Find Us On Social Media :

Tak Banyak yang Tahu, Buah Langka Khas Papua Ini Ternyata Punya Harga Selangit, Apa Ya?

Buah Matoa

GridHot.ID - Jenis buah-buahan di Indonesia sangatlah banyak.

Dari yang sudah biasa terdengar, seperti semangka, durian, nangka, pisang, jambu, rambutan dan nanas, hingga buah-buahan yang sebagian besar tidak mengetahui namanya, seperi buah matoa.

Ya, bagi sebagian orang, nama buah matoa memang masih terbilang asing.

Baca Juga: Masih Lajang di Usia 36 Tahun, Mbak You Peringatkan Luna Maya untuk Segera Menikah di Tahun 2020, Jika Tidak, Ini yang Terjadi

Meskipun demikian, buah matoa ternyata punya harga yang fantantis.

Mayjen Purnawirawan Winston P Simanjuntak, Dewan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menjelaskan jika matoa adalah salah satu buah langka yang berasal dari Indonesia.

"Matoa itu buah yang berasal dari Papua dan ini sudah mulai langka, padahal rasanya manis,” katanya saat acara Farm to Table di AEON MALL BSD CITY pada Oktober 2018 silam.

Matoa sendiri, imbuh Purnawirawan, punya beragam jenis.

Baca Juga: Jadi Istri Seorang Pengusaha, Syahrini Mengaku Harus Menekan Ego Demi Reino Barack, Ada Apa?

"Ada dua jenis matoa, pertama matoa papeda isinya kurang manis tapi dia lembek, seperti papeda," tandasnya.

Kemudian ada juga matoa kelapa. Diakuinya, matoa kelapa ini punya rasa yang manis dan berdaging tebal.

"Kalau buah matoa kelapa itu mengekel, manis, besar, dan dagingnya tebal,” tandasnya.

Baca Juga: Sok-sokan Tanya Soal Perceraian Artis, Ahmad Dhani Justru Dibungkam Mama Lauren: Takut Belangnya Kelihatan

Dilansir dari Tribunnews, harga buah khas tanah Papua ini bisa dijual seharga Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram.

Malah jika pada saat tertentu harganya bisa tembus Rp 115 ribu per kilogram.

Buah matoa sendiri punya cita rasa yang manis, berdaging mirip kelengkeng tapi beraroma seperti durian.

Gimana nih kalian sudah pernah merasakan buah matoa belum?

Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul "Buah Langka Khas Indonesia Ini Ternyata Punya Harga Selangit, Apa ya?"

(*)