Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Sedang heboh pemberitaan di media mengenai penangkapan Walikota Medan.
Dzulmi Eldin selaku Walikota Medan ditangkap tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kabar penangkapan tersebut sudah dikonfirmasi oleh juru bicara KPK Febri Diansyah.
"Ada tim lain yang ditugaskan di Medan. Dari OTT malam sampai dini hari tadi, total tujuh orang diamankan, yaitu dari unsur Wali Kota, Kepala Dinas PU, protokoler, ajudan Wali Kota dan swasta," kata Febri melalui keterangan tertulis pada Rabu (16/10/2019).
OTT tersebut dikatakan Febri berkaitan dengan dugaan adanya korupsi di lingkungan dinas Pemerintah Kota Medan.
"Diduga praktik setoran dari dinas-dinas sudah berlangsung beberapa kali. Tim sedang mendalami lebih lanjut," kata dia.
Kini KPK memiliki waktu 1 X 24 jam untuk menentukan status hukum masing-masing pihak yang diamankan.
Penangkapan ini tentu saja akan membuat 'rusak' nama-nama oknum yang terlibat.
Padahal dikutip Gridhot dari Tribunnews, Dzulmin Eldin berusaha membangun karirnya dari nol hingga akhirnya bisa menjadi Walikota Medan.
Pria yang lahir di Medan, Sumatera Utara, 4 Juli 1960 tersebut mengenyam pendidikan di S1 STIA-Lembaga Administrasi Negara, Bandung.
Berusaha menggali ilmu lebih dalam lagi, dirinya kemudian melanjutkan kuliah S2 di Universitas Satya Gama, Jakarta (2003).
Hingga akhirnya dirinya memulai karir dari bawah melalui jabatan sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Karirnya yang kian cemerlang membuatnya menjabat sebagai Kepala Seksi Dinas Pendapatan Deli Serdang pada tahun 1992.
Karirnya di dunia kepemimpinan akhirnya mengantarnya untuk menjadi Camat Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang pada tahun 1993 dan tahun 1997 Camat Lubuk Pakam.
Bagai dipenuhi keberuntungan, Ia lalu melanjutkan karirnya menjadi Kepala Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara dan Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan.
Di tahun 2007 menjadi Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Medan dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan.
Ia lalu terjun ke politik praktis dengan mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Medan, di Pilkada 2010, menggandeng Rahudman Harahap.
Hingga akhirnya dirinya menjadi Walikota Medan hingga saat ini.
Dzulmi Edin ditangkap bersama beberapa pegawai lainnya yang diduga terlibat dalam kasus korupsi tersebut.
Dari serangkaian penangkapan yang terjadi, tim KPK berhasil mengamankan uang sebesar Rp 200 juta.
"Diduga praktik setoran dari dinas-dinas sudah berlangsung beberapa kali. Tim sedang mendalami lebih lanjut," kata Febri.
Semenjak terjadinya penangkapan tersebut, gedung pemkot Kota Medan dilaporkan Tribun Medan tampak sepi dari aktivitas pejabat.
Bahkan dilaporkan hanya terlihat beberapa orang yang berjaga di bagian resepsionis.
(*)