Leo terlihat risau dan kaget, lalu berkata kepada Anita mengapa ia sudah harus pergi.
"Mama ini sadis kali, belum pun kawin udah macam terusir awak," kata Leo.
Usut punya usut, Anita ternyata menginginkan anaknya bisa mandiri, meskipun di rumahnya ada kamar kosong dan cukup lega untuk ditinggali bersama.
Teman-teman Anita bahkan sempat menganggapnya aneh karena tidak mau ditemani anak dan menantunya.
Menurut Anita, anaknya menikah untuk membangun rumah tangga, bukan untuk mengurus anak laki-laki orang dan keluarga orang lain.
Anita bahkan tak merasa sedih karena ia sudah mempersiapkan diri anak-anaknya menikah dan hidup berdua.