Find Us On Social Media :

Ngeri! Warga Batu Jawa Timur Dihebohkan Badai Pasir Besar yang Luluh Lantahkan Beberapa Desa, Satu Orang Tewas 500 Lainnya Mengungsi

Badai pasir di Batu, Jawa Timur

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Warga Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Jawa Timur dihebohkan dengan bencana badai Pasir yang mendadak menghantam daerah mereka.

Peristiwa itu terjadi sejak Sabtu (19/10/2019) dan dikabarkan belum reda hingga minggu malam.

Melansir dari Surya.co.id, dalam peristiwa ini satu orang dikabarkan tewas, dan sejumlah warga menderita sesak nafas.

Baca Juga: Dua Periode Jabat Sebagai Presiden RI, Jokowi Tak Pernah Lupakan Perjuangan Dimasa Sulitnya Dulu, Beli Rumah dengan Mencicil Lantaran Tak Punya Uang

Korban meninggal bernama Sodiq warga Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.

Sodiq yang belum diketahui detil identitasnya tewas karena tertimpa pohon.

Dikabarkan sebanyak 500an warga mengungsi pasca kejadian ini.

Baca Juga: Segera Jadi Seorang Kakak, Jan Ethes Rela Tak Ikut Bapaknya Hadiri Pelantikan Sang Kakek, Baru Emban Tugas Jaga Ibunya di Rumah

Dua pengungsi Piniran (60) dan Ngatimun (50) warga Dusun Lemah Putih, Sumberbrantas membawa anak dan istrinya ke pengungsian di Posko BPBD Batu karena angin belum reda.

“Selain masih angin, atap rumah juga rusak. Aliran listrik padam. Tidak bisa masak dan makan,” ujar Poniran.

Menurut Poniran sejak melanda Sabtu malam, hembusan angin sebenarnya sudah reda pada Minggu pagi.

Namun Minggu siang angin kembali berembus kencang sambil membawa pasir dan debu dari lahan pertanian yang kering.

Baca Juga: Mendadak Nyasar di Tengah Alas Tunggangan, Bis Ini Diduga Alami Kejadian Mistis, Wanita Cantik di Samping Sopir Tiba-tiba Menghilang

“Biasanya angin berembus kencang disertai debu dan pasir namun hanya sesekali, setelah itu berhenti.

Kali ini angin berembusnya lama,” tambah Ngatimun.

Sumberbrantas sendiri merupakan desa tertinggi di Batu yang berada di lereng Gunung Arjuna.

Baca Juga: Dalam Diam Tanpa Suara Dentuman, Gunung Anak Krakatau Terpantau 2 Kali Semburkan Awan Panas, Ini Statusnya Sekarang

Menurut warga angin kencang biasa terjadi di desa mereka setiap jelang pancaroba.

Namun tahun ini beda dengan sebelumnya.

Sementara itu, pemerintah daerah setempat telah menyediakan empat lokasi posko pengungsian.

Lokasi posko pengungsian tersebut yakni di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu di Desa Punten; Rumah Dinas Wali Kota Batu, Balai Desa Punten; dan Kantor Kecamatan Bumiaji.

Baca Juga: Drone Pembunuh Hingga Fighting Falcon Siap Mengudara, Begini Persiapan TNI AU Amankan Situasi Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Kerahkan yang Terbaik demi Kelancaran Acara

Lokasi pengungsian berjarak 10-15 kilometer dari Sumber Brantas.

Kasiari Petugas Taruna Siaga Bencana mengatakan jumlah pengungsi yang berada di Posko BPBD mencapai 450 orang namun 50 orang lainnya sudah diajak kerabatnya pulang ke rumah kerabat.

“Pengungsi banyak datang mulai pukul 16.00 tadi. Kami juga melakukan evakuasi,” katanya.

Baca Juga: Cerita Sunardi, Kusir Kuda yang Sudah Dipercaya Jokowi di Setiap Acara Penting, Siap Siagakan Delmannya untuk Pelantikan Periode Kedua, Diundangkah?

Selama di pengungsian warga mendapatkan suplai makanan dari dapur umum dan pemeriksaan kesehatan.

Hingga Minggu malam masih terpantau para pengungsi yang berdatangan.

Melansir dari Kompas.com, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Batu Achmad C Rochim mengatakanpihaknya telah melakukan evakuasi.

“Saat ini tim masih melakukan penyisiran di Desa Sumberbrantas,” ucapnya.

Baca Juga: Netizen Malaysia Sampai Kelewat Bangga, Lihat Detik-detik Aries Susanti Pecahkan Rekor Dunia, Jadi Atlet Panjat Tebing Wanita Indonesia Pertama yang Hanya Butuh 6,9 Detik Saja

Menurut Rochim jumlah 500 orang ini merupakan data sementara.

Jumlahnya masih bisa bertambah mengingat informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika potensi angin masih akan berlangsung tiga hari ke depan.

Namun, Kepala pelaksana BPBD batu, Sasmito juga mengatakan tak semua warga mau dievakuasi.

Baca Juga: Sehari Sebelum Pelantikan Jokowi - Ma'ruf, Wakil Presiden Tiongkok Tiba di Indonesia, Jadi Tamu Undangan?

“Yang dievakuasi khususnya warga yang kondisi rumahnya rentan, yang atapnya rusak. Karena tidak semua warga mau dievakuasi, terutama mereka yang rumahnya bagus dan kuat,” katanya.

 (*)