Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Kasus pengeroyokan terhadap seorang personel keamanan negara kembali terjadi.
Kini korbannya adalah seorang anggota TNI yang bertugas di Yon Zipur Medan.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (17/10/2019), di sekitart Pasar Sukaramai, Medan.
Melansir dari TribunMedan.com, berdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Pratu M Iqbal.
Pratu Iqbal menjadi korban pengeroyokan preman di Pasar Sukaramai.
Pengeroyokan itu terjadi pada saat korban sedang berbelanja kebutuhan perlengkapan untuk acara pernikahan dirinya.
Saat korban sedang berada di luar Pasar Sukaramai, tiba-tiba datang seorang laki-laki berpakaian biru langsung menebas kepalanya dengan cangkul.
Sontak, darah segar langsung mengucur dari kepala bagian belakang Pratu M Iqbal.
Pasca kejadian, Pratu M Iqbal langsung dilarikan ke Polsek Medan Area kemudian dibawa ke rumah sakit.
Menurut pengakuan teman korban, pada saat itu korban memang sedang ingin berbelanja mencari barang-barang perlengkapan pernikahannya.
"Dia lagi mencari barang persiapan nikah di Pasar Sukaramai," kata teman korban yang kenakan kaos di Polsek Medan Area, Kamis (17/10/2019).
"Rencananya hari Sabtu dia mau nikah. Korban tinggalnya di Jalan Halat," jelasnya.
Polisi pun langsung bergerak cepat untuk mengamankan pelaku.
Pada saat akan diamankan, pelaku masih sempat menantang petugas.
"Nah, tangkap aja aku lah. Aku siap di penjara. Tembak aja kepalaku," tantang pelaku.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan pendalaman apa yang menjadi penyebab peristiwa ini.
Kasus anggota TNI dipukul preman memang sudah bukan merupakan kasus pertama kali ini di Medan.
Sebelumnya, Warga Desa Marindal, Kecamatan Patumbak, Kota Medan juga dihebohkan dengan kasus serupa.
Pasalnya salah satu prajurit TNI dan anggota organisasi kepemudaan (OKP) dikabarkan terjadi perselisihan.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (17/9/2019) sekitar pukul 16.00.
Dalam peristiwa tersebut dikabarkan satu orang menjadi korban.
Dugaan yang ada peristiwa ini terjadi karena keributan soal tanah.
Informasi yang dihimpun Tribun Medan, Rabu (18/9/2019), korban disebut-sebut merupakan prajurIt TNI dari Yon Armed 2/105 Delitua.
Korban mengalami luka di bagian kepala akibat benda tajam.
Sementara itu, KapendamI/BB Kolonel Inf Zeni Djunaidi telah membenarkan peristiwa tersebut.
"Prinsipnya satuan membantu pihak yang terlibat untuk menyelesaikan perihal di atas guna mencegah polemik negatif yang bernada provokasi," tegasnya.
Saat disinggung terkait anggota TNI yang menjadi korban, Kolonel Inf Zeni Djunaidi juga membenarkan peristiwa tersebut.
"Benar, luka ringan di bagian kepala dan telah mendapatkan perawatan tenaga kesehatan di satuannya," ungkapnya, sembari menambahkan bahwa tugas TNI untuk menengahi apa yang terjadi.
(*)