Bongkar Rahasia Besar Perfilman Indonesia Era 90an yang Dipenuhi Adegan Panas, Para Aktris dari Inneke Hingga Ayu Azhari Mengaku Tak Enak Hati, Sengaja Dibiarkan Badan Sensor demi Penonton

Rabu, 30 Oktober 2019 | 14:42
Intisari/Ade Sulaiman

Poster film 'panas' di era 90an Indonesia

Gridhot.ID –Masih ingat dunia perfilman Indonesia di era tahun 90an?

Tentu saja kita yang hidup di zaman sekarang akan kaget mengetahui kalau di era 90an banyak film 'panas' beredar di bioskop besar.

Lalu apakah memang Badan Sensor Film melakukan pembiaran saat itu?

Bagaimana pula tanggapan dari para produser dan, tentu saja, para pemeran wanitanya.

Simak kisahnya melalui artikel berjudul “Film-Film Nasional Kian "Panas": "Berilah Kami Kesempatan Bernapas"”yang pernah terbit di Tabloid Nova No. 309/VI yang terbit pada 23 Januari1994 berikut ini.

Baca Juga: Lihat Temannya yang Dalam Cengkeraman Buaya, Gadis 11 Tahun Ini Tanpa Pikir Panjang Langsung Lakukan Aksi Heroiknya, Dengan Tangan Kosong Berhasil Usir Hewan Buas Tersebut

Coba tengok beberapa film nasional yang kini tengah beredar.

Semuanya penuh dengan bumbu adegan ranjang plus penampilan cewek-cewek dengan pakaian minim.

Sejumlah kritik pun dilontarkan. "Ini kesempatan bagi kami untuk bernapas. Jadi jangan keburu dijegal," ujar seorang produser.

“Hot! Sexy! Sensual! Seductive! 2 bom sex dalam satu film yang dipersembahkan untuk wanita agar tahu kenapa banyak pria memiliki WIL (wanita idaman lain)."

Baca Juga: Idap Autoimun Hingga Hembuskan Nafas Terakhir Saat Sedang Berjuang di Kompetisi Internasional, Inilah Sosok Jamilah Sungkar, Kakak Shireen dan Zaskia Sungkar yang Jarang Tersorot Media

Demikian bunyi iklan film Gairah Yang Nakal (GYN) kini dimuat di beberapa koran.

Tulisan itu didukung gambar-gambar percintaan yang menampilkan wanita berpakaian minim.

Film yang beredar di penghujung tahun lalu itu masih diputar sampai kini di sejumlah bioskop besar.

Ceritanya berkisar pada penyelewengan seorang direktur muda (diperankan Reynaldi) dengan seorang karyawati (Kiki Fatmala) karena istrinya (Inneke Koesherawati) sangat "dingin", meski cantik dan seksi.

Baca Juga: Kisah Dibalik Operasi Kayla Mueller yang Berhasil Tewaskan Pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, Ternyata Nama Operasi Militer Tersebut Diambil Dari Sosok Ini

Iklan GNY bukan bualan. Filmnya memang benar penuh adegan-adegan percintaan yang hot.

Ada yang dilakukan di ruang kerja, ranjang, kolam renang, bahkan ruang tamu, secara berulang-ulang.

Dua aktris utamanya, Kiki dan Inneke, begitu berani tampil dengan busana serba minim dan gaya yang merangsang.

Inneke bahkan sempat mempertontonkan seluruh tubuhnya, tanpa busana, dalam adegan mandi.

Baca Juga: Ngeri! Seorang Demonstran di Irak Dikabarkan Tewas Dalam Kondisi Mengenaskan, Saat Dievakuasi Ditemukan Benda Ini Bersarang di Kepalanya

Cuma saja gambarnya samar karena diambil dari balik kaca tebal.

Berbarengan dengan beredarnya GYN, film Warkop Dono-Kasino-Indro berjudul Bagi-bagi Dong beredar dan langsung disambut kritik oleh beberapa kalangan karena banyaknya adegan yang menyuguhkan kaum wanita berbusana ala kadarnya.

Kebetulan, Kiki dan Inneke juga bermain dalam film itu.

Dan kalau diurut ke belakang, tak lama sebelum dua film itu muncul, sudah ada beberapa judul film yang menjual adegan panas.

Baca Juga: Rasa Rindunya Tak Terbendung, Gadis Ini Kirim SMS ke Nomor Mendiang Ayahnya Selama 4 Tahun, Kaget Saat Tiba-tiba Pesannya Dibalas oleh Sosok Ini

Sebut saja Gadis Metropolis yang dibintangi Sally Marcellina dan Inneke Koesherawaty, serta Selir Seriti I dan Selir Seriti 2 yang menampilkan Lela Anggraini (26) dan Gitty Srinita.

Deretan film panas ini masih bakal tambah panjang. Sebab, ada beberapa film sejenis kini sedang dalam proses produksi.

Antara lain, Lembaran Biru (LB) yang bertutur tentang seorang gigolo dengan Inneke Koesherawati dan Ayu Azhari sebagai bintang.

Lalu ada Perempuan di Persimpangan Jalan (PPJ), Selir Seriti 3 (SS 3), dan Misteri Permainan Terlarang (MPT).

Baca Juga: Lihat Temannya yang Dalam Cengkeraman Buaya, Gadis 11 Tahun Ini Tanpa Pikir Panjang Langsung Lakukan Aksi Heroiknya, Dengan Tangan Kosong Berhasil Usir Hewan Buas Tersebut

Masing-masing memajang tubuh Ayu Yohana (27), Lela, dan Gitty. Inikah wajah perfilman nasional masa kini?

Malah Malu Sendiri

Madhu Mahtani, produser film PPJ tampak berusaha menghindar ketika hendak diminta komentarnya mengenai maraknya produksi film panas.

Lain halnya Ferry Angriawan, pemilik PT Virgo Putra Film yang membuat serial SS dan LB.

Baca Juga: Pimpinannya Dikabarkan Tewas Karena Bunuh Diri, Kini ISIS Sudah Siapkan Sosok Penggantinya, Dijuluki Panglima dan Pernah Mengabdi pada Saddam Husein

"Sungguh, sebenarnya saya malu dan sedih membuat film seperti ini. Saya sendiri sampai enggan menontonnya," aku mantan suami aktris Meriam Bellina ini.

Tapi, tutur Ferry terus terang, "Tidak ada jalan lain, ketimbang nggak produksi sama sekali dan membuat kondisi perfilman nasional makin buruk."

Selain itu, Ferry yakin tak bakal bisa bersaing dengan sinetron di teve bila membuat film dengan tema macam komedi atau drama biasa.

Pendapat Ferry dibenarkan Norman Benny, Sutradara Ranjang Yang Ternoda, salah satu film panas.

Baca Juga: Terbesit Keinginan Sewa Pembunuh Bayaran Hingga Coba Bunuh Diri Sendiri, Ariel Tatum Ungkap Alasannya Lakukan Hal Nekat, Idap Penyakit Ini Rupanya

La menyatakan, "Salah satu upaya untuk menarik para penonton kembali berduyun-duyun ke bioskop adalah dengan mengikuti selera mereka. Caranya, membuat film yang dibumbui adegan panas."

Tambahan pula, timpal Ferry, "Membuat film seperti ini tidak menimbulkan kesan spekulatif karena modalnya relatif lebih kecil, sekitar Rp200 juta, tapi pemasukannya bisa mencapai Rp275 juta. Jauh sekali dibanding waktu kami membuat film berbobot macam Selembut Wajah Anggun."

Pilihan sikap seperti ini seolah mendapat angin mengingat iklim sensor saat ini, seperti dikatakan seorang aktor beken, "Terkesan lebih lunak."

Pihak berwenang (Badan Sensor Film), lanjut aktor tersebut, "Tampaknya mulai longgar dalam membabat adegan seks." Ini pun diakui Norman.

Baca Juga: Mahasiswa Pendemo Lempari Polisi dengan Batu Hingga Kotoran Sapi Saat Demo Ricuh di Kendari, Maman Suherman: Setega Itukah Dirimu?

Bahkan, ujar Norman, "Batasan dalam pemberian judul yang dinilai panas juga mulai kendor. Contohnya, Gairah Yang Nakal. Dulu, kalau judul macam itu pasti sudah disuruh mengganti."

Paduan kiat sukses, seperti yang diajukan Ferry dan Norman, dan dukungan "angin keterbukaan", memang terbukti berhasil menggenjot kembali angka penonton film nasional.

Gadis Metropolis boleh dibilang pelopornya.

Film ini sukses besar dan kemudian dianggap sebagian pihak sebagai acuan para produser untuk membuat film yang laku.

Baca Juga: Mahasiswa Pendemo Lempari Polisi dengan Batu Hingga Kotoran Sapi Saat Demo Ricuh di Kendari, Maman Suherman: Setega Itukah Dirimu?

Karena itulah, Ferry mengimbau agar film-film seperti ini tidak cepat-cepat "dijegal" agar bisa meramaikan bioskop.

"Beri dulu kesempatan kami untuk bernapas. Hanya itulah caranya, agar kondisi perfilman tidak lebih buruk," tandasnya berulang-ulang.

Kalau dipaksa membuat film berbobot? "Banyak perusahaan film gulung tikar karena terlalu berani spekulasi," sahutnya tegas.

"Ton," timpal Norman Benny, "Adegan yang dianggap panas oleh orang kita, masih tidak ada apa-apanya dibanding film Barat."

Baca Juga: Santer Dikabarkan Mualaf Usai Nikahi Eriska Nakesya yang Hamil di Luar Nikah, Young Lex Akhirnya dengan Blak-blakan Beri Klarifikasi

Dalam Batas Kewajaran

Ramainya film panas mau tak mau mendorong pula munculnya sejumlah bom seks baru.

Anehnya, para aktris ini terkesan biasa-biasa saja dalam menanggapi penampilan dirinya yang begitu berani.

"Sejak diajak Warkop main dalam Giliran Saya Mana, saya sudah diharuskan memamerkan paha," ujar Lela Anggraini, pemeran utama serial SS dan MPT.

Baca Juga: Idap Autoimun Hingga Hembuskan Nafas Terakhir Saat Sedang Berjuang di Kompetisi Internasional, Inilah Sosok Jamilah Sungkar, Kakak Shireen dan Zaskia Sungkar yang Jarang Tersorot Media

Selanjutnya, dari 20 film yang diperankan Lela, "Cuma satu yang tidak ada permintaan memainkan adegan panasnya. Jadi, saya anggap buka-buka itu bukan hal aneh. Yang penting masih dalam batas kewajaran."

Batas kewajaran itu, menurut Lela, adalah "Yang memperlihatkan bagian sekitar dada dan paha. Lebih dari itu, saya menuntut disediakan pemeran pengganti."

Ayu Yohana juga berujar senada. "Semua film yang saya lakoni sejak tahun 1983 semuanya menuntut saya memamerkan badan. Dari Montir-Montir Cantik sampai Perempuan di Atas Roda. Cuma Menerjang Prahara di Komodo saja yang tak ada adegan hotnya," ungkap Ayu.

Dalam soal keberanian, Ayu bahkan mengalahkan Lela.

Baca Juga: Perankan Wanita Desa Sederhana dan Polos dalam Sinetron, Inilah Gaya Sebenarnya Rosnita Putri Sehari-hari, Sangat Jauh Beda dengan Sosok Entin

Buktinya, "Saya nggak pernah mau pakai pemeran pengganti. Biarpun harus mencopot semua pakaian," ujarnya dengan mimik serius.

Memang, baik Lela maupun Ayu mengaku jengah saat pertama kali memainkan adegan hot.

"Saya sampai terkaget-kaget, kok begitu ya kalau mau main film," kenang Lela.

Tapi setelah mereka dapat nasihat dari sutradara, "Saya pun tak keberatan melakukannya, termasuk dalam film-film selanjutnya," ujar Ayu dan Lela senada.

Baca Juga: Sering Pinjamkan Mobil Keluarga ke Saudara Tanpa Izin Suami, Nasib Perempuan Ini dan 2 Anaknya Berakhir Tragis, Tewas Ditangan Suaminya Sendiri yang Emosi Besar

Apa sih yang dinasihatkan sang sutradara?

"Dia bilang, penonton Indonesia cuma mau nonton film yang ada adegan panasnya. Karena itu, saya juga harus berani kalau ingin maju," tutur Ayu.

Nasihat serupa didapat Lela. "Waktu itu, saya disarankan untuk mau dan bisa melakukan apa saja yang tertulis dalam skenario, kalau ingin sukses jadi artis."

Mesra di Atas Genteng Bagaimana pula komentar Inneke yang masih duduk di bangku kelas III SMA dan Gitty yang masih berstatus mahasiswi?

Baca Juga: Bikin Ngeri Netizen, Tompi Unggah Video Operasi Tentang Efek Bahaya dari Filler Hidung, Jangan Termakan Iklan dan Promo!

"Lho, semua busana seksi yang saya kenakan di film adalah tuntutan skenario kok," ujar Gitty.

Lagi pula, lanjut Gitty, "Untuk urusan adegan ranjang atau ciuman, saya pasti dapat pemeran pengganti."

Tapi bukankah penonton tetap menganggap Gitty yang melakukannya?

"Terserah aja. Yang penting itu bukan saya," sahutnya cuek.

Baca Juga: Anak Kecil yang Dulu Kerap Dijewernya Kini Jadi Menteri Pendidikan, Hotman Paris Terang-terangan Ngaku Kalah dari Nadiem Makarim, Ini Penyebabnya

Inneke juga sekalem Gitty dalam mengomentari peran-perannya.

Menurutnya, adegan panas yang ia lakoni dalam film, banyak didukung trik kamera.

"Lagi pula, semua adegan yang saya mainkan masih wajar-wajar saja. Kalau cuma sebatas ciuman, semua bintang film pasti pernah melakukannya," tutur Inneke.

Inneke mengaku baru akan menolak, bila tuntutan skenario sudah tak wajar alias mengada-ada.

Baca Juga: Punya 2 Anak Gadis yang Kini Beranjak Dewasa, Sosok Idoy Pemeran Sinetron Dunia Terbalik Kalah Terkenal dari Putrinya, Lihat Potret Cantik Keduanya

"Misalnya saja, saya disuruh beradegan mesra di atas genteng. Atau, tiba-tiba harus buka baju tanpa alasan," tuturnya seraya mengembangkan senyum manisnya.

Yang khawatir justru ibunya, Ny. Lenny Herry.

Bosan Buka-bukaan

Kekhawatiran ibu Inneke sangat beralasan. Selain merasa jengah sendiri saat menyaksikannya, adegan itu juga berdampak negatif lain yang bisa membuat merah-padam daun telinga.

Baca Juga: Tertangkap CCTV, Begini Detik-detik Pembatas Jalan di KM 65 Tol Cipularang Bergerak Sendiri, Semula Berada di Bahu Jalan Namun Tiba-tiba ke Tengah Sendiri

Yakni hantaman gosip. Misalnya saja, Inneke diisukan bisa "dibawa", Lela bisa dibooking, Ayu bisa "dipesan", dan sebagainya. Toh dengan enteng Inneke berujar, "Kalau nggak ada gosip, hidup ini kurang wama."

Ayu Yohana dan Lela yang juga sudah kenyang digerogoti gosip, tampak tak terlalu peduli.

"Saya nggak mau mikirin omongan orang. Soalnya, saya senang main film. Itu sudah cita-cita sejak kecil. Dan dengan main film, saya jadi tak pernah merasa kesepian," ujar Ayu yang pernah menikah, namun cuma bertahan 5 tahun.

Sebenarnya, lanjut Ayu, "Saya sudah berulang kali bilang sama produser dan sutradara bahwa saya sudah bosen buka baju terus-terusan.

Baca Juga: Selalu Terlihat Dekat dan Akur, Ashanty Ternyata Sempat Minta Aurel Angkat Kaki dari Rumah, Kelakukan Sang Istri Sampai Bikin Anang Mati Kutu dalam Tentukan Sikap

Saya minta peran lain yang lebih serius dan tidak berakibat timbulnya gosip."

Apa jawaban yang didapat Ayu?

"Mereka cuma tertawa. Ya, sudah. Mungkin ini memang sudah garis peran saya."

Nasib serupa Ayu juga dialami Lela.

Baca Juga: Artis Pria Ini Sempat Diciduk Polisi Karena Narkoba, Tak Disangka, Seperti Ini Kondisi Rumahnya, Mendadak Ditinggal Keluarga Tanpa Sanak Saudara

Permintaannya untuk mendapatkan peran yang lebih berkarakter tak kunjung dipenuhi produser dan sutradara.

"Kata produser, wajah saya sensual dan menarik bagi pria dewasa. Jadi peran yang layak buat saya cuma peran-peran hot."

Aneh, memang. Di satu sisi, mereka disarankan berani berbuka-buka jika ingin maju.

Tapi gara-gara keberanian itu pula, niat si artis untuk maju malah terhambat. (Anne, Sari, Maman)

Baca Juga: Ditusuk dari Belakang oleh Sahabat Sendiri, Wanita Ini Labrak Pelakor yang Sudah Diberi Runah Mewah oleh Suami Sahnya, Aksinya Sempat Viral Seperti Ini Penampakan Kediamannya

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul Dari Inneke Hingga Ayu Azhari, Inilah Kesaksian para Aktris Film Era ’90-an yang Pernah Membuat Bioskop Indonesia ‘Memanas’.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari