Misalnya saja, sebelum acara lomba, tuan rumah Australia berusaha mengajak Tim Petembak TNI untuk makan-makan di luar sampai larut malam hingga para atletnya mengantuk dan besoknya konsentrasi dan kemampuan menembaknya menurun.
Tapi Tim Tembak TNI AD tidak pernah menuruti ajakan tipu-tipu itu dan tetap memilih istirahat secara disiplin di mes penginapan.
Para Tim Tembak TNI bahkan punya prinsip hanya akan melakukan kegiatan refreshing setelah meraih kejuaraan.
Suatu kali, panitia AASAM bahkan mencurigai Tim Tembak TNI yang menggunakan senjata produk PT Pindad, telah 'diakali' (dimodifikasi) dan meminta untuk membongkarnya.
Permintaan yang mengada-ada itu jelas ditolak mentah-mentah karena tidak ada aturan membongkar senjata yang dipakai para attlet tembak AASAM karena sudah merupakan produksi standar dari perusahaan dan ada bukti sertifikasinya.
Sejumlah atlet tembak dari negara lain yang masih penasaran bahkan 'menantang' Tim Tembak TNI untuk menguji kemahiran menembak dengan cara menukar senjata.