Banyak yang mengapresiasinya karena demi mengejar momen, ember pun dipakai untuk berlindung.
Saat itu situasi memang benar-benar sedang kacau.
Barisan polisi dihujani batu oleh massa, dan polisi membalas dengan tembakan gas air mata dari polisi.
Sesekali Dedi berada satu barisan dengan polisi, sambil mengangkat kamera dari ponselnya.
Dedy mengaku ember ini dipinjamnya dari pedagang yang berjualan di depan gedung DPRD Sumatera Utara.
Sementara, jika mengambil helm di sepeda motor miliknya lokasinya jauh dari tempat demo.
Dedy mengaku dada dan punggungnya pun sempat terkena lemparan batu.
Aksi Dedy Rizky Ginting, Jurnalis KompasTV Medan ini menunjukkan totalitas tanpa batas seorang wartawan saat terjun ke lapangan.(*)