Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Selama ini banyak orang beranggapan bahwa penghasilan pengemis tidak banyak.
Namun siapa sangka, justru hanya menjadi pengemis saja mereka sukses menjadi jutawan.
Hanya saja karena banyak orang yang tak percaya dengan jumlah uang sebesar itu bisa dihasilkan hanya dengan mengemis.
Sudah banyak kejadian razia yang menciduk pengemis kaya raya.
Seperti yang diberitakan sebelum-sebelumnya dua pengemis kaya berhasil diringkus Satpol PP saat Razia.
Seorang pengemis berasal dari Sragen berjuluk Mbah Cipto yang kedapatan memiliki uang simpanan di plastik kresek sebesar Rp 12 Juta.
Sementara satu lagi adalah Herman atau sering disapa Abah Nur itu adalah warga Cisauk yang beberapa waktu lalu dikabarkan tertangkap Satpol PP saat mengemis menggunakan mobil.
Belakangan ini dikabarkan petugas dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan berhasil menangkap kasus serupa.
Melansir dari Kompas.com, Seorang pengemis bernama Muklis Muctar Besani (65) dijaring oleh petugas dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan pada Jumat (29/11/2019).
Pada saat diperiksa petugas, di dalam tasnya ada uang tunai total Rp 194,5 juta.
![Grid Networks](https://cdn.grid.id/photo/noimg.png)
![Muklis, pengemis jutawan](https://cdn.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/filters:format(webp):quality(100)/photo/2019/11/30/2779424823.jpg)
Muklis, pengemis jutawan
Rupanya, ini bukan pertama kalinya yang dialami oleh Muklis.
Ia sebelumnya sudah pernah terkena razia oleh petugas.
Saat itu, dia kedapatan membawa uang tunai puluhan juta rupiah.
"Sejak 2017 sudah ngemis. Kan pernah ditemukan juga, jadi dia punya uang kurang lebih Rp 86 juta," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Mursyidin.
Muklis pun langsung dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya untuk mengikuti pembinaan hingga di jemput keluarganya.
Saat dilepas, Muklis dihimbau tidak melakukan kegiatan mengemis lagi dan seluruh uangnya dikembalikan.
Namun saat kembali terjaring petugas, ia kepergok membawa uang tunai Rp 194,5 juta.
"Tertangkap sedang mengemis di salah satu tempat di kawasan Gandaria. Ketangkap jam 9.30," ujar Mursyidin.
Uang tersebut ditemukan dalam bentuk pecahan Rp 20.000, Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
"Itu uang dari hasil dia mengemis. Pengakuannya jika mendapat sekian puluh ribu dia tukar. Jadi itu hasil mengumpulkan dari uang Rp 86 juta itu," jelas dia.
Muklis pun kembali dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat guna dilakukan pembinaan.
Petugas juga akan mengembalikan uang kepada Muklis jika pria paruh baya itu sudah dijemput keluarga dari Panti Sosial.
"Kalau uang tidak kita ambil. Pasti nanti ditunggu dulu keluarga yang mau jemput Muklis," jelas dia.(*)