Saat Saddam Husein Diarak Menuju Tiang Gantung, Tentara Amerika Ini Beri Kesaksian Mengejutkan, Emosinya Memuncak Kala Sang Diktator Mulai Diludahi Rakyatnya Sendiri

Rabu, 09 Oktober 2019 | 11:42
Getty Images Europe

Saddam Hussein sebelum meninggal.

GridHot.ID -Saddam Husein.

Siapa tak mengenalnya?

Ya, dia adalah pemimpin karismatik Irak yang pada 2006, tewas digantung oleh rakyatnya sendiri.

Baca Juga: Pasukan Militernya Sering Disindir Kurang Makan, Korea Utara Ternyata Simpan Sesuatu yang Siap Gertak Amerika Kapan Saja

Setelah Amerika Serikat menginvasi Irak, terjadilah pemberontakan di Irak, hingga akhirnya ia diadili ramai-ramai oleh para pembelot.

Berkat Amerika, dunia pun akhirnya lebih banyak mengenal Saddam sebagai diktator barbar yang sewenang-sewenang.

Tapi, seorang tentara Amerika yang ditugasi menjaga Saddam di hari-hari terakhirnya, menyimpan kisah mengejutkan soal sosok Saddam Husein.

Baca Juga: Dianggap Berisi Pesan Kontroversial, Pemutaran Film Joker di Bioskop-bioskop Amerika Dijaga Ketat Polisi Bak Siap Amankan Kerusuhan, Ini Tanggapan Sang Sutradara

Tentara itu bernama Will Bardenwerper.

Ia merupakan 1 dari 12 tentara di kesatuan 551 Polisi Militer Amerika, yang memang ditugaskan menjaga haru-hari terakhir Saddam Husein.

Kesaksian Bardenwerper, diungkapkan lewat buku berjudul 'The Prisoner in His Palace: Saddam Hussein, His American Guards, and What History Leaves Unsaid'.

Lewat buku ini, Bardenwerper mengisahkan sisi-sisi humanis Saddam, yang selama ini selalu ditutup-tutupi oleh Amerika.

Baca Juga: Dinikahi Bule Amerika, Artis Cantik Ini Kepergok Selingkuh dengan Teman Yoganya Sendiri, Berawal Jadi Guru Ibu Beranak 2 Itu Pelan-pelan Bawa Pernikahannya ke Jurang Perpisahan

Bardenwerper mengatakan, di penghujung hidupnya, Saddam dilihatnya sebagai sosok yang sopan dan bersahaja.

Kolase Wikipedia.org

Pada 9 April 2003 dikenang oleh masyarakat Irak sebagai hari Kejatuhan Baghdad dengan diruntuhkannya patung perunggu Saddam Husein di Baghdad

Jauh dari kesan seorang diktator barbar yang didengung-dengungkan selama ini.

Bardenwerper, melihat Saddam sebagai sosok bapak yang normal-normal saja.

Baca Juga: Miliki Kemampuan Tak Biasa, Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius Ini Sering Bikin Gentar Pasukan Navy Seal dari Amerika

Bila selama ini Saddam dilihat sebagai sosok Islam garis keras, yang begitu anti terhadap kebudayaan dunia barat, tidak begitu dengan yang dilihat Bardenwerper.

Di penjara, Saddam suka mendengar musik R n B dari penyanyi Amerika, Mary J Blige.

Meski sudah tua, tapi Saddam tak punya pantangan makanan.

Ia suka makan kue muffin yang manis-manis.

Meski, soal makanan, Saddam terkadang bisa sangat menjengkelkan.

Baca Juga: Buktikan Pernyataannya Tidak Halu, Barbie Kumalasari Berhasil Bikin Uya Kuya Percaya ke Amerika Hanya Butuh Waktu 8 Jam

Bila sarapan misalnya, Saddam kerap memesan omelette atau telur dadar.

Tapi, bila omelette itu sobek, ia ngambek dan tak mau makan.

twimg.com
twimg.com

Will Bardenwerper

Entah mengapa, mungkin ia takut bila makanan itu diracuni.

Baca Juga: Apes, Dapat Warisan Ini dari Seniornya, Jendral Mantan Panglima TNI Dicekal Masuk Amerika Serikat, Baru Tahu Saat Dirinya Mau Berangkat

Saddam pun sangat menggemari cerutu Kuba.

Di penjara, cerutu Kuba itu ia simpan di kotak tisu basah.

Hal lain, adalah kesukaan Saddam terhadap tanaman.

Ia kerap merawat tanaman di penjaranya.

Bardenwerper bahkan menganggap Saddam sebagai orang terbaik yang pernah ia temui.

Baca Juga: Dari Garam Jadi Hujan, Modifikasi Cuaca Tim BPPT Sukses Datangkan Hujan Buatan di Riau dan Kalimantan, Tak Banyak yang Tau Operasi Serupa Jadi Strategi Licik Amerika Saat Perang Lawan Vietnam

Pernah suatu ketika, perawat pribadi Saddam, yang juga orasng Amerika, yakni Ellis, berduka.

Ellis ditinggal mati kakak yang sangat ia sayangi.

Grid.ID

Saddam Hussein dan George W. Bush

Reaksi Saddam membuat Bardenwerper kagum.

Baca Juga: Ngakunya Tinggal 2 Tahun di Amerika Serikat, Barbie Kumalasari Nyatanya Masih Belepotan Saat Diajak Ngomong Pakai Bahasa Inggris

"Ia memeluk Ellis, dan mengatakan : Aku yang sekarang akan jadi kakakmu," ujar saddam.

Yang mengejutkan, saat Bardenwerper mengisahkan hari dimana Saddam dieksekusi mati.

Bardenwerper menyebut, 12 tentara penjaga Saddam tanpa kecuali, semua merasa berduka dan kehilangan Saddam Husein.

"Aku hampir merasa seperti seorang pembunuh, seperti aku disuruh membunuh sahabatku sendiri," ujar Adam Rogerson, salah satu tentara, kepada Bardenwerper.

"Rasanya seperti aku kehilangan anggota keluargaku," ujar Bardenwerper.

Baca Juga: Miliki Kecerdasan dan Paras Persis Kakeknya, Ini Sosok Muhammad Pasha, Cucu Habibie yang Jadi Lulusan Terbaik di Amerika, Sama-sama Tekuni Konstruksi Pesawat Seperti Eyangnya

Bardenwerper juga mengisahkan adegan mengharukan ketika Saddam diarak menuju tiang gantung.

aawsat.com

Saddam Hussein

Saat itu, para pembelot Saddam memukuli dan meludahi Saddam.

Karena sedih melihatnya, salah satu tentara AS penjaga Saddam, bahkan ada yang hendak melompat ke kerumunan untuk menghentyikan itu.

Baca Juga: Ngakunya Tinggal 2 Tahun di Amerika Serikat, Barbie Kumalasari Nyatanya Masih Belepotan Saat Diajak Ngomong Pakai Bahasa Inggris

Tapi, aksinya itu dihentikan oleh tentara lain, karena dinilai bisa membahayakan dirinya.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul: Bikin Amerika Malu, Tentara AS ini Ungkap Pengakuan Mengejutkan Soal Sosok Saddam Husein. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber gRID