Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Kepergian selamanya sosok cendikiawan sekaligus Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie masih membekas di hati rakyat Indonesia.
BJ Habibie wafat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.
Jenazah BJ Habibie sudah dikebumikan satu hari setelahnya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, tepat di samping pusara istrinya, Hasri Ainun Besari.
Beberapa orang yang pernah memiliki pengalaman dengan almarhum pun membagikan cerita kenangan mereka.
Seperti yang dirasakan oleh seorang mahasiswa satu ini.
Bukan bagian dari keluarga BJ Habibie, namun pria yang sedang berkuliah di Jerman ini pernah memiliki pengalaman personal bersama almarhum yang tak terlupa.
Diketahui BJ Habibie memiliki kedekatan tersendiri dengan negeri Jerman, sebab setelah ia berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) is melanjutkan kuliahnya ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule, Jerman hingga jenjang S-3.
Mahasiswa bernama Naufal Prathama, seorang mahasiswa Technical University of Munich, Jerman, menceritakan pertemuannya dengan BJ Habibie yang sangat berkesan.
Pertemuan yang sangat mengesan itu ia ceritakan bagikan melalui akun Twitter miliknya.
Melalui akun Twitter @palthama pada Kamis (12/9/2019), awalnya Naufal yang kaget mendapat kabar bahwa BJ Habibie wafat.
Ia pun mencoba mengingat kembali pengalamannya yang kala itu secara tak sengaja bertemu dan ngobrol bersama sosok jenius itu.
Melansir dari cuitannya, Naufal membuka ceritanya dengan latar sore hari di sebuah toko yang menjual barang-barang dari Asia di Jerman.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar sepuluh bulan lalu.
Pada saat itu, naufal sedang berbelanja mi instan dan santan di toko itu.
Tiba-tiba ada seorang yang menyapanya dengan bahasa Indonesia.
"Halo, kamu orang Indo ya? Kenalin, saya Habibie. Tapi biasanya saya dipanggil Eyang” tulis Naufal di akun twitter @palthama.
Naufal saat itu mengaku langsung merinding saat disapa seorang tokoh jenius Indonesia BJ Habibie yang merupakan tokoh panutannya.
Ia juga mengaku momen itu membuatnya semakin terkesima dengan kerendahan hatinya.
Perkenalan yang mendadak tersebut membuat Naufal menjadi gugup dan sulit berbicara.
Bahkan, ia mengaku bahwa Habibie lebih aktif dalam mencari topik pembicaraan dan banyak bertanya mengenai studinya di Jerman, serta tantangan-tantangan yang Naufal hadapi di sana.
“Saya langsung merinding. Bukan semata-mata karena akhirnya saya dapat bertatap muka langsung dengan sosok panutan saya, tapi juga karena kerendahan hatinya: beliau tetap memperkenalkan diri meskipun sudah sangat terkenal,” ujar Naufal.
BJ Habibie yang saat itu tak berhenti bercerita pada Naufal soal kisah hidup dan perjuangannya selama hidup.
Selain kisah hidup, Naufal juga mendapatkan pesan-pesan sebagai seorang pelajar yang ia dapatkan secara eksklusif sore itu.
Ia pun meminta izin pada Eyang untuk mengambil foto bersama.
“Eyang memiliki aura yang saya rasa cukup mengintimidasi, namun semua itu terasa berkurang dengan senyuman dan tawa beliau,” kata akun @palthama.
Habibie, seorang besar dengan sederet prestasi dan kisah hidup yang diceritakan ke seluruh negeri, dengan kerendahan hatinya mau menyapa Naufal.
“Saya tak akan pernah melupakan kerendahan hati beliau: seorang mantan Bapak Bangsa, pemegang sederet paten krusial, pemilik kisah hidup yang apik—mau menyapa dan meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang dengan saya,” tutur Naufal.(*)