GridHot.ID - Para pejabat TNI sepertinya mulai mengganti mobil-mobil dinas mereka dengan mobil-mobil keluaran terbaru
Namun, penggantian mobil dinas dengan mobil baru itu jika diamati baru terjadi pada pejabat TNI mulai dari pangkat Perwira Menengah (Letkol –Kolonel) dan Perwira Tinggi (Jenderal Bintang 1 hingga Jenderal Bintang 4).
Sedangkan, untuk pejabat TNI mulai pangkat dari Kapten-Mayor, mobil dinas yang mereka dapat merupakan mobil bekas para atasan seperti mobil Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia.
Mobil dinas yang digunakan untuk anggota TNI berpangkat Letkol bisa diidentifikasi dari jenisnya.
Biasanya berupa Toyota Rush, Daihatsu Sigra, Daihatsu Terios, dan Toyota Calya.
Para pengguna Rush atau Terios, umumnya komandan satuan tingkat batalyon atau para staf Danrem yang berpangkat Letkol.
Sedangkan untuk para Perwira Menengah berpangkat Kolonel mengunakan Toyota Avanza keluaran terbaru, Suzuki Ertiga, dan Mitsubishi Outlander Sport.
Tapi ada juga Kolonel yang menggunakan Toyota Fortuner karena bertugas di pasukan Khusus atau tugas-tugas VIP lannya.
Untuk para Perwira Tinggi TNI, mulai dari pangkat Brigjen hingga Jenderal Bintang 4, semuanya menggunakan mobil sama, yakni Jeep Wrangler yang harganya lebih dari Rp 1 milliar.
Namun demikian,ada juga perwira TNI berpangkat Kolonel yang menggunakan jeep Wrangler seperti komandan satuan kapal dan komandan Kopaska.
Sebelumnya, para Perwira Tinggi TNI berpangkat Brigjen yang merupakan komandan satuan kerja dalam artian sedang memimpin pasukan tempur seperti Danrem, komandan brigade, komandan korps pasukan, menggunakan mobil dinas jenis Toyota Fortuner,
Namun mulai 2017 mobil dinas mereka diganti dengan jenis jeep Wrangler.
Untuk para Jenderal Bintang Satu yang bertugas di Kemhan masih menggunakan sedan jenis Toyota Vios atau Corolla Altis.
Yang pasti mobil dinas yang plat nomornya warna hijau adalah milik TNI AD, warna abu-abu milik TNI AL, warna biru langit adalah milik TNI AU, warna merah milik Kementerian Pertahanan atau Mabes TNI.
Semua mobil dinas para pejabat TNI diiberikan oleh negara dan digunakan secara bergiliran oleh para pejabat berikutnya.
Masing-masing mobil dinas itu memiliki anggaran sendiri untuk perawatan dan penggantian suku cadang.
Tapi yang jelas, mobil dinas yang selalu kinclong dan terawat ternyata bisa menunjang kenaikkan pangkat pejabat bersangkutan.
Sebaliknya mobil dinas yang kurang terawat bisa membuat pejabat bersangkutan kena tegur dan bisa-bisa terhambat kenaikan pangkatnya.
Apalagi jika mobil dinas sampai disalahgunakan dan menimbulkan masalah sehingga pejabat pemakai sampai tercoreng namanya.
Bukan hanya pribadi pejabat TNI bersangkutan yang mendapat nama buruk, tapi mencakup satuan, dan bahkan nama negara.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Cara Cepat Kenali Pangkat Anggota TNI Dengan Melihat Jenis Mobil Dinasnya"
(*)