Gridhot.ID - Nama Arteria Dahlan sempat ramai beberapa waktu lalu.
Pasalnya Arteria Dahlan atas sikapnya yang dianggap tidak sopan saat berdebat dengan ekonom Emil Salim.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Arteria Dahlan saat itu sedang berdebat di acara Mata Najwa membahas topik terkait Perppu KPK.
Acara tersebut ditayangkan Trans7 pada Rabu (9/10/2019).
Arteria Dahlan saat itu menggunakan nada tinggi hingga menunjuk-nunjuk wajah Prof Emil Samil denga mengatakanan "Ini namanya sesat."
Banyak masyarakat geram dengan aksi Arteria Dahlan.
Bahkan laman Wikipedia mengenai profilnya sempat berubah berisi hujatan pada 10 Oktober 2019.
"Arteria Dahlan, S.T., S.H., M.H.B.A.C.O.T adalah seorang tukang bacot pengacara dan politisi yang gila hormat di Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.Yak pokoknya buat keluarga beliau.. SABAR aja ya.. Gua yang bukan siapa-siapa aja malu apalagi kalian.. Sabar ya.." tulis seseorang di Wikipedia.
Arteria Dahlan sendiri merupakan seorang politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Meski kini banyak dihujat netizen, Arteria Dahlan ternyata pernah ikut terjun saat demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR.
Dikutip Gridhot dari Warta Kota, Arteria Dahlan menceritakan pengalamannya menyamar di tengah massa mahasiswa dalam iskusi bertajuk 'Mengukur Sepak Terjang KPK', di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
Dirinya mengaku berada di tengah massa bersama intel-intel polda dan polres untuk mengetahui tuntutan para mahasiswa.
Arteria Dahlan mengatakan saat itu dirinya tidak berpenampilan seperti sekarang karena takut dipukul oleh para mahasiswa.
"Memang potongan saya tidak seperti sekarang, takut dipukul sama adik-adik juga," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut dirinya juga menyarankan para mahasiswa yang akan menggelar aksi lanjutan pada 14 Oktober 2019 bisa menentukan titik kumpul yang baik.
"Ini saya minta betul, demo boleh silakan. Tapi juga harus lihat proporsional."
"Saya katakan kepada teman-teman, kalau memang jadi tanggal 14 mau demo, kasih tahu saya juga." katanya.
Arteria menyarankan agar mahasiswa tidak berkumpul di Palmerah, Slipi.
"Tapi jangan di Palmerah, Slipi, karena itu kan berbaur dengan rakyat."
"Kami susah membedakan kalian yang punya ideologi," tambahnya.
Dirinya juga menjanjikan akan membuat nyaman para pendemo asal mengikuti aturan yang ada.
"Kami mohon juga nanti ya, enggak apa-apa kalau butuh apa-apa, karena kami ingin dan pastikan unjuk rasa itu konstitusional."
"Kami akan buat senyaman mungkin, tapi ada aturan mainnya," ucapnya.
(*)