Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Sedang heboh tayangan animasi Spongebob Squarepants yang mendapat teguran oleh Komisi Penyiaran Indoensia (KPI).
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, KPI memberikan teguran tertulis untuk tayangan "Big Movie Family: The Spongebob Squarepants Movie" yang tayang di GTV pada 6 Agustus 2019.
Surat teguran tersebut dikirimkan KPI untuk tayangan Spongebob Squarepants [ada Kamis (5/9/2019).
Mulyo Hadi Purnomo selaku wakil ketua KPI pusat mengonfirmasi teguran tersebut dan memberikan alasannya.
Menurutnya, tayangan Spongebob dinilai mengandung unsur kekerasan.
"Selain itu ditemukan pula pada 22 Agustus 2019 mulai pukul 15.06 terdapat adegan melempar kue tart ke muka dan memukul menggunakan kayu," ujar Mulyo.
KPI menilai program ini melanggar aturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS) KPI Tahun 2012.
Ini bukan pertama kalinya tayangan Spongebob Squarepants mendapatkan kontroversi.
Bahkan di Amerika Serikat, Spongebob Squarepants pernah mengundang kontroversi gara-gara adanya sebuah penelitian yang menggunakan kartun tersebut.
Dikutip Gridhot dari The Week, America Academy of Pediatrics dibantu Universitas Psikologi Virgina menyatakan kalau tayangan Spongebob dapat merusak fungsi otak pada anak-anak.
Pasalnya menurut studi tersebut, tayangan Spongebob memiliki tayangan dan cerita yang terlalu cepat.
Tayangan di Spongebob Squarepant dianggap memiliki kecepatan alur cerita dan animasi yang tak sanggup diikuti anak-anak.
Alur yang terlalu cepat dianggap dapat membahayakan fungsi otak anak-anak yang sedang dalam masa pembelajaran.
Dikutip dari The Washington Post, penelitian tersebut menggunakan 60 anak yang berusia 4 tahunan dan dibagi menjadi tiga grup.
Satu grup diperlihatkan tayangan Spongebob, satu grup lainnya diperlihatkan tayangan kartun edukasi khusus TK, dan grup sisanya melakukan aktivitas menggambar.
Setelah melakukan aktivitas yang diperintahkan, anak-anak tersebut kemudian mengisi kuisioner dan menyelesaikan puzzle yang telah diberikan.
Hasilnya studi tersebut menyimpulkan kalau tayangan Spongebob yang selalu berganti adegan di tiap 11 detik membuyarkan konsentrasi anak-anak yang masih belum sempurna.
Penelitian ini kemudian meledak menimbulkan kontroversi di Amerika Serikat sendiri hingga membuat tayangan Spongebob semakin jarang ditonton.
Wakil presiden Nickelodeon selaku pembuat dan pemroduksi tayangan Spongebob Squrepants langsung secara tegas menanggapi hal ini.
Jane Gould selaku wakil presiden Nickelodeon mengatakan penelitian tersebut bukanlah hal yang bijak bagi para ilmuwan.
Dikutip Gridhot dari ABC News, Jane Gould mengatakan kalau penelitian itu tidak masuk ke logikannya sama sekali.
"Saya bingung, Saya tidak paham dengan para peneliti yang memasukkan program Spongebob, padahal tayangan itu ditujukan untuk anak dengan usia 6 tahun ke atas," kata Jane.
"Apalagi Spongebob dibandingkan dengan progam yang diperuntukkan untuk anak di bawah 5 tahun yang memiliki alur lambat dengan isi yang mengedukasi,
"Kan Spongebob didesain bukan untuk mendidik para anak-anak, tapi dibuat untuk menghibur anak-anak," tambahnya.
Jane Gould mengatakan kalau ada banyak bias dan ketidakjelasan dalam penelitian tersebut.
(*)