Find Us On Social Media :

Dianggap Sebagai Titik Balik Penumpasan G30S, Inilah Keputusan Bung Karno Kala Dirinya Diamankan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma

Soekarno dan tongkat komando miliknya

Demi keamanan dan keselamatan Bung Karno ketika sedang dalam kondisi darurat, Bung Karno kemudian dibawa ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Pasukan Pengawal Istana Presiden, Cakrabirawa memang sudah memiliki prosedur tetap jika Bung Karno keselamatannya terancam dan dalam situasi darurat, maka Presiden harus dibawa ke asrama militer terdekat atau ke lokasi yang telah ditentukan.

Lokasi untuk penyelamatan Presiden itu antara lain, Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma mengingat di pangkalan ini sudah ada pesawat kepresidenan Jetstar yang selalu dalam kondisi siap terbang.

Baca Juga: Terkenal Tajir Melintir, Inilah Ekspresi Bu Dendy yang Kebingungan Saat Tengah Plesiran di Hotel Bintang Lima

Dua lokasi lainnya yang selalu disiagakan untuk penyelamatan Presiden adalah pelabuhan Angkatan Laut Layar Berkembang di Tanjung Priuk karena di pangkalan laut ini selalu siaga kapal laut kepresidenan Varuna I-II.

Atau terbang menuju Istana Bogor menggunakan helikopter kepresidenan yang selalu siaga di lingkungan Istana Merdeka.

Jadi, membawa Bung Karno ke pangkalan udara Halim Perdanakusuma pada 1 Oktober 1965 pagi sudah merupakan prosedur yang benar bagi keselamatan Presiden.

Rombongan Bung Karno tiba Halim pada sekitar pukul 09.30 WIB dalam kondisi Halim masih sepi dan langsung menuju ke gedung Komando Operasi (Koops) AURI.

Baca Juga: Sempat Berpacaran dengan Anak Musisi Ternama, Mantan Artis Cilik Ini Kini Telah Menikah dan Menjelma Jadi Mama Muda Sosialita