Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Warga Bojonegoro, Jawa Timur belakangan ini dikagetkan dengan penemuan mayat seorang wanita dalam kondisi hamil.
Mayat tersebut ditemukan warga di semak-semakpinggir waduk Desa Sumodikaran.
Setelah ditelusuri, ternyata mayat wanita tersebut merupakan mayat dari seorang janda korban hubungan cinta terlarang dengan kekasihnya yang masih SMA.
Janda muda bernama Aidatul Izah (20) dan seorang siswa SMA berinisal AN ST (19) sudah terjalin selama 5 bulan.
Berdasarkan informasi, keduanya sudah saling mengenal sejak Juli 2019.
Awalnya, mereka berkenalan melalui jejaring Facebook lalu hingga akhirnya keduanya memiliki hubungan khusus.
Sampai pada suatu hari, Aidatul mengaku tengah hamil kepada kekasihnya yang masih duduk di bangku SMA itu.
Mendengar pengakuan kekasihnya itu, AN ST pun bingung dan merencanakan hal keji pada kekasihnya.
Hingga pada suatu hari ia mengajak kekasihnya untuk bertemu.
Aidatul kemudian menjemput AN ST lalu jalan-jalan bersama menggunakan motornya lalu berteduh di pinggir waduk Desa Sumodikaran.
Kemudian keduanya melakukan hubungan layaknya suami istri.
AN ST lalu mengambil sebotol arak yang sudah disimpan di semak-semak.
Usai minum arak kemudian ia merasa pusing karena terus-terusan diminta pertanggungjawaban atas kehamilan kekasihnya.
Bahkan AN ST juga mengaku sering dimintai uang oleh Aidatul.
Tak lama kemudian, AN ST pun melangsungkan aksinya.
Pelajar tersebut langsung menjerat leher Aidatul dengan tali tampar hingga meninggal dunia.
Jenazah Aidatul akhirnya ditemukan warga pada Senin (25/11/2019).
Warga setempat menemukan mayat janda muda tersebut hanya mengenakan kaos dan celana dalam.
Dari hasil visum yang dilakukan pihak medis, korban memang dalam kondisi mengandung atau hamil.
Usia kehamilannya diperkirakan sudah 24 minggu atau 6 bulan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan, Jumat (29/11/2019), dikutip dari TribunStyle.com.
Ia menjelaskan, selain fakta korban dalam kondisi mengandung saat dihabisi, ternyata janda muda satu anak itu dijerat lehernya menggunakan tali tampar warna biru saat dibunuh.
Bahkan lebih sadis lagi, pelaku tak tanggung-tanggung memukul bagian wajah dan kepala hingga mengalami kerusakan atau luka berat, hanya untuk memastikan agar korban benar-benar meninggal.
"Setelah dijerat lehernya, lalu korban dihajar bagian wajah dan kepalanya hingga rusak," ujar AKBP Budi.
Setelah membunuh Aidatul, pelaku kabur membawa motor dan handphone korban lalu meminta jemput temannya di suatu tempat.
Motor korban ditinggal di lokasi penjemputan.
Setelah dijemput, pelaku minta diantarkan pulang.
Petugas yang melakukan penyelidikan lalu mendatangi rumah dan menangkap pelaku.
Polisi juga memeriksa Handphone korban yang dibawa pelaku dan ditemukan pesan yang menguatkan pelajar tersebut adalah pelaku pembunuhan.
"Usai membunuh lalu meminta jemput temannya, dihubungi melalui rekaman pesan Whatsapp, temannya sudah kita periksa juga sebagai saksi," bebernya.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti atas kejadian tersebut, diantaranya sepeda motor beat milik korban, handphone dan pakaian korban.
Kemudian ada juga barang tersangka yang turut diamankan, yaitu motor vixion, handphone, pakaian, tali tampar yang digunakan untuk menjerat korban, lalu botol plastik bekas arak.
Saat ditanya petugas, AN ST menundukkan kepala dan mengaku menyesali perbuatan yang dilakukannya.
"Menyesal atas pembunuhan yang saya lakukan kepada Aidatul Izah," katanya sambil menjawab lontaran pertanyaan awak media.
Pelajar tersebut jug tak menyangka bisa melakukan hal itu kepada janda yang tak lain merupakan tetangga desanya tersebut.
Namun dia mengungkapkan kerap diminta pertanggungjawaban atas kehamilan Aidatul Izah, yang berdasarkan hasil visum sudah usia 24 minggu atau 6 bulan.
Atas sejumlah desakan itulah pelaku tega menghabisi nyawa janda di sekitar saluran irigasi.
"Saya diminta tanggung jawab atas kehamilan dan sering diminta uang juga," bebernya sambil digiring petugas ke tahanan.(*)