Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kalimantan dikabarkan semakin parah.
Dikutip dari Kompas, kabut asap makin pekat menyelimuti langit Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (14/9/2019).
Pasalnya, titik api hampir terdapat di semua kabupaten dan kota di Kalimantan Timur.
Hasil deteksi hotspot (titik api) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kaltim menunjukkan terdapat 57 titik panas yang berpotensi terbakar berkisar 81-100 persen.
Selain itu, ada 53 titik panas yang potensi kebakaran berkisar antara 71-80 persen di 10 kabupaten/kota hingga Senin (9/9/2019).
Kepala Seksi Pengendali Kerusakan dan Pengamanan Hutan Shahar Al Haqq mengakui titik api hampir tersebar merata di semua kabupaten dan kota.
"Lebih kurang 300 hektare lahan sudah terbakar di sana (Berau)," ungkap Shahar, Selasa (10/9/2019).
Hingga kini, tim masih pemadaman di lokasi dengan menerjunkan 60 orang dari Masyarakat Peduli Api (MPA) di setiap desa terdekat dan bantuan tim dari lokasi.
Kepala Koordinator Teknisi (Kapoksi) Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Samarinda, Aliansyah mengatakan asap kiriman mulai mengepung Samarinda sejak Jumat (13/9/2019).
"Kemungkinan asap meningkat terus hingga beberapa hari ke depan. Kita kena imbas karena deteksi kami asap di Kaltim lebih banyak dapat kiriman dari Kalbar dan Kalsel lewat arah dari selatan," kata Aliansyah, Sabtu (14/9/2019).
Untuk itu masyarakat diimbau agar mengurangi aktivitas diluar rumah. "Apabila keluar silahkan gunakan masker," imbaunya.
Karhutla bukan hanya berdampak pada pekatnya udara di Kalimantan, namun juga banyak binatang yang mati akibat karhutla tersebut.
Pasalnya, di sosial media Twiiter banyak beredar fotohewan-hewan liar yang berada di kawasan hutanditemukan mati akibat karhutla.
Hal ini diketahui Gridhot.ID dari cuitan akun@PakatDayak yang membagikan foto ular yang ditemukan mati dalam kondisi gosong.
"Bukan hanya membawa celaka bagi manusia, kebakaran lahan dan hutan ini juga jadi petaka bagi marga satwa...Cc @jokowi..."tulis@PakatDayak seperti dikutip Gridhot.ID, Sabtu (14/9/2019).
Bahkan, kicauan tentang ular yang ditemukan mati akibat terbakar itu kini menjadi viral hingga telah diretweet lebih dari 1.9 ribu kali dan mendapat like dari 2 ribu pengguna Twitter.
Pada kicauan selanjutnya,akun@PakatDayak juga memberikan sebuah narasi yang panjang lebar terkait foto tersebut.
'"Ket pict:Hewan melata predator jenis ular raksasa (Tangkalaluk / Phyton Raja Ular Rimba Belantara Dayak Kalimantan nan Langka dimasa lalu dimana dalam mencari mangsa : seperti babi hutan, rusa, harimau dahan dan hewan besar lainnya predator melata itu bisa menirukan suara rusa,
orang utan atau suara burung dalam menarik mangsanya). kepalanya menjuntai di bawah sedang ekornya berkait di atas pohon besar pun musnah terbakar Karhutla. Baru kulihat, walau sering diceritakan secara lisan dari orang tua kami ternyata benar-benar masih ada dan terlihat
bentuk fisik legenda Ular jenis Phyton yg diceritakan raksasa ular Tangkalalux ada kemiripan dgn Ana conda yg ada di Belantara Amazon, oh Tangkalalux terbakar Karhutla.
Padahal sangat sering sekali kami kehutan belantara tapi sangat jarang berpapasan langsung dgn Predator raja rimba itu (emoji) Amazing bgt!Copas. foto Karhutla di suatu tempat di Bumi Dayak Kalimantan," lanjut@PakatDayak.
(*)