Find Us On Social Media :

Dikenal Miliki 3 Pintu Penghubung Menuju Dunia Roh, Inilah Naupa Huaca Bangunan Misterius di Jurang Pegunungan Andes, Letak dan Lokasinya Tak Masuk Akal

Naupa Huaca di Andes

Namun ada keanehan yang menyita perhatian, yakni bahwa siapapun yang membangun Naupa Huaca, dia memilih tempat yang tepat di sisi gunung di mana ada satu tonjolan bluestone.

Tampil kontras dengan batu pasir di sekitarnya, bluestone berisi jenis kristal yang digunakan pada penerima radio awal karena kualitas piezoelektriknya yang sangat baik.

Batu itu juga bersifat magnetis, fitur lain yang berguna untuk perjalanan perdukunan.

Baca Juga: Wajahnya Nampak Polos Sambil Berdiri di Samping Keranda, Bocah 2 Tahun Ini Bernasib Malang Usai Ditinggalkan Ayah Ibunya yang Tewas Usai Kecelakaan, Kisahnya Bikin Haru Netizen

Bluestone juga secara khusus dipilih untuk membangun bagian tertua dari Stonehenge, memimpin para arsiteknya untuk mendapatkan granit nyaring yang berjarak 150 mil dari Wales.

Pintu ini dibangun dengan dibagi menjadi 3 ceruk.

Meski pembangunnya sepertinya merupakan para fanatik agama, pengerjaannya yang halus masih jelas terlihat.

Baca Juga: Seorang Wanita Hamil Dinyatakan Telah Meninggal dan Dikuburkan, Sehari Kemudian dalam Makamnya Terdengar Suara Misterius, Saat Dibongkar Ternyata Ini yang Terjadi

Ceruk pusatnya juga dipotong untuk notasi musik, rasio 3: 2, kelima sempurna.

Namun Naupa Huaca yang terletak 3km di ketinggian jurang tidak menuju ke mana-mana, dan karenanya seperti pintu palsu.

Desain tiga ceruk mendefinisikan pandangan Andes tentang Semesta: dunia bawah, dunia tengah/ fisik, dan dunia lain yang eterial.

Konsep ini diidealkan dalam chakana , umumnya dikenal sebagai Salib Andean.

Chakana secara harfiah berarti 'menjembatani atau menyeberang', dan itu menggambarkan bagaimana tiga tingkat keberadaan saling terhubung satu sama lain.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Terletak 3 Kilometer di Ketinggian Jurang, Inilah Naupa Huaca yang Misterius, Portal Menuju Arus Elektromagnetik Bumi"