Find Us On Social Media :

Berbekal Pisau Belati, Pratu Suparlan Terjang Gerilyawan Fretilin Seorang Diri, Kisah Heroik Sang Anggota Kopassus yang Rela Gugur Demi Menahan Serangan Lawan

Kopassus dan senapan bersangkur

Enam orang gerilyawan Fretilin tewas akibat tikaman maut pisau Suparlan.

Suparlan yang bersimbah darah akhirnya jatuh terduduk seperti orang kehabisan tenaga.

Sementara, pisaunya yang berlumuran darah pun ikut terkulai di tanah.

Para gerilya Fretilin pun maju mengepung Suparlan yang tampak sudah siap untuk dieskekusi.

Ketika seorang gerilyan Fretilin maju ke depan sambil melepaskan satu tembakan pungkasan, pada saat yang sama Suparlan pun melepaskan granat yang kemudian meledak dahsyat membunuh sejumlah gerilya Fretilin di sekitarnya.

Baca Juga: Kuat Tempuh Ratusan Kilometer dengan Jalan Kaki, Hingga Tidur di Air dan Dahan Pohon Sudah Biasa Dialami, Ini Sederet Kehebatan Raider, Pasukan Elit Infanteri TNI

Sejumlah gerilyawan Fretilin yang hidup, di kemudian hari, ternyata mengisahkan kehebatan Suparlan yang bertempur sampai gugur hanya bersenjata pisau itu kepada Kopassus pasca-konflik di Timor-Timur.

Selain itu, sisa-sisa prajurit Kopassus juga bisa lolos setelah pasukan bantuan tiba dan berhasil memukul mundur pasukan gerilya Fretilin.

Sebagai penghargaan, nama Suparlan lalu digunakan untuk menamai Pangkalan Udara di Batujajar, Bandung, yang biasa digunakan oleh Kopassus untuk latihan terjun payung.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Kopassus Pasukan Tempur yang Didoktrin Untuk Memenangkan Pertempuran Meski Hanya Bersenjata Sebilah Pisau"

(*)