Find Us On Social Media :

Nekat Berangkat Ikut Aksi Demontrasi, Beberapa Pelajar Dijemput Orang Tuanya dengan Kondisi Babak Belur : Bibirnya Gede, Matanya Habis Dipukul, Sedih Banget Saya

Kiri: Pelajar terluka kena gas air mata di Pejompongan Jakarta Barat saat ikuti demo tolak RKUHP, kanan: orangtua demonstran berkumpul di depan gedung sabhara Polda Metro Jaya

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Aksi demonstrasi mahasiswa menolak Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan pengesahan revisi Undang-undang KPK terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Aksi seruan mahasiswa di beberapa daerah ini telah dilaksanakan sejak Senin (23/9/2019).

Kelompok mahasiswa yang mengikuti aksi demonstrasi ini serentak mendatangi gedung-gedung DPR tak terkecuali juga gedung pusat.

Baca Juga: Langsung Hilang Usai Posting Tentang Demo Mahasiswa Tolak RUU KUHP, Akun Instagram Lambe Turah Tak Dapat Ditemukan, Netizen Jadi Penasaran

Aksi unjuk rasa yang terjadi di sekitar Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan kembali ricuh.

Akibatnya, pihak kepolisian menangkap gerombolan pelajar yang ikut serta dalam aksi tersebut.

Melansir dari Kompas.com pada Selasa (1/10/2019), polisi menghubungi para orangtua untuk menjemput anaknya di Sabhara Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Dikomentari Ernest Prakasa, Cuitan Cinta Laura yang Sebut Demo Menganggu Langsung Mendadak Hilang, Netizenpun Jadi Gregetan

Di depan gedung sudah tampak para orangtua yang menangis karena anaknya ditangkap polisi.

Mereka tampak berada di dekat tangga gedung Sabhara sembari menenteng kertas identitas kartu keluarga.

Polisi juga terlihat meneriakan nama dari anak yang ditangkap agar orangtuanya bisa datang menjemput.

Beberapa orangtua tampak saling bertegur sapa dengan sedikit wajah khawatir karena ingin segera mengetahui kondisi anaknya.

Baca Juga: Dicap Beringas Saat Ikut Aksi Demonstrasi DPR, Puluhan Pelajar STM Ini Justru Bisa Balikkan Citra Buruk Mereka, Cium Tangan Seorang Anggota TNI yang Sedang Jaga Demo Satu Persatu

Salah seorang ibu yang mengenakan jilbab merah muda juga tampak mengusap air matanya sembari bertanya kepada ibu lainnya yang juga sedang menjemput anaknya.

"Anak ibu dipukulin nggak? Kalau anak saya tadi sempet lihat bibirnya gede.

"Terus matanya juga seperti habis dipukul gitu. Sedih banget saya," ucap ibu itu dikutip dari Kompas.

Baca Juga: Baru Kali Ini, Rombongan Sepeda di Banyuwangi Buat Kereta Api Berhenti Saat Mereka Melintas di Palang Perlintasan, Ternyata Ini yang Terjadi

Sementara itu, beberapa anak yang ditangkap tampak berbaris rapi tanpa mengenakan baju.

Mereka juga membuat surat penyataan dan di foto satu per satu dengan orangtuanya sembari menunjukkan surat itu.

Salah satu orangtua yang bernama Dian bahkan terkejut sang anak ikut tertangkap.

Air matanya berlinang dan tak kuasa saat melihat kondisi anaknya Adrian (17).

Baca Juga: Nasib Mujur Dicky Wahyudi, Mahasiswa yang Terlindas Panser Barracuda Saat Ricuh Demo di Sulsel, Diangkat Anak Kapolda Sulsel Seumur Hidup

"Saya nggak tau tadi pagi ditelepon jam 8 tau-tau sudah di sini. Tadi sempet liat, matanya begitu," ucapnya.

Dian mengaku anaknya sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir di asrama haji.

Ia melakukan pekerjaan tersebut sembari mengumpulkan uang untuk biaya kuliah.

Baca Juga: Lengkap Pakai Almamater Atas Namakan 'Mahasiswa Nusantara', Massa Pro UU KPK di Monas Gelagapan Saat Didatangi Wartawan, Ngaku Mahasiswa Tapi Salah Sebut Nama Aliansi

"Baru lulus sekolah terus kerja sambil kumpulin uang buat kuliah. Baru daftar. Tau-tau ikut ini saya kaget. Ya semoga nggak ada kerusuhan lagi deh," kata Dian.

Sementara itu, melansir dari Wartakota pada Selasa (1/10/2019), puluhan pelajar yang terdiri dari SMP, SMA, dan SMK ditangkap oleh pihak kepolisian Jakarta Utara dari stasiun Tanjung Priok dan Terminal Tanjung Priok.

Mereka berjumlah kira-kira 20 orang.Menurut laporan, mereka mayoritas berasal dari sekolah diluar daerah Ibukota.

Baca Juga: Dicap Soekarnois Hingga Suka Mendalami Ilmu Mistis, Inilah Sosok Permadi, Politisi Senior Gerindra yang Terang-terangan Ingin Lengserkan Jokowi

Mereka ikut datang untuk berdemo karena diiming-imingi uang sebesar Rp 20 ribu.

Saat ditanyai, mereka mengaku hanya ikut-ikutan saja dari ajakan teman dalam sebuah grup Whatsapp.

"Iya teman kasih uang kemarin untuk demo, tapi malah jadi begini. Saya gak tau apa-apa,” ujar pelajar asal Karawang dikutip dari Wartakota.

(*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Nangis Jemput Anaknya yang Ditangkap Polisi Saat Ikut Demo, Orangtua: Bibirnya Gede, Matanya Habis Dipukul, Sedih Banget Saya"