Gridhot.ID- Malaysia menjadi negara pelopor hadirnya Main Battle Tank (MBT) di kawasan Asia Tenggara.
Pada tahun 2003, angkatan darat Malaysia meneken kontrak pengadaan MBT asal Polandia, PT-91M sebanyak 48 unit seharga 375 juta dolar AS.
Hingga akhirnya di kawasan Asia Tenggara menjadi 'hangat' atas akuisisi tank kelas berat itu.
Lantas MBT PT-91M Malaysia dikirim secara berkala mulai tahun 2007-2009.
Setelah sampai di Malaysia, MBT ini kemudian dinamai 'Pendekar.'
Ditukil dari Army Technology, PT-91M sendiri ialah tank KW jiplakan dari MBT Rusia T-72M yang sudah ditingkatkan kemampuannya sesuai standar NATO.
PT-91M diproduksi oleh Zaklady Mechhaniczne Bumar-Labedy SA yang merupakan manufaktur persenjataan dari Polandia.
Spesifikasinya sendiri yakni sepucuk kanon utama kaliber 125 mm, senapan mesin kaliber 7,62 mm dan senapan mesin kaliber 12,7 mm.
Sedangkan sistem armornya/proteksi ialah blok ERA (Explosive Reactive Armor) ERAWA-1 dan ERAWA-2 yang jika dilihat seperti balok-balok kotak yang disusun di sekitar badan tank.
Yang canggih dari PT-91M Pendekar ini adalah sistem kendali meriamnya menggunakan FCS (Fire Control System) Sagem Savan-15 seperti kepunyaan MBT Leclerc Prancis dan Challenger 2 Inggris.
Kawasan Asia Tenggara yang mulai 'hangat' gegara akusisi MBT oleh Malaysia ini kemudian ditanggapi serius oleh dua negara tetangganya, Singapura dan Indonesia.
Seperti menjawab tantangan dari Jiran, Singapura kemudian membeli MBT garang dari Jerman, Leopard 2A4SG Evo sebanyak 96 unit walaupun dalam laporan lain mereka membeli sebanyak 168 unit.
MBT besutan Krauss Maffei Wegmann ini menjadi menakutkan lantaran basic-nya juga dipakai oleh MBT milik AS M1A2 Abrams.
Tak jauh beda dengan Singapura, Indonesia ikut-ikutan membuat kawasan yang semula 'hangat' menjadi 'panas' dengan akusisi MBT canggih Leopard 2A4 dan Ri sejumlah 103 unit.
Rinciannya ialah 61 Leopard 2 Ri dan 42 2A4, plus IFV Marder sebanyak 50 unit gratis dari AD Jerman seharga 280 juta dolar AS, lebih murah dari pembelian PT-91M Pendekar Malaysia yang hanya 48 unit!
Spesifikasi Leopard 2 Ri pun mumpuni, yakni adanya Night Vision untuk memandu tembakan meriam Rheinmetall L44 kaliber 120 mm walaupun saat keadaan gelap gulita sekalipun.
Komandan tank juga dibekali dengan sistem kamera PERI R-17 yang memungkinkan tank dapat memantau kondisi sekitar baik siang, malam dalam segala cuaca.
Artinya, gunner dan komandan tank memiliki penglihatan sendiri-sendiri demi meningkatkan observasi MBT Leopard terhadap musuh.
Leopard 2 Ri juga dilengkapi dengan Auxiliary Power Unit (APU) di mana APU ini semacam genset yang digunakan saat mesin tank dalam keadaan mati namun kubah meriam masih bisa difungsikan. Gunanya untuk meningkatkan kesenyapan tank saat di medan pertempuran.
Kemampuan Leopard 2 Ri tak habis sampai di situ, ia juga dilengkapi dengan Anti Nuclear Radiation and Climate Control yang membuat awaknya aman walaupun sedang berada di kawasan dengan tingkat radiasi nuklir.
Selesai sampai situ? tidak, Leopard 2 Ri juga dilengkapi dengan armor kelas wahid yakni blok komposit AMAP (Advanced Modular Armour Protection) lansiran IBD (IngenierBüro Deisenroth)-Deisenroth.
Fungsinya ialah memberikan perlindungan 360 derajat terhadap badan tank.
Lapisan AMAP ini sendiri terdiri dari materi nanokeramik serta titanium ditambah baja alloy yang sangat keras sehingga sulit dijebol oleh RPG sekalipun.
Yang terakhir tentunya menyoal Battle Proven, Leopard 2 sendiri sudah diterjunkan dalam Perang Kosovo, Perang Afghanistan dan Perang Sipil Suriah sebagai MBT garis depan NATO.
Hal yang belum pernah di dapat oleh PT-91M.
Leopard 2 juga dipakai dari 16 negara termasuk Polandia yang memutuskan ogah memakai MBT buatannya PT-91M Twardy karena kurang mumpuni.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul: "PT-91M Pendekar, Main Battle Tank KW Malaysia, Jelas Kalah Kelas Dibanding Leopard 2 Ri Indonesia."
(*)