Sudah beberapa kali jet-jet tempur F-18 Hornet AS dan Australia nyaris bentrok udara di ruang udara Indonesia Timur, tapi setelah kehadiran Sukhoi 27/30 dari Skadron 11, baik jet-jet tempur AS maupun Australia tidak pernah 'mengganggu' lagi.
Namun, kehadiran Sukhoi 27/30 di Skadron Udara 11 yang oleh militer AS dan Australia mulai dianggap 'pesawat tua' itu, memang akan kewalahan seandainya jet-jet tempur yang datang untuk 'mengganggu' ruang udara Indonesia Timur adalah jenis jet tempur berteknologi siluman (stelath) seperti F-35 A.
Pasalnya AU Australia sesuai diberitakan oleh news.com.au, telah memesan sebanyak lebih dari 100 unit jet tempur F-35 A yang akan menjadi 'tantangan serius' di ruang udara Indonesia Timur.
Untuk mengantisipasi kehadiran F-35 Australia, Indonesia memang telah membeli 11 unit jet tempur Su-35 dari Rusiayang sesuai rencana akan tiba di Skadron Udara 11 mulai tahun 2019.
Jet tempur Su-35 yang merupakan generasi paling canggih dari keluarga Sukhoi, diharapkan makin mumpuni untuk menjaga kedaulatan ruang udara Indonesia Timur karena merupakan 'burung pemangsa' yang sanggup mengusir pesawat-pesawat berteknologi siluman.
Namun sebelum kedatangan Su-35, Skadron Udara 11 yang saat ini dikomandani oleh Letkol Pnb Anton 'Sioux' Pallaguna terus bersiaga untuk menjaga ruang udara Indonesia Timur selama 24 jam.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Skadron Udara 11 Makassar, Sarang Sukhoi ‘Burung Pemangsa ‘ yang Selalu Siaga Menjaga Kawasan Udara Indonesia Timur"
(*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar