Find Us On Social Media :

Ganasnya Efek Asap Karhutla, Tak Hanya Timbulan ISPA Pada Manusia, Tapi Juga Buat Ratusan Ekor Orangutan Kalimantan Alami Infeksi Saluran Pernafasan

Kebakaran sudah sampai mendekati wilayah rehabilitasi orangutan

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan menyelimuti beberapa wilayah di Indonesia.

Kalimantan, Sumatera, bahkan negara tetangga Malaysia juga ikut terkena kepulan asap dari bencana tersebut.

Bencana kebakaran hutan dan lahan ini pun menyebabkan dampak yang besar pada ekosistem alam dan makhluk hidup.

Baca Juga: Ditegur Beruang Saat Padamkan Api Karhutla, Para Petugas Pemdam Kebakaran Lahan Ini Beri Kesaksian di Luar Nalar Saat Terjun di Lapangan

Salah satu dampak terbesar yang dirasakan adalah hancurnya ekosistem yang ada di dalam hutan dan kebun.

Bukan hanya para masyarakat, hewan yang berada di sekitar lokasi kebakaran juga terkena dampaknya.

Asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga berdampak pada kondisi orangutan (Pongo pygmaeus) yang mendiami beberapa wilayah di Kalimantan.

Baca Juga: Postingannya Selalu Bikin Bergetar Hati, Akun Facebook Bocah Fahri Skroepp Tuai Banyak Kontroversi, Unggahan Galaunya Justru Disebut Cyber Crime oleh KPAI

Melansir Antaranews.com, sebanyak 355 orangutan yang berada di pusat rehabilitasi Nyaru Menteng, Provinsi Kalimantan Tengah, terancam sakit akibat semakin pekatnya kabut asap beberapa pekan terakhir.

CEO Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Jamartin Sihite melalui rilis yang dikirimkan ke sejumlah media di Palangkaraya, Rabu (18/9/2019), mengatakan bahwa 37 dari ratusan orangutan muda di Nyaru Menteng pun terindikasi telah terjangkit infeksi saluran pernapasan ringan.

Dia juga mengaku ada sekitar 80 hektar hutan gambut di wilayah kerja Yayasan BOS dilahap si jago merah.

Sebanyak 80 hektar yang terbakar itu tersebar di Sei Daha dekat Pusat Penelitian Tuanan seluas 20 hektar, dan 60 hektar di Sei Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalteng.

Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan Merajalela, Bule Eropa Aktivis Lingkungan Palangkaraya Luapkan Kemarahan Pada Presiden Jokowi Lewat Video, Ternyata Ini Sosoknya

Meski begitu, Yayasan BOS di Program Konservasi Mawas bekerja sama dengan masyarakat sekitar dan tim di Pusat Penelitian Tuanan mengendalikan, mengisolasi, dan memadamkan kebakaran.

"Kondisi itu tidak mengendurkan semangat kami untuk terus bekerja melindungi orangutan Kalimantan dan habitatnya," ujar Jamartin.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabut Asap, Orangutan di Kalimantan Terjangkit Infeksi Pernapasan"