Saat U 209 masih dalam kondisi menyelam, tanpa diduga-duga banyak sekali pancaran sonar bawah laut dari kapal permukaan.
Pancaran sonar itu jelas untuk mendeteksi keberadaan kapal selam untuk selanjutnya dihancurkan oleh kapal permukaan.
Komandan kapal selam U 209 pun dibuat bingung karena kapal selamnya seakan sedang diincar.
Padahal, saat itu Indonesia tidak sedang bersitegang maupun berperang dengan negara manapun.
Menanggapi hal itu, komandan U 209 lalu memerintahkan agar kapal selam naik ke permukaan untuk melihat situasi.
Benar saja, setelah kapal selam naik ke permukaan, seluruh awak U 209 langsung terkaget-kaget.