Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Jember hingga kini masih terus diselidiki.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, sebelumnya dilaporkan heboh penemuan jasad bernama Surono yang ditemukan di bawah lantai musala rumahnya sendiri.
Musala tersebut dilaporkan berada di sekitar area dapur rumah tersebut.
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan pemilik rumah menyebut tempat kecil tersebut sebagai musala.
"Pemilik rumah menyebutnya musala tapi tempatnya kecil, hanya cukup untuk shalat satu orang (sendiri)," ujar Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal.
Pihak kepolisian melakukan penyelidikan berdasarkan laporan warga di sekitar rumah tersebut.
Setelah dibongkar polisi kemudian menemukan jenazah yang kini diketahui bernama Surono (51).
Penemuan jenazah Surono tersebut terjadi tepatnya di Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember.
Pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan mendalam mengenai penemuan jenazah itu.
Baca Juga: Dapat Kado Kuda Poni dari Rieta Amalia, Keluarga Rafathar Justru Diprotes Warga Sekitar
Alfian mengatakan hingga penyelidikan saat ini diduga Surono menjadi korban pembunuhan oleh keluarganya sendiri dengan motif asmara dan warisan.
Kesimpulan tersebut muncul dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi yang ada.
Dikutip Gridhot dari Surya Malang, polisi telah memeriksa sebanyak tujuh saksi yang terdiri dari istri Surono berinisial BU, anak Surono berinisial BH, suami siri BU berinisial J, dua orang perempuan berinisial H dan I, dan seorang tukang berinisial L.
Berdasarkan keterangan para saksi tersebut polisi mengungkapkan adanya kisah cinta yang rumit dalam kasus pembunuhan Surono ini.
H dan I diketahui memiliki hubungan dengan Surono dan istrinya.
H merupakan teman BU dan I ternyata pernah memiliki hubungan asmara dengan Surono.
Sedangkan L yang merupakan sang tukang dilaporkan mengecor tanah di atas urukan jasad dari Surono.
Selama proses penyelidikan, BU dikatakan terus memberikan keterangan yang berubah-ubah kepada kepolisian.
Hingga polisi memutuskan untuk memanggil psikiater untuk membantu proses penyelidikan terhadap saksi BU.
Padahal anak BU selalu memberikan keterangan yang tetap dan konsisten kepada kepolisian.
Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, BH mengaku ayahnya dibunuh oleh ibunya sendiri yaitu BU.
BH menceritakan dirinya baru mendapatkan kabar ayahya meninggal setelah pulang dari Bali pada 2 November.
“Atas semua keterangan itu sudah kami cocokkan, dan telusuri. Apakah memang benar, atau hanya alibi masing-masing,” tegas Alfian.
Berdasarkan laporan beberapa saksi, BU dikatakan seperti tidak bersedih ketika melaporkan kalau suaminya meninggal.
Bahkan BU langsung menjalin hubungan lagi dengan J yang kini menjadi suami sirinya.
“Nah ini, katanya suaminya meninggal tapi kok nggak sedih. Terus malah pacaran sama lelaki yang kemudian menjadi suami sirinya (J).”
“Bahkan mereka juga kumpul sejak Mei 2019 sampai Oktober 2019,” lanjut Alfian.
Hingga kini polisi akan terus menyelidiki kasus jasad dicor di bawah musala tersebut.
(*)