Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID -Perang senjata masih saja terjadi diantara negara adigdaya di dunia.
Pada zaman ini, yang kerap menjadi sorotan dalam belomba memperkuat persenjataan adalah Korea Utara.
Beberapa senjata perang mematikan berhasil mereka ciptakan dengan kecanggihannya.
Militer Korea Utara memang kerap kerap memamerkan persenjataan-persenjataan canggihnya dalam setiap acara parade militer.
Bukan apa-apa, upaya itu dilakukan demi menunjukkan diri sebagai negara yang kuat dan selalu siap berperang kapan saja.
Bahkan belakangan ini dikabarkan militer Korea Utara kembali membuat ulah dengan memamerkan senjata mematikannya.
Melansir dari AFP, Korea Utara diduga sengaja mengganggu perayaan Thanksgiving yang dirayakan sebagian besar rakyat Amerika Serikat.
Isu tersebut mucul seiring dengan keluarnya pengumuman Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengenai peluncuran rudal balistik.
Diketahui uji coba rudal balistik terbaru dari militer Korea Utara diadakan tepat pada pukul 03.00 dini hari waktu Washington.
Uji coba terbaru pada Kamis (28/11/2019) ini merupakan serangkaian tes yang dilakukan Korea Utara.
Mengutip sumber kementerian pertahanan Jepang, Jiji Press memberitakan yang ditembakkan Korut diduga merupakan rudal balistik.
Sebelumnya, saat Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik, Donald Trump sempat berusaha untuk mendinginkan suasana.
Trump kembali merujuk pada perjanjian antara AS dengan pemimpin Korut, Kim Jong Un.
Namun, uji coba kali ini terjadi di tengah kebuntuan negosiasi denuklirisasi yang terjadi antara AS dan Korut.
Perundingan itu buntu sejak Trump dan Kim menggelar pertemuan kedua di Hanoi, Vietnam, pada akhir Februari lalu.
Dari sanalah Pyongyang mulai berulah dengan melaksanakan serangkaian uji coba senjata.
Termasuk dugaan mereka meluncurkan rudal balistik sebagai respon buntunya perjanjian dengan AS.
Sedangkan resolusi Dewan Keamanan PBB dengan tegas melarang negara komunis tersebut untuk menembakkan rudal jarak jauh.
Dilansir dari Kompas.com yang merujuk dari media pemerintah Korut, diberitakan berulang kali telah menerbitkan editorial berisi tenggat waktu hingga akhir tahun agar AS datang dengan pendekatan baru.
Trump sempat menyiratkan adanya pertemuan keempat dengan Kim pada November ini, namun Pyongyang dengan tegas menolaknya.
Korea Utara menyatakan, mereka tidak tertarik untuk menggelar pertemuan apa pun yang tidak "memberikan kontribusi bagi mereka".
Sementara itu, Korea Utara merilis gambar Pemimpin Kim Jong Un yang tersenyum ketika mengawasi uji coba senjata terbaru.
Padahal dengan tegas Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyebut, senjata itu merupakan rudal balistik, di mana Korut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dilansir AFP Jumat (29/11/2019), Pyongyang menyebut senjata itu sebagai "sistem roket berpeluncur ganda super besar".
Kantor berita KCNA juga merilis ketika Kim Jong Un tersenyum mengawasi uji coba sembari mengenakan jubah kulit hitam, dan mendapat tepuk tangan dari pasukan.
Selain itu, gambar lain yang dirilis memperlihatkan salah satu roket menembus langit malam saat diluncurkan dari truk peluncur empat tabung.
Terlihat dari foto tersebut, Kim Jong Un terlihat sangat puas dengan uji coba senjata baru milik Korut itu.
Agenda di lokasi yang tak diketahui itu merupakan tindak lanjut dari tes sebelumnya September lalu, di mana sejumlah aspek masih harus diteliti.
"Sistem roket super besar" itu sudah diujicobakan sebanyak empat kali oleh negara komunis itu sejak Agustus lalu. (*)