Find Us On Social Media :

Hari Ini, 54 Tahun yang Lalu, Bersama Ratna Sari Dewi, Ini yang Dilakukan Presiden Soekarno Tepat di Malam Gerakan G30S PKI

Soekarno

 Acara Munastek sukses dan selesai sekitar pukul 23.00 WIB.

Bung Karno lalu kembali ke Istana Merdeka. Pengawalan resmi dibubarkan dan setiap pasukan kembali ke kesatuannya masing-masing.

Pengawal pribadi Bung Karno yang juga Wakil Komandan Pasukan Pengawal Presiden Tjakrabirawa Kolonel Maulwi Saelan, dan ajudan Bung Karno, Kolonel Bambang Widjanarko mengantar Bung Karno ke Istana Merdeka.

Baca Juga: Sempat Berpacaran dengan Anak Musisi Ternama, Mantan Artis Cilik Ini Kini Telah Menikah dan Menjelma Jadi Mama Muda Sosialita

Karena tidak ada lagi sesuatu yang perlu mendapat perhatian apalagi pengawalan dan Presiden sendiri tidak memerintahkan Maulwi tetap berada di Istana, maka pada pukul 24.00 WIB setelah melapor Presiden, Maulwi pulang ke rumahnya di Jalan Birah II No.81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sekitar pukul 01.00 dini hari Maulwi kemudian tidur.

Tapi begitu Maulwi pulang, Bung Karno setelah berganti baju dengan dikawal Kompol Mangil dan timnya yang berpakaian preman, ternyata keluar dari Istana Merdeka dan berkendaraan menuju rumah Ratna Sari Dewi Sukarno yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto (sekarang museum Satria Mandala).

Dewi ternyata sedang menghadiri malam resepsi di Hotel Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Irak di Jakarta.

Baca Juga: Hampir Semua Laki-laki di Desa Ini Lakukan Praktik Poligami, Alasannya Sungguh Mengejutkan

Bung Karno dan rombongan kemudian menyusul ke Hotel Indonesia dan menunggu di tempat parkir halaman hotel.

Sedangkan Soeparto, sopir pribadi Presiden menjemput Dewi yang dikawal anak buah Mangil, Ajun Inspektur II Sudiyo.

Setelah Dewi masuk ke mobil Bung Karno, rombongan yang baru saja 'bergadang' itu meneruskan perjalanan menuju rumah Dewi di Jalan Gatot Subroto.

Baca Juga: Tak Peduli dengan Suasana Ricuh Demonstrasi, Para Pedagang Ini Tetap Jajakan Dagangannya di Tengah Massa, Untungnya Capai Jutaan Rupiah

Pada dini hari itu pula di kawasan sisi timur Jakarta yang hanya berjarak kurang dari 10 km dari kawasan jalan Gatot Subroto telah terjadi aksi penculikan dan pembunuhan para jenderal yang kemudian menjadi Pahlawan Revolusi.

Presiden Soekarno sendiri baru tahu aksi penculikan para jenderal itu, saat mengamankan diri di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada 1 Oktober 1965 menjelang tengah hari.

(Sumber: buku Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Di Malam Penculikan para Jenderal TNI AD, Bung Karno Ternyata Sedang ‘Bergadang’ Bersama Dewi"

(*)