Jadi Budak Nafsu Kakak Kelasnya, Siswi SMP Ini Diperkosa Bergiliran oleh 7 Siswa SMA dalam Kelas, Para Pelaku Tak Ditahan Justru Dibebaskan Pihak Kepolisian

Senin, 18 November 2019 | 14:42
WartaKota

Ilustrasi pemerkosaan.

Gridhot.ID - Kasus pemerkosaan masih kerap ditemui di tengah masyarakat.

Korban pemerkosaan pun dari beragam usia, mulai dari anak-anak bahkan hingga orang tua yang sudah berumur.

Para pelaku tak memandang usia dan situasi, mereka hanya menuruti hasrat dan nafsu birahinya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Mendadak Undang Para Petinggi TNI AU dan TNI AL untuk Merapat ke Istana Negara, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi

Belakangan ini dikabarkan kasus pemerkosaan terhadap anak dibawah umur kembali terjadi.

Kali ini pelaku pemerkosaan adalah siswa SMA yang rata-rata berusia 17 tahun berjumlah 7 orang.

Mirisnya, ketujuh pelaku pemerkosaan yang masih duduk di bangku SMA ini justru mendapatkan bebas bersyarat oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Niat Berbuat Mesum dengan Teman Wanitanya, Seorang Kades di Purwodadi Justru Tewas Seketika di Dalam Mobil, Ternyata Ini Penyebabnya

Kasus pemerkosaan atau pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur kini tengah marak terjadi.

Mirisnya, mayoritas korban dari kasus pemerkosaan ini adalah anak-anak atau remaja wanita yang tak berdaya.

Bukan karena tak mampu melawan, tapi kasus pemerkosaan yang menimpa para korban acap kali diikuti dengan kasus kekerasan fisik.

Tak ayal, para korban pun tak berdaya untuk melawan.

Baca Juga: Transformasi Gaya Waketum Demokrat AHY, Lebih Terlihat Berwibawa dengan Rambut Klimis dan Berewoknya , Bikin Pangling Netizen : Yaaallah Ganteng Amat Pak

Jangankan melawan, untuk membela dirinya sendiri saja, korban kerap kali kalah jumlah dengan pelaku.

Parahnya lagi, kasus pemerkosaan ini sering dilakukan dengan cara berkelompok secara bergilir.

Kalau sudah seperti ini, mau melawan pun si korban bisa bertaruh nyawa.

Baca Juga: 5 Fakta Tragedi Tabrak Lari yang Tewaskan Anggota Polres Sragen, Korban Dikenal Sebagai Pribadi Cerdas dan Dermawan, Pelaku Diamankan Usai Menyerahkan Diri

Kadang saking tak tahunya harus berbuat apa, korban pun pada akhirnya hanya bisa menangis dalam keadaan trauma.

Seperti yang belum lama ini terjadi di wilayah Tawau, Malaysia.

Dilansir dari The Star dan Borneo Post, seorang remaja wanita usia 14 tahun telah menjadi korban pemerkosaan sejumlah remaja pria.

Mirisnya, kasus pemerkosaan ini jelas-jelas terjadi di dalam lingkungan sekolah, di saat jam mengajar.

Baca Juga: Lama Tak Terekspos karena Sakit, Pemeran Wanita Kasus Video Asusila Bertajuk 'Vina Garut' Kembali Tersorot Kamera, Tampil Berbeda dengan Sebelumnya dengan Gunakan Hijab

Korban yang merupakan siswa SMP ini habis dilecehkan oleh 7 orang siswa SMA di dalam kelas secara bergantian.

Mirisnya, usai memperkosa, para pelaku meninggalkan korban begitu saja dalam keadaan setengah telanjang di dalam kelas.

Tak sedikit pun terlihat menyembunyikan aksi bejat mereka sama sekali.

Baca Juga: Niatnya Mau Numpang Istirahat di Rumah Kakak Ipar, Saat Gedor Pintu Rumah, Mahasiswi Musirawas Ini Justru Disuguhi Peluru yang Bersarang di Dadanya karena Disangka Maling

Melansir The Star, siswi SMP ini ditemukan guru sudah dalam keadaan yang mengenaskan dan menangis ketakutan.

Kepada sekolah, siswi SMP ini mengaku dua orang kakak kelasnya memperkosannya bersamaan sementara empat siswa SMA lainnya menonton sambil menunggu giliran.

Ibu korban yang tahu anaknya menerima tindak pelechan seksual di sekolahnya sendiri pun langsung melaporkan kejadian ini pada pihak kepolisian Tawau pada Jumat (15/11/2019) lalu.

Korban yang masih trauma pun langsung dilarikan ke rumah sakit setempat untuk melakukan visum.

Baca Juga: Gedor Pintu Rumah Mbah Gembong, Paranormal Tersohor, Warga Kaget Dapati Jasad Membusuk yang Diperkirakan Sudah Seminggu Mati, Keluarga Ogah Lakukan Autopsi

Masih di hari yang sama, kepolisian Tawau pun berhasil mengamankan ketujuh pelaku yang merupakan siswa SMA di tingkat akhir.

Kendati sudah ditangkap, ketujuh pelaku pemerkosaan ini rupanya tidak ditahan.

Bukannya ditahan seperti kasus hukum lainnya, para pelaku pemerkosaan ini justru mendapatkan bebas bersyarat oleh pihak kepolisian Tawau.

Baca Juga: Biduan Kampung, Nella Kharisma Sudah Cantik Natural Bahkan Tanpa Berdandan Saat Belum Terkenal, Lihat Penampilannya di Potret Jadul!

Jaminan bebas bersyarat ini diberikan kepada ketujuh pelaku selama 3 hari sebelum akhirnya diterbitkan surat penahanan.

Pemberian bebas bersyarat ini pun dikarenakan para pelaku bertindak kooperatif selama pemeriksaan dan mengaku tindakan mereka.

Tak hanya itu, jaminan bebas bersyarat ini diberikan lantaran ketujuh pelaku adalah siswa SMA yang harus menjalani ujian negara pada 28 November 2019 mendatang.

Bebas bersyarat ini diberikan agar ketujuh pelaku bisa melaksanakan ujian negara mereka tanpa mengkhawatirkan masa depan.

Baca Juga: Diberi Mandat Erick Thohir Bakal Pimpin PT Pertamina, Inilah Gaji yang akan Dikantongi Ahok, Capai Angka Rp 38 Miliar per Tahunnya

Tangkap layar Facebook via The Star
Tangkap layar Facebook via The Star

Publik memprotes keputusan pihak kepolisan yang membebaskan para pelaku.

"Karena kasus ini telah diselesaikan dan semua pelaku telah tertangkap, polisi akan memperpanjang penundaan masa penahanan jadi 3 hari.

Mereka diizinkan bebas dengan syarat untuk mengikuti ujian negara pada 28 November 2019 mendatang," jelas Kepala Kepolisian Distrik Tawau, Asisten Komisaris Peter Umbuas seperti yang dikutipdari Borneo Post, Senin (18/11/2019).

Tak ayal, pembebasan bersyarat ketujuh pelaku pemerkosaan ini pun membuat publik geram setengah mati.

Baca Juga: Cek-cok dengan Emak-emak Hingga Terpancing Emosi, Juru Parkir Ini Nekat Lakukan Pemukulan Pakai Balok Kayu, Saat Diamankan, Ternyata Ada Kisah Haru Dibaliknya

Banyak yang menyayangkan dan mengecam keputusan pihak kepolisian yang malah mengkhawatirkan masa depan para pelaku.

"Apa nih yang barusan aku baca? Mereka jelas-jelas menghancurkan masa depan gadis itu dan meninggalkan luka permanen, tapi polisi dan orang tua pelaku malah mengkhawatirkan ujian negara para pelaku?"

"Dibebaskan untuk ujian? Ujian apa? Kalau mereka benar-benar pelajar, mereka tak kan melakukan hal bejat ini,"

"Suruh ujian di dalam penjara aja sih. Bagaimana bisa sih polisi malah membebaskan mereka? Korbannya saja masih trauma,"

Padahal, masa depan korban yang saat ini mengalami trauma lebih penting dari masa depan para pelaku pemerkosaan.

Namun sampi detik ini, pihak kepolisian tidak mengomentari aksi protes publik terhadap keputusan mereka tersebut.(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Bergilir Perkosa Remaja 14 Tahun, 7 Siswa SMA Ini Malah Dibebaskan oleh Polisi, Alasannya Bikin Publik Emosi Setengah Mati!"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Sosok.ID