Jadi Pemandu Lagu dan Harus Hibur Pengunjung, Polwan di Kabupaten Pati Sukses Bongkar Tempat Karaoke Esek-esek, Anggota : Saya Khusus Layani Brondong dengan Tarif Rp 50 Ribu

Minggu, 22 September 2019 | 08:42
instagram.com/nurulkhotimah86

Polwan di Mojokerto patroli amankan Pemilu 2019

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID -Bergabung dengan kesatuan petugas keamanan tentunya memiliki resiko dan tanggung jawab yang besar.

Salah satunya adalah anggota kepolisian.

Sebagai pengayom masyarakat, sudah menjadi seorang anggota polisi untuk menciptakan suasana aman dalam masyarakat.

Baca Juga: Tampan, Muda dan Kaya Raya, Cristiano Ronaldo Dibuat Berlinang Air Mata Karena Hal Ini, Sosok di Balik Rekaman Video Wawancara Bikin Lidahnya Kelu Melanjutkan Kata-kata

Apapun harus dilakukan untuk menjaga keamanan masyarakat dan terciptanya suasana kondusif didalamnya.

Bahkan seorang anggota harus siap siaga jika harus diterjunkan untuk bertugas di tempat yang memiliki resiko tinggi.

Seperti kisah seorang polwan anggota Polri bernama Rochana Sulistyaningrum saat masih berpangkat ajun komisaris polisi (AKP).

Baca Juga: Aneh, Usai Dipakai Ritual Tapa Pendem Mbah Pani, Liang Lahat Ini Keluarkan Air Tawar Terus Menerus, Disebut Berkhasiyat dan Dibagikan ke Warga

Melansir Tribun Jambi, Sabtu (21/9/2019) Kala itu dia menjabat Kapolsek Wedarijaksa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Rochana mendapati laporan jika didaerahnya ada prostitusi terselubung yang mengindikasikan juga adanya perdagangan perempuan.

Rochana yang saat itu menjabat sebagai Kapolsek Wedarijaksa langsung turun tangan mengungkap adanya prostitusi ini.

Sasaran pertama dalam penyamarannya yaitu lokasi di Warung Kopi Kuro-Kuro di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa.

Baca Juga: Statusnya Sudah Dianggap Bencana Darurat , Indonesia Malah Tolak Bantuan Singapura Untuk Tangani Kasus Karhutla, KLHK : Malu Kalau Minta Bantuan Negara Lain

KOMPAS.COM/ANDREAS LUKAS ALTOB
KOMPAS.COM/ANDREAS LUKAS ALTOB

Kisah Polwan Cantik Nyamar Jadi Pemandu Karaoke Demi Ungkap Prostitusi, Muncikari : Jika Tamu Minta Esek-esek Layani Saja (ilustrasi)

Dengan mengendarai sepeda motor, Rochana yang berpakaian preman mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar.

Rochana juga bercengkerama dengan orang yang ada di dalam Warung Kopi Kuro-Kuro.

Bangunan yang dijadikan sebagai modus warung kopi tersebut bagian depannya digunakan untuk berjualan kopi dan makanan.

Baca Juga: Viral! Video Seorang Anggota TNI Bekuk Pelaku Pembakar Lahan di Kalsel, Suguhkan Aksi Sekali Banting Langsung KO, Petugas : Kamu Melawan, Malah Tambah Parah!

Penyamaran itu efektif bahkan warga sekitar saja hanya tahu itu warung kopi biasa.

Pemiliknya cukup rapi mengelabuhi karena hanya orang tertentu yang bisa menikmati bisnis esek-eseknya tersebut.

Sehari sebelum penyergapan, wanita berhijab itu kemudian memutuskan untuk menyaru supaya bisa bercengkerama dengan orang yang ada di dalam warung kopi Kuro-Kuro.

Untuk memuluskan penyamaran, ia lantas mempercantik diri serta mengajak seorang anggotanya, polwan cantik Bripda Mira Indah Cahyani (21).

Baca Juga: Negaranya Kebagian Dampak Karhutla Indonesia, Mahathir Mohamad Ancam Perusahaan Malaysia yang Jadi Biang Kerok Bencana, Jendral Polisi Malaysia Siap Turun Tangan

Tribunnews

Tambahkan Prostitusi ke Daftar Keterampilan Kerja, Selandia Baru Persiapkan untuk Para Imigran!

"Mira, kamu jangan pulang dulu, nanti malam ada kegiatan. Tolong kamu jangan bilang anggota lain. Sore ini saya mandi di kantor dan selanjutnya antar saya ke salon," ujar Rochana.

Setelah itu Rochana menyampaikan segala seluk beluk operasi penyamaran yang sedang ia jalankan.

Dengan mengendarai sepeda motor keduanya berangkat ke salon untuk mempercantik diri.

Baca Juga: Dikafani dan Dikubur Selama 5 Hari, Mbah Pani Keluar dari Liang Lahat Tapa Pendemnya dengan Kondisi Seperti Ini, Ternyata Kali Kesepuluhnya Ia Melakukan Ritual Serupa

Canggung juga Bripda Mira dan Rochana ketika mengenakan pakaian seksi.

Namun demi keberhasilan misi semua ini harus dilakukan.

"Mira sempat risih karena saya suruh berganti kaus minim dan hotpant. Begitu juga saya yang memutuskan mengenakan daster dan melepas hijab. Tapi it's ok, inilah tugas yang harus kita emban," jelas Rochana.

Kedua polwan itu pokoknya didandani ala kekinian, mengenakan rambut palsu, topi dan kaus ketat.

"Saya juga minta Mira memakai topi. Kaus, hotpant serta topi itu milik anak saya.

Baca Juga: Berdiri Kokoh Diantara Gedung-gedung Pencakar Langit, Lies Tetap Pertahankan Tanah dan Rumah Tuanya Meski Pernah Ditawar Investor Hingga Rp 3 Miliar, Lies : Tumpah Darah Saya Disini!

Business Insider
Business Insider

Ilustrasi pekerja prostitusi

Kalau saya yang berdandan seperti anak muda kan lucu. saya pakai daster saja," ungkap Rochana sambil tertawa.

Kelar berdandan, keduanya langsung bergegas ke medan operasi.

Dengan sedikit bujuk rayu manja, Rochana dan Mira memelas kepada seorang PSK yang ada di dalam warung kopi agar ditemukan dengan muncikari.

Tak berselang lama muncikari keluar yang ternyata seorang biduan dangdut bernama Woro Wiranti (34).

Baca Juga: Polisi Beri Bocoran Nama 2 Perusahaan Pembakar Lahan Penyebab Karhutla di Riau, Kapolda: Kita Akan Mengekspos Tersangka dari Korporasi

"Saya kaget bukan kepalang begitu bosnya keluar. Ternyata ia biduan dangdut yang sering ketemu di panggung saat saya berjaga mengamankan. Kami pernah saling menyapa dan bertatap muka. Saat itu saya hanya berdoa semoga penyamaran lancar. Alhamdulillah ia tak mengenali saya," kata Rochana yang masuk Secaba Polwan 1987 itu.

Usai ngobrol ngalor ngidul, Mira dan Rochana diterima bekerja sebagai pemandu karaoke dengan syarat harus berpenampilan aduhai untuk mengundang syahwat lelaki.

Keduanya juga diharuskan bekerja dari jam 9 pagi sampai Maghrib.

"Besok langsung kerja aja layani tamu berkaraoke. Jika tamu minta esek-esek layani saja. Ada satu room karaoke dan dua kamar. Oh iya kamu jangan pakai daster lagi. Kalau siang banyak bos-bos berkumpul di sini. Ada bos ketela, bos ikan, dan bos tepung. Kalau habis magrib sudah sepi," kata Rochana menirukan ucapan bos PSK itu.

Warung kopi Kuro-Kuro tersebut sudah beroperasi 4 bulan. Untuk sekali berkencan dengan PSK tarifnya mulai Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu, tinggal menyesuaikan usia dan fisik.

"Meski sudah berumur saya diperbolehkan bekerja dengan tarif Rp 50 ribu sekali kencan. Katanya saya khusus untuk brondong, karena brondong itu tak berduit. Kalau Mira tarifnya Rp 350 ribu, dengan alasan karena muda dan bodinya masih bagus. Itu bosnya yang bilang," kisah Rochana.

Baca Juga: Ditegur Beruang Saat Padamkan Api Karhutla, Para Petugas Pemdam Kebakaran Lahan Ini Beri Kesaksian di Luar Nalar Saat Terjun di Lapangan

Mira dan Rochana lantas kembali ke markas dan esoknya bersama tim melakukan penggerebekan ke warung kopi prostitusi itu.

Dalam penggerebekan, polisi mengamankan 3 PSK, 4 pria hidung belang, dan satu pasangan mesum yang terkunci rapat di kamar.

Selain itu turut mengamankan seorang mucikari atau pemilik warung kopi Kuro-Kuro atas nama biduan Woro Wiranti (34).

Baca Juga: Postingannya Selalu Bikin Bergetar Hati, Akun Facebook Bocah Fahri Skroepp Tuai Banyak Kontroversi, Unggahan Galaunya Justru Disebut Cyber Crime oleh KPAI

"Mana brondongnya, katanya saya mau dikasih brondong?" tanya Rochana pada mucikari dan si pemilik warung kopi itu. Pemilik warung kopi langsung kaget dan meminta maaf.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber TribunJambi.com