Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Putra Asli Negeri Cendrawasih, 150 Prajurit Infanteri TNI Ini Bakal Jadi Lawan Berat Egianus Kogoya, Pasukan Kunci untuk Kalahkan KKB Papua di Pertempuran Darat

Jumat, 29 November 2019 | 20:42
Grid Networks 150 prajurit ini bakal jadi lawan berat KKB Egianus Kogoya
Facebook/Kodam Kasuari Kasuari

150 prajurit ini bakal jadi lawan berat KKB Egianus Kogoya

Gridhot.ID - Rindam XVIII/Kasuari baru saja meluluskan 150 prajurit infanterinya.

150 prajurit ini pun bukanlah dari kalangan sembarang karena mereka semua merupakan putra asli Papua.

Bahkan dipercaya, para prajurit ini bisa membuat Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kocar-kacir dibuatnya.

Mereka diyakini mampu mengimplementasikan segala kemampuan yang dimiliki untuk menjadi Prajurit Infanteri yang andal dan selalu berhasil dalam setiap medan penugasan.

Baca Juga: Cari Mati, Seorang Pemuda di Aceh Nekat Coba Perkosa Ibu Rumah Tangga, Apes Total Saat Tahu Sosok Korbannya Istri Tentara, Sembunyi di Kebun Sawit Karena Diburu Anggota Prajurit Lainnya

Sebelumnya, aparat sipil juga mencoba melakukan perlawanan terhadap KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Pembaretan terhadap 150 prajurit Infanteri asli Papua itu baru pertama kali dilakukan Rindam XVIII/Kasuari, Senin (25/11/2019).

Mereka telah mengikuti Latihan Yuddhawastu Pramukha dan Tradisi Pembaretan Siswa Pendidikan Kejuruan Tamtama (Dikjurta) di Pantai Ransiki, Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat.

Dikutip dari situs kasuari18-tniad.mil.id, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau yang bertindak selaku Inspektur Upacara, membacakan amanat tertulis Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Kodiklatad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso.

Baca Juga: Mual-mual Sampai Telat Datang Bulan, Ibu Gen Halilintar Tunjukkan Tes Kehamilan di Depan Semua Anggota Keluarga, Separuh Anaknya Tolak Kelahiran Adik ke 12

embed

Dalam amanatnya, Danpussenif Kodiklatad mengatakan bahwa Latihan ‘Yuddhawastu Pramukha dan Tradisi Pembaretan’ merupakan bagian yang sangat penting dan tak terpisahkan dari perjalanan hidup seorang Prajurit Infanteri.

Kegiatan tersebut bertujuan memupuk jiwa korsa dan semangat kebersamaan Korps Infanteri, serta merupakan salah satu upaya menumbuhkan nilai-nilai kejuangan para prajurit dalam rangka mengimplementasikan segala kemampuan yang dimiliki untuk menjadi Prajurit Infanteri yang andal dan selalu berhasil dalam setiap medan penugasan.

“Semboyan Yuddhawastu Pramukha mengandung arti sebagai pelaksana pertempuran terdepan dan menjadi penentu kemenangan dalam pertempuran di darat.

Oleh karena itu, dengan telah disahkannya penggunaan Baret Infanteri ini, menuntut para prajurit sekalian untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan fisik, dengan didukung semangat juang, jiwa korsa, serta kebanggaan yang tinggi terhadap kecabangan Infanteri,” kata Danpussenif Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso.

Baca Juga: Bermodal Rekaman Video Hasil Editing hingga Pelajari Trik Sulap dari Youtube, Kiai Gadungan di Jember Diringkus Polisi, Tipu Korban dengan Ubah Uang Rp 650 Juta Jadi Bantal dan Keramik

Pada kesempatan itu, Pangdam XVIII/Kasuari juga menyampaikan rasa bangga dan harapannya kepada seluruh Prajurit Siswa dalam upacara pembaretan Prajurit Infanteri yang baru pertama kalinya diselenggarakan di Kodam XVIII/Kasuari.

“Ada yang perlu kalian renungkan bahwa di suatu negara itu harus mempunyai dan yang menentukan kehidupan negara itu adalah militernya.

Facebook/Kodam Kasuari Kasuari
Facebook/Kodam Kasuari Kasuari

Prajurit yang baru saja lulus pelatihan berat

Kalau negara itu tidak punya militer, biasanya negara itu tidak kuat. Dan dimana negara itu militernya kuat, pasti negara itu kuat dan ekonominya juga pasti kuat,” ujar Pangdam.

Lebih lanjut dikatakan, TNI Angkatan Darat diberikan tugas untuk bertempur di darat, dan yang menjadi raja untuk pertempuran darat tersebut adalah Infanteri.

Baca Juga: Habis Masa Jabatannya Sebagai Wakil Wali Kota Palu, Pasha Ungu Diam-diam Tak Mau Balik Manggung, Pilih Siapkan Diri Ikuti Ajang Pilgub Sulteng 2020

Maka Prajurit Infanteri itu dituntut untuk kuat, semangat kemampuannya harus luar biasa, tidak bisa setengah-setengah.

“Kalian harus ingat bahwa untuk mengisi kemampuan kalian secara bertahap, seorang prajurit harus sehat. Sehingga nantinya kalian akan ditugaskan dimana saja, kalian sudah siap.

Saya titip itu kepada kalian. Setelah kalian nanti selesai kembali masuk di satuan mana saja, itu sama saja. Kalian sudah jadi Prajurit Infanteri, jadi harus bangga jadi Prajurit Infanteri,” pesan Mayjen Joppye.

“Saya sampaikan kepada kalian, sekali lagi atas nama Panglima Kodam dan atas nama Korps Infanteri, saya menyampaikan selamat untuk kalian.

Baca Juga: Atlet Senam Wanita Asal Kediri Terpaksa Dipulangkan Usai Dituduh Tak Perawan, Menpora Zainudin Amali Buka Suara, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya

Saya sangat bangga sekali karena korps yang besar, induk dari Angkatan Darat itu adalah di Korps Infanteri. Jadi kita harus bangga dengan Infanteri,” sambungnya.

Ditemui usai acara pembaretan, Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) XVIII/Kasuari Kolonel Inf Ignatius Tri Joko Budi. S menyampaikan bahwa acara pembaretan memang tradisi bagi para prajurit yang menyandang Korps Infanteri.

Facebook/Kodam Kasuari Kasuari
Facebook/Kodam Kasuari Kasuari

Prajurit yang baru lulus pelatihan berat

Lebih lanjut dikatakan, para Prajurit Siswa yang disematkan Baret Infanteri tersebut sudah melaksanakan berbagai kegiatan latihan, seperti taktik bertempur dan Longmars (dari SP 1 hingga Pantai Ransiki di Kampung Wariap).

“Dengan berakhirnya kegiatan tersebut, mereka sudah pantas untuk menyandang sebagai Prajurit Infanteri, sehingga dibuatlah tradisi pengukuhan mereka yang ditandai dengan penyematan Brevet Yuddhawastu Pramukha, sebagai tanda kualifikasi seorang Prajurit Infanteri,” ungkap Danrindam.

Baca Juga: Dukung Militer Malaysia untuk Serang Indonesia, Inggris Kerahkan Pesawat Pembom Nuklir Jarak Jauh untuk Hancurkan Jakarta, Namun Nyalinya Ciut Saat Tahu Presiden Soekarno Punya Rudal Pertahanan Udara SA-2 Buatan Rusia

Sementara itu, Rosalina Rumbino Waroi (51) salah satu orang tua dari Prajurit Dua (Prada) Petras Armando Waroi menyatakan kebanggaannya terhadap keberhasilan putranya menyelesaikan latihan hingga mendapatkan Baret dan Brevet Infanteri.

“Sebagai orang tua kami merasa bersyukur dengan dilantiknya anak kami ini menjadi seorang Prajurit Infanteri.

Ke depannya, kami harapkan anak kami agar lebih baik lagi dalam menjalankan tugas sebagai Prajurit TNI Angkatan Darat,” ungkap Rosalina dengan bangga sekaligus haru.

Sejumlah warganet menyambut baik resminya 150 anak Papua menyandang Prajurit Infanteri TNI yang tergabung dalam Kodam Kasuari.

Facebook/Kodam Kasuari Kasuari
Facebook/Kodam Kasuari Kasuari

Prajurit yang baru lulus dari pelatihan berat

Baca Juga: Wanita Asal Kalimantan Dikabarkan Tewas Usai Menyantap Mi Rebus, Benarkah MSG dalam Mi yang Jadi Pemicunya?

Warganet menuturkan bahwa 150 prajurit tersebut adalah lawan sebanding untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Bahkan para warganet menuturkan para prajurit ini akan menjadi momok menakutkan bagi KKB Papua, karena para prajurit ini mengenal medan tempur di Papua dan terlatih.

Seperti yang disampaikan pemilik akun Facebook Yandi Daria yang menuliskan bahwa para prajurit ini akan membuat KKB Papua kocar-kacir saat bertempur.

"PRAJURIT INFANTERI TNI ASLI PAPUA....HEBAT DILAPANGAN KARENA ASLI PAPUA....KKB AKAN KOCAR-KACIR KALAU KETEMU TNI TERLATIH INI.....," tulisnya seraya membagikan foto-foto dan video latihan tempur para prajurit tersebut.

Baca Juga: Penghasilannya 100 Kali Lipat Gaji Presiden Jokowi, Raffi Ahmad Ternyata Punya Lima Pabrik Uang Tak Terduga, Pantas Saja Suami Nagita Slavina Hobi Koleksi Mobil dan Motor Mewah Seharga Miliaran Rupiah

Diketahui memang sering kali Prajurit TNI yang dikirim bertugas kewalahan menghadapi Medan di Papua yang begitu ekstrem, karena prajurit tersebut berasal dari luar Papua.

Anggota KKB Papua pun sering kali memanfaatkan medan yang ekstrem ini untuk menyerang anggota TNI, dan menimbulkan korban jiwa.

Kini TNI sudah mempunyai 150 Prajurit yang mengerti dan sudah terbiasa dengan medan Papua dan terlatih sebagai prajurit yang akan berhadapan langsung dengan KKB Papua.

Saat foto-foto pelantikan tersebut juga dibagikan akun facebook Kodam Kasuari, banyak warganet menyampaikan harapan dan dukungan pada 150 prajurit untuk menjaga NKRI.

Baca Juga: Wanita Asal Kalimantan Dikabarkan Tewas Usai Menyantap Mi Rebus, Benarkah MSG dalam Mi yang Jadi Pemicunya?

"BRAVO TNI...Makin kuat militernya..makin jaya NKRI," tulis Atun

"Mantap Negara Menunggu DHARMA BHAKTIM Memanggil QUEEN OF THE BATTLE," tulis Regky Ternando Syahputra.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KKB PAPUA Egianus Kogoya Bakal Kocar Kacir Lawan 150 Prajurit Infanteri Asli Papua, Ini Kelebihannya.(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Surya