Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Kalimantan sedang berjuang melawan asapakibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengepung lingkungan mereka.
Warga di Pekanbaru, Riau, dan Palangka Raya, Kalimantan Tengah bahkan mengatakan kepunga asap kebakaran hutan ini hampir menyerupai kondisi saat di tahun 2015.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, seorang warga menyebutkan sampai harus menutup ventilasi udara rumahnya untuk menahan asap.
Merujuk data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tertanggal 15 September pukul 15.00 WITA, termasuk kriteria berbahaya.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Riau, Yohanes, mengatakan sejak akhir Agustus lalu Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di wilayahnya turun-naik di angka 400 atau termasuk kategori berbahaya.
Setidaknya sudah 11.654 pasien yang datang ke puskesmas di seluruh kabupaten dan kota dengan mayoritas gejala infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA. Karena itu, kaya Yohanes, pihaknya membagikan setidaknya satu juta masker hijau ke masyarakat.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Masyarakat BNPB, Agus Wibowo menuturkan, pihaknya terus berusaha melakukan water bombing dengan menggunakan helikopter.
Tim pemadam kebakaran rupanya selalu bekerja keras melaksanakan tugasnya, bahkan hingga tak mempedulikan waktu.
Tak hanya para tim khusus, aparat gabungan dari TNI, Polri, bahkan tim SAR serta Pemadam Kebakaran juga terus bekerja tanpa lelah untuk mengatasi kebakaran hutan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul menyebutkan melalui akun Facebooknya kalau sudah ada 8000 personil yang diterjunkan untuk menanggulangi kebakaran ini.
Dalam akun Facebook pribadinya, Suyuti membagikan foto kondisi para petugas yang kelelahan dalam mengatasi tugas tersebut.
Foto-foto yang diunggah Suyuti pada 14 September 2019 tersebut menunjukkan kondisi para petugas dan prajurit yang sedang menghadapi kebakaran hutan.
"Mereka yg lapar dan kelelahan setelah bertarung melawan api disaat para pembakar lahan tidur nyenyak di kasur empuk dan makan enak di meja makan bersama anak istrinya.
"Total petugas yg diterjunkan menghadapi kebakaran lahan dan hutan di Kalteng berjumlah 8.000 personil," tulis Suyuti di unggahannya.
Nampak ada foto anggota TNI dan Polri saling menyangga agar bisa tidur meski tanpa alas apapun di tengah semak hutan.
Ada juga foto petugas yang sedang beristirahat di malam hari hingga tertidur di alas rumput.
Salah satu foto menunjukkan petugas yang hanya memakan mie instan goreng di sela perjuangannya memadamkan api di kebakaran hutan.
Para petugas tertidur di alas rumput seadanya dengan pakaian seragam lengkap mengenakan sepatu.
Para netizen kemudian memberikan komentar terima kasihnya dalam unggahan tersebut.
"Bapak-bapak terima kasih semoga Allah memberikan kesehatan kepada kalian semua," tulis akun Veronica Yustan.
"Kasihan mereka para relawan tim pemadam api. Mereka telah berjuang memadamkan api, beberapa dari mereka bahkan harus dilarikan ke RSUD dr. Doris Sylvanus karena kekurangan oksigen, tertusuk paku. Semoga mereka semua diberikan kesehatan dan perlindungan dari Tuhan," tulis akun Theodorus Sapta Atmadja.
Hingga berita ini tayang, unggahan Suyuti Syamsul sudah dibagikan sebanyak 18 ribu kali di Facebook.
(*)