebar

Kemudian dia mengontak teman-temannya agar mendapat pertolongan.

“Ada teman yang menawari saya kerja membantu kakaknya yang punya usaha di bidang komputer. Saya tinggal di sana selama dua bulan,” cerita dia.

Ia pun saat itu memutuskan untuk meninggalkan rumah temannya itu karena tidak enak terlalu lama menumpang.

Beruntung, guru di SMK Widyagama membolehkan ruang OSIS dipakai untuk tidur.

Ruang OSIS tempat tidur Andre cukup luas. Ia tidur di sebuah kasur.

Baju miliknya disimpan di dalam sebuah laci besar, sementara buku-buku, ditata di meja.

Namun hingga sekarang, Andreas masih sering berhubungan dengan orang tuanya.

(Tribun Pekanbaru )
(Tribun Pekanbaru )

Ilustrasi ditinggal orang tua

Baca Juga: Bikin Geger Warga, Suara Sayup-sayup Tangisan Bayi di Tengah Malam Dari Dalam Tanah, Saat Ditemukan, Begini Kondisinya

3. Hobi baca buku

Meski hidup di sekolah, Andreas Tampubolon menjalani aktivitasnya secara normal seperti kebanyakan pelajar lainnya.

Sehari- harinya sekolah ia lalui seperti biasa, sarapan dan mandi ia lakukan di sekolah.

“Tidak ada kesulitan. Sama saja seperti yang lain,” ucapnya.

Untuk mengisi waktu luang, Andreas Tampubolon membaca buku dan bermain game.

Buku yang gemar dibaca adalah novel dan komik.

Satu buku yang telah diselesaikannya adalah Magic Library karya Jostein Gaarder, penulis novel filsafat Dunia Sophie.

Baca Juga: Tragis! Pertemuan dengan Sang Ibunda Kandas, Seorang Santri di Cirebon Tewas Usai Ditusuk Orang Tak Dikenal Beberapa Menit Sebelum Ibunya yang Ditunggu-tunggu Datang

4. Rencana usai lulus SMK

Jika lulus nanti, Andreas Tampubolon berharap mendapat beasiswa agar bisa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.

“Kalau dapat beasiswa saya mau ambil. Kalau tidak, mungkin langsung kerja saja,” ujarnya.

Andreas Tampubolon mengaku ingin mengejar cita-cita yang tak lain ingin membanggakan orang tua.

"Cuma ingin mengejar cita-cita, kepinginnya sih banggain orang tua" ucap Andreas Tampubolon.

(Tribun Jatim)
(Tribun Jatim)

Ilustrasi pelajar SMA

Baca Juga: Viral! Video Driver Ojol Ngamuk Dipinggir Jalan dengan Mulut Bersimpah Darah, Maki-maki Anggota Polisi yang Diduga Layangkan Bogem Mentah ke Wajahnya

5. Sosok yang tanggung jawab

Sosok Andreas Tapubolon merupakan pribadi yang tegar dan tak mau menyerah.

Masalah yang sulit tetap ia haddapi tanpa pernah mengeluh.

“Dia adalah anak baik anak. Dia tidak mengeluh dan tegar,” ujar Adinda Restika Putri, teman Andreas Tampubolon.

Adinda adalah teman Andreas Tampubolon yang memberi tahu jika temannya itu tidak mempunyai tempat tinggal.

“Waktu Andre keluar dari rumah teman, saya chat ke temen-temen, siapa yang bersedia menampung.”

“Tapi tidak ada yang jawab. Akhirnya saya beritahukan ke guru, akhirnya boleh tinggal di sini,” katanya.

((KOMPAS.COM/ANDI HARTIK))
((KOMPAS.COM/ANDI HARTIK))

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Widyagama Kota Malang, Jumat (6/9/2019)

Baca Juga: Buat Panik Warga, Bom Latihan Pesawat Sukhoi TNI AU Nyasar Jatuh ke Kebun Tebu di Lumajang, Saat Dievakuasi Masih Keluarkan Asap

Adinda dan teman-teman sekelas Andreas Tampubolon bergantian mengirim makanan ke ruang OSIS.

Kadang mereka juga menjemput Andreas Tampubolon untuk diajak main bersama.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Twitter, Suryamalang.com