GridHot.ID - Wilayah udara Papua yang sudah menjadi lalu-lintas udara Internasional dari sisi keamanan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Indonesia.
Selain menjadi lalu-lintas udara internasional, perairan di wilayah Papua juga kerap dilintasi oleh kapal-kapal perang AS yang merupakan kekuatan dari Armada ke-7 US Pacific Command yang bermarkas di Okinawa, Jepang.
Setiap kapal-kapal perang AS yang sedang melintas, khususnya armada kapal induk, di udara juga berlangsung penerbangan jet-jet tempur pengawal yang kadang sambil melaksanakan berbagai latihan dalam bentuk manuver ekstrem di udara.
Dilansir dari artikel yang tayang di Intisari Online pada 3 Mei 2018, penerbangan jet-jet tempur AS itu kadang memasuki ruang udara Indonesia sehingga sebagai konsekuensinya, jet-jet tempur TNI AU dari Skadron Udara 11 yang terbang dari Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar akan datang untuk 'memperingatkannya'.
Sebagai penjaga udara di kawasan Indonesia Timur, Skadron Udara 11 memang merupakan 'sarang dari burung pemangsa' berupa 10 jet tempur Sukhoi Su-27/SU-30 TNI AU yang selama 24 jam siap menyergap pesawat-pesawat asing yang secara sengaja memasuki ruang udara Indonesia Timur.
Kehadiran Sukhoi 27/30 yang merupakan jet-jet tempur buatan Rusia itu, di ruang udara Indonesia Timur memang akan menimbulkan detterent effect yang tinggi karena merupakan jenis jet-jet tempur yang ditakuti oleh AS dan Austrlalia.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar