Find Us On Social Media :

Dikenal Keras dan Bicara Ceplas-ceplos, Ibunda Ahok Sebut Tabiat Putranya Berasal dari Rasa Kesal Terhadap Keterpurukan Sejak Kecil

Ahok mencoblos di Jepang

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikenal sering bersikap keras.

Tak pelak, saat Ahok berbicara sedikit bernada tinggi, orang lain mungkin menilainya sedang marah.

Dikutip dari Tribunnews.com, Djarot Saiful Hidayat membocorkan alasan dibalik sikap Ahok yang dianggap keras oleh sebagian orang.

Baca Juga: Puput Nastiti Devi Selalu Dituding Menikung Ahok, Roy Kiyoshi: Mereka Bisa Berpisah Gara-gara Omongan Orang

Djarot menjelaskan sikap keras tersebut lantaran Ahok berasal dari kawasan Sumatra, tepatnya di Belitung Timur yang merupakan daerah pantai.

"Pak Ahok keras seperti itu, karena dia orang Sumatra dan orang pantai," ujar Djarot, di Jalan Persatuan, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017).

Menurutnya, warga yang tinggal di wilayah tersebut mungkin saja harus mengeluarkan suara agak keras karena kencangnya suara deru ombak di pantai.

Baca Juga: Jawab Keraguan Ibunda Ahok, Puput Nastiti Devi Segera Buktikan 'Keyakinannya' Usai Nikahi BTP

"Kenapa keras? Karena disana ada ombak, makanya keras, kalau digunung ya lembut, karena digunung nggak ada ombak," kata Djarot.

Selain itu politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, cepatnya pengucapan Ahok terbentuk berdasar lingkungannya.

"Kenapa suaranya mesti cepet? Ya karena tadi itu lingkungannya (kampung halamannya)," kata Djarot.

Baca Juga: Tak Lagi Jadi Istri Ahok, Veronica Tan Tampil Sederhana Saat Merayakan Ulang Tahun Putra Sulungnya

Kendati sikap Ahok terlihat keras dan bicaranya yang cepat dan lantang, Djarot menyukai hal tersebut.

Ia menganggap Ahok sangat cekatan dalam melakukan apapun, termasuk saat bekerja.

Mantan Wali Kota Blitar itu menegaskan dibalik sikap yang spontan dan bicara yang ceplas ceplos, Ahok memiliki hati yang baik.

Baca Juga: Akur dengan Ibu Tiri, Intip Kedekatan Anak Ahok Saat Diajak Nonton Film Bareng Puput Nastiti Devi

"Makanya saya suka sama pak Ahok itu karena kerjanya cepet, tapi kan yang penting hatinya baik," ujar Djarot.

Oleh karena itu, banyak yang mengenal Ahok sebagai pribadi yang 'ngomong dulu, baru mikir'.

"Seringkali disampaikan, pak Ahok itu ngomong dulu baru mikir, itu (karena Ahok) orang pantai, (tapi itu) khusus dia itu loh ya," ujar Djarot.

Baca Juga: Beri Panggilan 'Bumil Ginuk-ginuk', Sahabat Bocorkan Tanggal Prediksi Persalinan Puput Nastiti Devi, Ahok Tinggal Menghitung Hari

Rupanya, tabiat Ahok yang keras dan suka mengatur memang sudah ada sejak suami Puput Nastiti Devi itu masih kecil.

Menurut sang ibu, Buniarti, sifat keras Ahok sebenarnya berasal dari rasa kesalnya terhadap keterpurukan kondisi di sekitarnya sejak dia masih kecil.

Buniarti pun menceritakan tentang kepedulian Ahok kepada tukang semir sepatu.

Baca Juga: Sempat Larang Ayahnya Nikah Lagi, Nathania Berniece, Satu-satunya Anak Perempuan Ahok Ternyata Menjadi Co-Founder The Spring Water

Buniarti menceritakan, saat itu Ahok masih menjadi siswa SMA.

"Waktu itu, di Jakarta baru dibuka toko ayam Kentucky yang pertama di Plaza Gajah Mada atau di mana ya. Pokoknya Pak Ahok lihat ada tukang semir sepatu yang ngintip-ngintip lewat jendela."

"Lalu, dia kasih semua uang sakunya untuk belikan tukang semir sepatu itu ayam. Dia cerita ke saya, 'Mama, mereka setelah saya kasih ayam langsung lari pulang bawa itu kotak semirnya, mungkin mereka ingin segera pulang, berikan ayam itu pada anak dan mamanya," kenang Buniarti, seperti dilansir antaranews.com, Jumat (11/3/2016).

Baca Juga: Ketemu Langsung dengan Puput Nastiti Devi, Zaskia Adya Mecca Sebut Istri Ahok Wanita Hebat Hingga Panggil Bumil

"Jadi, dia itu keras karena kesel, kenapa ada orang susah? Kenapa orang korupsi? Padahal dulu orang mau berjuang demi negara," kata Buniarti.

Bukan hanya Ahok, Basuri pun, menurut Buniarti, juga memiliki jiwa sosial yang tinggi.

"Kalau yang ini, dulu, suka ambil uang di apotek enggak dikembalikan lagi karena di sini kadang-kadang masyarakat enggak punya duit, lalu dia ambilin obat di apotek, enggak dibayar."

Baca Juga: Ditetapkan Jadi Tersangka Provokator Kerusuhan Papua, Inilah Sosok Veronica Koman, Pernah Dilaporkan Polisi Gara-gara Ahok

"Jadi, sebagai orangtua, kalau ada anaknya sosial, kita enggak boleh marah, kita harus ikut gembira," kata Buniarti, mengakhiri ceritanya.

Sementara itu, adik ketiga Ahok, Hari, mengatakan, abangnya itu sudah sejak kecil suka mengatur.

"Mungkin karena anak pertama, suka ngatur, jadi sekolah teknik. Anak kedua, suka merawat, jadi dokter. Kalau saya lebih suka ke kesenian dan keindahan," kata Hari.

(*)