Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tubuhnya yang Lemah Berusaha Gapai Batang Kelapa Sawit Supaya Tetap Hidup, Orang Utan Ini Berhasil Diselamatkan Balai Konservasi Dalam Kondisi Mengenaskan, Buta dan 24 Peluru Bersarang di Tubuhnya

Nicolaus - Jumat, 29 November 2019 | 20:25
Fakta orang utan yang ditemukan mengenaskan
foto: intisari.grid.id

Fakta orang utan yang ditemukan mengenaskan

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID -Munculnya pemburu - pemburu liar sangat mengancam habitat hewan yang statusnya dalam perlindungan lembaga konservasi.

Ancaman perburuan semakin merusak keseimbangan ekosistem di alam ini.

Upaya pihak keamanan pelindung satwa pun sudah berulang kali melakukan pencegahan namun tetap saja masih banyak khasus perburuan liar yang terjadi.

Baca Juga: Bermodal Rekaman Video Hasil Editing hingga Pelajari Trik Sulap dari Youtube, Kiai Gadungan di Jember Diringkus Polisi, Tipu Korban dengan Ubah Uang Rp 650 Juta Jadi Bantal dan Keramik

Hal ini juga terjadi di Indonesia yang dikenal memiliki flora dan fauna yang beraneka ragam dan langka.

Belakangan ini, sebuah video yang menggabarkan betapa rusaknya ekosistem alam di Indonesia dipertontonkan Pendiri Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC), Panut Hadisiswoyo saat ditemui di kantornya, di Medan, Kamis siang tadi (28/11/2019).

Dalam video tersebut, nampak seekor orangutan sumatera (Pongo abelii) dewasa berjalan di tanah di sebuah perkebunan kelapa sawit.

Baca Juga: Atlet Senam Wanita Asal Kediri Terpaksa Dipulangkan Usai Dituduh Tak Perawan, Menpora Zainudin Amali Buka Suara, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya

Tangannya menggapai-gapai ke atas seperti ingin memanjat dan badannya yang terlihat lemas kemudian menabrak pelepah kelapa sawit.

Dikatakan Panut, orangutan tersebut bernama Paguh. Dia dievakuasi dari sebuah perkebunan kelapa sawit di Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, pada Rabu (20/11/2019) oleh tim The Human-Orangutan Conflict Response Unit (HOCRU) bersama tim dari BKSDA Aceh.

"Memang kondisinya sudah berada di tanah, kondisinya seperti tidak bisa melihat dan berada di dalam perkebunan kelapa sawit masyarakat," katanya.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x