Miris! Terpanggang di Tengah Panasnya Kebakaran Hutan, Hewan Predator Raksasa Belantara Dayak Ini Ditemukan dalam Kondisi Gosong

Minggu, 15 September 2019 | 10:13
Shutterstock.com

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kalimantan dikabarkan semakin parah.

Dikutip dari Kompas, kabut asap makin pekat menyelimuti langit Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (14/9/2019).

Pasalnya, titik api hampir terdapat di semua kabupaten dan kota di Kalimantan Timur.

Baca Juga: Diperkenalkan ke Dunia oleh 2 Siswi SMA di Kalimantan Tengah, Lihat Penampakan Bajakah, Pohon Ajaib dari Borneo yang Berkhasiat Sembuhkan Kanker Payudara

Hasil deteksi hotspot (titik api) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kaltim menunjukkan terdapat 57 titik panas yang berpotensi terbakar berkisar 81-100 persen.

Selain itu, ada 53 titik panas yang potensi kebakaran berkisar antara 71-80 persen di 10 kabupaten/kota hingga Senin (9/9/2019).

Kepala Seksi Pengendali Kerusakan dan Pengamanan Hutan Shahar Al Haqq mengakui titik api hampir tersebar merata di semua kabupaten dan kota.

Baca Juga: Claudia Emmanuela Santoso, Gadis Asal Cirebon yang Berhasil Bikin 4 Juri Ajang The Voice of Germany Melongo Berkat Suara Emasnya

"Lebih kurang 300 hektare lahan sudah terbakar di sana (Berau)," ungkap Shahar, Selasa (10/9/2019).

Hingga kini, tim masih pemadaman di lokasi dengan menerjunkan 60 orang dari Masyarakat Peduli Api (MPA) di setiap desa terdekat dan bantuan tim dari lokasi.

Kepala Koordinator Teknisi (Kapoksi) Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Samarinda, Aliansyah mengatakan asap kiriman mulai mengepung Samarinda sejak Jumat (13/9/2019).

Baca Juga: Harga Tanah di Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah Naik 4 Kali Lipat Usai Kepala Bappenas Bocorkan Kandidat Pulau yang Bakal Gantikan Jakarta Sebagai Ibu Kota Negara

"Kemungkinan asap meningkat terus hingga beberapa hari ke depan. Kita kena imbas karena deteksi kami asap di Kaltim lebih banyak dapat kiriman dari Kalbar dan Kalsel lewat arah dari selatan," kata Aliansyah, Sabtu (14/9/2019).

Dinas Kehutanan Kaltim
Dinas Kehutanan Kaltim

Petugas sedang memadamkan titik di Kampung Labanan Kecamatan Teluk Bayur Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Senin (9/9/2019).

Untuk itu masyarakat diimbau agar mengurangi aktivitas diluar rumah. "Apabila keluar silahkan gunakan masker," imbaunya.

Karhutla bukan hanya berdampak pada pekatnya udara di Kalimantan, namun juga banyak binatang yang mati akibat karhutla tersebut.

Baca Juga: Jadi Pusat Pemberitaan Karena Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, Putra Sulung Elvy Sukaesih yang Ngamuk Bawa Samurai Ternyata Sempat Depresi Usai Anaknya Meninggal 5 Tahun Lalu

Pasalnya, di sosial media Twiiter banyak beredar fotohewan-hewan liar yang berada di kawasan hutanditemukan mati akibat karhutla.

Hal ini diketahui Gridhot.ID dari cuitan akun@PakatDayak yang membagikan foto ular yang ditemukan mati dalam kondisi gosong.

"Bukan hanya membawa celaka bagi manusia, kebakaran lahan dan hutan ini juga jadi petaka bagi marga satwa...Cc @jokowi..."tulis@PakatDayak seperti dikutip Gridhot.ID, Sabtu (14/9/2019).

Baca Juga: Lama Bungkam, Jokowi Akhirnya Angkat Bicara Soal Ditetapkannya Firli Bahuri Sebagai Ketua KPK Meski Telah Melakukan Pelanggaran Etik Berat Hingga Saut Situmorang Mundur Jabatan

Bahkan, kicauan tentang ular yang ditemukan mati akibat terbakar itu kini menjadi viral hingga telah diretweet lebih dari 1.9 ribu kali dan mendapat like dari 2 ribu pengguna Twitter.

Pada kicauan selanjutnya,akun@PakatDayak juga memberikan sebuah narasi yang panjang lebar terkait foto tersebut.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Hutan di Gunung Merbabu Kembali Terbakar Hingga Merambat ke Puncak, Jalur Pendakian Ditutup Sementara

'"Ket pict:Hewan melata predator jenis ular raksasa (Tangkalaluk / Phyton Raja Ular Rimba Belantara Dayak Kalimantan nan Langka dimasa lalu dimana dalam mencari mangsa : seperti babi hutan, rusa, harimau dahan dan hewan besar lainnya predator melata itu bisa menirukan suara rusa,

orang utan atau suara burung dalam menarik mangsanya). kepalanya menjuntai di bawah sedang ekornya berkait di atas pohon besar pun musnah terbakar Karhutla. Baru kulihat, walau sering diceritakan secara lisan dari orang tua kami ternyata benar-benar masih ada dan terlihat

Twitter/@PakatDayak
Twitter/@PakatDayak

Foto ular yang ditemukan mati dalam kondisi gosong.

bentuk fisik legenda Ular jenis Phyton yg diceritakan raksasa ular Tangkalalux ada kemiripan dgn Ana conda yg ada di Belantara Amazon, oh Tangkalalux terbakar Karhutla.

Padahal sangat sering sekali kami kehutan belantara tapi sangat jarang berpapasan langsung dgn Predator raja rimba itu (emoji) Amazing bgt!Copas. foto Karhutla di suatu tempat di Bumi Dayak Kalimantan," lanjut@PakatDayak.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, Twitter